Waktu istirahat sudah tiba. Rakan semejanya-Jongseong segera hampiri senior-nya. Pemuda Park itu mengulas senyumannya dan mengajak senior itu berkenalan.
Sunghoon tahu senior itu sangat ramah dan murah senyum menjabat tangan Jongseong. Kemudian, salah satu anggotanya juga ikut berkenalan hingga anggota dari grup lainnya juga ikut.
Seniornya memang terkenal.
"Sunghoon Hyung!" Seru Sunoo menggerakkan tangannya untuk meminta Sunghoon mendekat. Sunghoon menyunggingkan senyum kecil, ia masih malu berdekatan dengan gadis itu mahupun gadis sekelasnya.
"Park Sunghoon, senior."
"Ah, tidak perlu memanggilku begitu. Kalian adalah teman sekelasku, jadi panggil saja namaku."
"Apa tidak apa-apa, senior?" Tanya Sunghoon sejenak. Yuna terkekeh mendengar suara Sunghoon ketakutan.
Gadis itu mengelipkan matanya dan meletakkan jari telunjuknya di bibirnya, "Ini rahasia antara kita saja." Terakhir cengiran terdengar jelas begitu juga detak jantungnya berdebar-debar karena gugup atau gadis di depannya.
"Ayo iya, aku akan membuat grup untuk khas untuk kita!" Dongpyo berkata senang sambil menatap Yuna dengan kekehan kecilnya, "Dan akhirnya aku bisa menggosip bersamamu dan Sunoo."
Yuna tergelak mendengarnya, "Kedengarannya sangat bagus!" Sunghoon mengerjap pelan mendengar gadis itu menyetujuinya. Sifatnya benar-benar tak bisa dibaca.
Jongseong menyiku lengan Sunghoon, pemuda Park itu mengulas senyum sambil mengusap tengkuknya. "Sepertinya aku ingin mendekatinya."
Tanpa mengeluarkan suara hanya menggerakkan mulutnya.
"Ayo-ayo, kita ke kafetaria bersama!" Yuna ikut bangkit dari tempatnya menyusul kedua lelaki itu dengan girang.
"Jay Hyung, Sunghoon Hyung! Ayo!" Sunoo meraih lengan mereka dan Yuna berada di antara mereka di tengah.
Situasi itu memang canggung. Apalagi Sunghoon melirik sekilas ke Yuna masih tersenyum melihat tingkah laku Dongpyo dan Sunoo.
"Selamat ya, dapat piala ke-tiga." Yuna menyunggingkan senyuman, "Iya, terima kasih." Kemudian hening tercipta lagi.
Mereka bertiga berjalan melewati koridor benar-benar menarik perhatian orang di sekitarnya.
Terutama Yuna kini layaknya seperti direbut oleh dua pemuda yang tampan. Sunghoon melirik Jongseong melirik ke Yuna.
A-aku menyukainya.. Jongseong juga menyukainya.
[ a n o t h e r d a y ]
Mereka berlima sibuk membawa nampan berisi makanan mereka masing-masing. Dikarenakan Yuna masih diet hanya membeli makanan salad buah saja.
Dongpyo dan Sunoo dahulu memakan sambil bicara hal-hal yang tak penting sementara Jongseong melirik Yuna tiba-tiba bangkit dari kursinya dan menuju ke sana.
Sunghoon terus memerhatikan kaleng dan botol di dalam pendingin kulkas tersedia di sana. Terlalu sibuk dengan pikirannya.
Sunghoon tersentak saat sebuah tangan mencengkram genggam pendingin kulkas hingga terbuka. Sunghoon menoleh, Yuna berada di sampingnya yang mengambil minuman dingin.
Yuna sadar lalu toleh, "Apa aku mengejutkanmu?" Tanyanya dengan nada sesal. Sunghoon menggeleng, menyunggingkan senyum kecil.
"Tidak, senior-maksudku Yuna membeli minuman itu?" Yuna menurunkan kepalanya menatap tangannya. Kemudian mengangguk kepala sebagai tanggapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
[III] Another Dream • Sunghoon Yuna ✓
Фанфик[selesai] Sunghoon menyukai adik kelasnya yang sekelas dengan Jongseong. - ANOTHER DREAM Karya Theonives © 2022