30

58 8 3
                                    

Semua usaha telah Nathan lakukan untuk menemukan Jingga . Menyebar poster , membuat postingan di semua media sosial , dan juga meminta bantuan kepolisian untuk menemukan Jingga namun sampai sekarang hasilnya nihil.

Hari ini Nathan akan menghadiri pernikahan Jingga Kirania mantan istrinya dengan Baskara di sebuah gereja yang berada di Desa Luwih.

Di temani pak Tono , Nathan berangkat pagi pagi sekitar pukul 06.30 karena pemberkatan akan di adakan pada pukul 09.00 pagi. Dengan setelah jas berwarna hitam dan kemeja putih Nathan tampak sangat tampan dan gagah.

Sepanjang perjalanan ia terdiam memandang keluar jendela , pikirannya seminggu ini masih mencari cari jawaban dimana keberadaan Jingganya saat ini , apakah Jingganya baik baik saja , apa Jingganya sehat , apa Jingganya makan dengan baik . Natnan sangat khawatir jika Jingga sampai di lukai orang jahat. Walaupun sebenarnya dialah pemeran jahat yang telah menyakiti Jingga dan menyebabkan semua ini terjadi.

"Kamu dimana sayang ?" pertanyaan yang telah terucap ribuan kali namun jawabannya belum ia temukan.

Satu setengah jam perjalanan akhirnya Nathan tiba Desa Luwih , jalanan yang kecil dan di penuhi lumpur membuat Nathan memutuskan meminta pak Tono menunggu di mobil dan ia berjalan sendiri masuk ke desa.

"Apa Jingga di desa ?" tiba tiba terbesit pikiran itu.

Nathan berjalan dengan setengah berlari mencari rumah nenek tempat dimana Jingga di besarkan dan bekerja selama di desa . Tiba di sebuah rumah berpagar tanaman yang kini tampak tidak terawat. Rumah yang dulu tampak asri kini tampak kosong dan kumuh.

"Permisi pak , bapak mau cari siapa ?" ucap seorang warga yang melihat Nathan mondar mandir di depan rumah nenek Asih.

"Pak , nenek yang tinggal di sini apa ada di dalam ?" tanya Nathan

"Oh nenek Asih . Nenek Asih sudah meninggal pak . Sudah hampir sebulan . Sekarang rumahnya kosong"

Nathan sangat terkejut mendengar perkataan bapak bapak itu "terima kasih pak"

Nathan merasa bersalah , jika di katakan nenek Asih meninggal hampir sebulan berarti setelah Jingga pergi ke desa nenek itu meninggal "kalau Jingga tahu dia pasti sangat sedih dan merasa bersalah"

Nathan melanjutkan perjalanan menuju gereja tempat dimana di adakannya pernikahan Jingga Kirania dan Baskara.

Tiba tiba langkah Nathan terhenti kala melihat sepetak sawah yang dulu menjadi saksi perkenalan ya dengan Jingga . Kala itu Nathan terjatuh di lumpur dan Jingga membantunya dengan mengulurkan tangannya seraya tertawa kecil . Nathan sangat ingat senyuman manis itu , senyuman yang kini sangat ia rindukan.

Nathan kembali melanjutkan perjalanan , seraya menghirup udara desa yang sejuk dan di temani suara kicauan burung yang merdu kembali langkah Nathan terhenti melihat sebuah kebun sayur yang kini gersang dan kosong.

Kebun dimana tempat Jingga biasanya bekerja untuk menanam dan memetik sayur . Air mata Nathan menetes tanpa ia sadari . Dadanya terasa sesak kala satu persatu kenangan indah saat bersama Jingga muncul dalam benaknya.

"Aku kangen kamu Jingga . Aku mohon kembalilah sayang" ucapnya di tengah isak tangisnya.

Nathan melihat jam sudah menunjukan pukul 08.45 . Dengan tisu yang ia bawa di sakunya , Nathan menghapus air matanya dan melanjutkan perjalanan dengan segera.

Tiba di sebuah gereja sederhana yang di dekor dengan bunga mawar putih membuat gereja itu tampak sangat cantik. Nathan mengisi buku tamu lalu mengambil sebuah lilin yang di berikan oleh pagar ayu disana . Nanti di tengah acara akan di adakan acara menyalakan lilin bersama dan berdoa untuk kedua mempelai .

Jingga dan Peluknya | Kim Taehyung FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang