Air muka Jongseong benar bersinar terang; menunjukkan senyuman lebarnya sambil menyuapkan sesendok nasi ke dalam mulutnya.
Sunghoon melirik sekilas, tangannya menuangkan air kemudian meneguk. "Dia kenapa?" Tanya Sunghoon menunjuk pemuda Park di depannya.
Jungwoo tahu anggota temannya bertanya akhirnya menoleh ke Sunghoon, "Hyung, kudengar di sekolahmu ada artis gadis masuk ke kelas kalian?"
"Hei, jangan katakan.." Sunghoon tak bisa melanjutkannya. Matanya tertuju pada Jongseong menyengir lebar.
"Tak apa-apa. Selama aku tak ceroboh dan menyebarkan namanya." Jongseong berkata pelan sambil memainkan sendoknya.
Kemudian laki-laki di hujung sekali bertanya, "Memangnya senior kita itu sangat cantik, Hyung?"
Jongseong menoleh, "Tentu saja! Bahkan jika kau bertemu dengannya, aku jamin kau menatap tanpa berkelip mata!" Jongseong tentu banggakan gadis sukainya di depan teman-temannya.
Suara melangkah kian mendekat, Sunghoon menoleh dan pejam matanya saat cahaya terang menyiarkan hingga ia tak bisa membuka matanya.
"Kalian sebentar lagi akan berangkat," ucap suara itu terdengar jelas. Tetapi Sunghoon tak bisa melihatnya. Pemuda Park masih memejamkan matanya hingga suara tapak kaki itu benar-benar hening di telinganya.
"Sunghoon-ah," panggil Heeseung dengan raut khawatir. "Kau tak apa-apa?" Tanyanya sambil menepuk bahu sebelah Sunghoon.
Sunghoon menggeleng, "Tak apa-apa. Tadi siapa ya?" Pertanyaan Sunghoon mengundang banyak pertanyaan dari rakan anggotanya.
"Kau sangat mengenalinya, kenapa kau tak tahu siapa?" Sunghoon mengedikkan bahunya, "Mana kutahu." Jawabnya secara singkat.
"Sudahlah, Hyung. Habiskan makanan kalian dan berangkat ke sekolah sekarang juga." Jungwoo sebagai ketua di sana mulai angkat bicara.
Dan tentu tiada bisa membantahnya. Mereka sibuk menghabiskan makanan mereka.
Hingga Jungwoo tak bisa menahan senyum gemasnya. "Hyung yang baik." Setelah berkata, sontak anggota termasuk Sunghoon tertawa gemas dengarnya.
"Kau menggemaskan, Jungwoo-ah." Jungwoo hanya menyengir lebar saat mendengar anggota tertuanya memujinya.
"Oh, soal senior kita. Apa dia tahu?" Jungwoo bertanya sedaya menatap Jongseong juga menatapnya.
"Tak tahu," jawab Jongseong santai. Laki-laki itu menyandarkan tubuhnya ke sandaran kursi sambil berpikir sejenak. "Bagaimana caranya aku mendekatinya?"
Kemudian Heeseung menyedari Jongseong menatapnya segera mengangkat tangannya, "Tidak! Jangan melihatku, aku tak mahir percintaan anak ayam."
Jongseong berdecih dan satu-satunya harapannya adalah Sunghoon. Karena pemuda itu rakan sekelasnya sekaligus rakan semeja Yuna.
"Bisakah bantuku?" Jongseong memasang ekspresi memelas. Sunghoon mendengus kasar sambil mengangguk.
Jongseong langsung tersenyum lebarnya, "Terima kasih, temanku!"
[ a n o t h e r d r e a m ]
"Senior—"
Yuna menengok ke belakangnya. Ia melihat mereka berlima melambai-lambai tangannya sambil tersenyum padanya.
Gadis itu membalas lambaian mereka guna sebelah tangan dan tangan lainnya memegang kantong plastik.
"Senior, apa yang kau bawa?" Yuna menunduk, memerhatikan kantong plastiknya. "Ah, ini..ini bekal makanan sarapanku. Aku belum sempat makan karena terburu-buru kemari."
KAMU SEDANG MEMBACA
[III] Another Dream • Sunghoon Yuna ✓
Fanfic[selesai] Sunghoon menyukai adik kelasnya yang sekelas dengan Jongseong. - ANOTHER DREAM Karya Theonives © 2022