26

46 8 1
                                    

Dua minggu sudah Tita menginap di rumah Nathan , kini saatnya ia harus kembali ke Singapore. Di bantu oleh Jingga dan bi Sukma , Tita mendorong koper kopernya yang besar besar turun ke pintu depan rumah.

Mobil alphard hitam sudah terparkir tepat di depan pintu rumah dengan pintu terbuka siap mengantar Tita ke bandara pagi ini.

"Mama , hati hati ya. Kalau sudah sampai kabarin aku . Aku akan sering sering telepon mama" ucap Nathan

Tita mengangguk seraya tersenyum "iya nak , makasi ya. Jingga tante berangkat ya, kalian rukun rukun ya . Nathan kalau ada waktu ajak Jingga main ke rumah di Singapore ya" ujar Tita seraya mengelus lengan Jingga kemudian memeluk Jingga dengan erat

"Iya maa"

"Iya tante , hati hati ya tante"

Tita masuk ke dalam mobil lalu melambaikan tangan pada Nathan dan Jingga. Nathan dan Jingga membalas lambaikan tangan Tita dan tersenyum melihat mobil alphard hitam itu keluar dari gerbang rumah.

"Sayang , aku juga berangkat ya"

"Iya , hati hati ya" senyum Jingga pada Nathan.

Nathan memeluk erat tubuh Jingga lalu masuk ke dalam mobil dan melaju dengan mobil bmw i berwarna hitam keluar dan menghilang dari pandangan Jingga.

🕊

Kini Jingga sendiri di rumah , untung ada bi Sukma yang sering menemaninya mengobrol.

"Bi , dua minggu lagi sayur sayurnya bisa di panen , aku gak sabar ngasi sayur sayur itu ke bibi"

Bi Sukma tersenyum melihat senyuman Jingga. Entah kenapa setiap melihat Jingga bi Sukma merasa sedih , entah kenapa dia selalu merasa takut melihat senyuman Jingga hilang.

"Jingga , bibi boleh nanya sesuatu ?"

"Iya bi , nanya apa ?" toleh Jingga ke wajah wanita paruh baya itu

Bi Sukma menghela nafasnya sebelum mengutarkan pertanyannya " kamu bener suka sama tuan ?"

Jingga terkejut mendengar pertanyaan bi Sukma yang baru pertama kali menanyakan masalah pribadi pada Jingga "hmm kenapa bi ? Kok nanya itu ?"

"Enggak , bibi mau nanya aja"

Jingga tersenyum "iya bi , aku menyukai Nathan. Sangat menyukainya"

Bi Sukma tersenyum lalu mengelus punggung Jingga "bibi senang dengernya"

"Maaf Jingga , entah kenapa bibi takut kamu terluka" monolog bi Sukma dalam hatinya seraya memandang sendu ke arah Jingga yang sedang menyiram bunga bunga di kebun.

🕊

Nathan sibuk dengan file yang menumpuk di atas mejanya yang sedang antri untuk ia tanda tangani.

"Hmm pengen ngasi Jingga hadiah , bagusnya apa ya ?" gumamnya sendiri

Sembari tangannya sibuk menyematkan tanda tangan di atas berkas berkas  itu , pikirannya berputar putar mencari cari ide hadiah apa yang cocok untuk Jingga.

"Mba Riana bisa ke ruangan saya ?" ucap Nathan di telepon memanggil sekretarinya agar masuk ke ruangannya

Tak perlu waktu lama Riana masuk ke ruangan Nathan "ya pak , apa ada yang bisa saya bantu ?"

"Saya ada urusan pribadi , semua berkasnya sudah saya baca dan tanda tangani. Jika ada yang mau menemui saya tolong buatkan janji agar menemui saya besok ya"

"Baik pak"

Pukul tiga sore , Nathan nemutuskan pulang lebih awal hari ini . Pak Toni sudah berdiri di depan pintu masuk lobby menunggu Nathan.

Jingga dan Peluknya | Kim Taehyung FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang