Dream-Ten

86 22 2
                                    

Dihutung dua hari lalu, hubungan persahabatan mereka kini lengkap sepenuhnya, berkat mimpi Sunghoon dan dirinya telah berjanji menjaga Yuna dari penggemarnya dan akhirnya Yuna memutuskan untuk beri kesempatan lagi.

Mereka berada di kafetaria, pemudi di antara Jongseong dan Sunghoon. Meskipun pemudi itu merasa nafasnya tidak bisa tertahan akibat ia berada di tengah-tengah mereka, apalagi tatapan dari murid lainnya.

Buatnya sulit bernafas saja.

"Besok hari libur, apakah kalian punya waktu untuk jalan-jalan bersama?" Dongpyo bertanya sembari menyingkirkan sayuran dari dagingnya. Sepertinya, dia akan memakan daging sebelum sayuran dulu.

"Jadwalku kosong," jawab Jongseong menyedot air dengan sedotannya setelah menjawab pertanyaan Dongpyo.

"Aku juga," ujar Sunghoon di samping Yuna. Sunghoon tidak melakukan apa-apa, jika nantinya dia menjadi nyamuk di antara Jongseong dan Yuna. Toh, menurutnya itu tidak apa-apa.

"Bagaimana denganmu?" Tanya Jongseong menatap Yuna masih tak mengeluarkan suara sedari tadi. Yuna mengulum bibirnya kemudian menoleh ke Jongseong.

"Jadwalku juga kosong, tapi memangnya tidak mengapa kita jalan bersama?" Tanya Yuna sedikit agak takut mengenai tentang bagaimana sifat penggemar mereka.

"Tidak perlu takut soal itu," ujar Dongpyo. "Kita hanya jalan-jalan di sekitar sini saja," lanjutnya menjilat ibu jarinya terkena saus.

Seonwoo mengangguk; menyetujui kalimat Dongpyo. "Kau tak perlu takut, kami akan menjagamu." Mereka semua menatap Yuna penuh berharap; berharap gadis itu mengikuti mereka.

Y

una ditatap begitu itu hanya menghela nafas dan mengangguk, "Baiklah, baiklah. Aku akan ikut."

Sunghoon menghulurkan gelas itu, "Minumlah, kamu kehausan, 'kan?" Yuna menatapnya; bagaimana dia mengetahuinya?

Sunghoon menggaruk keningnya dan matanya bergerak setelah Yuna meminta penjelasan darinya. Oh, itu tentunya semua dari mimpinya.

Terkadang ia harus berterima kasih telah mengetahui bagaimana sifatnya. Terkadang ia ceroboh, pelupa atau lainnya.

Tanpa mereka sadari, Jongseong menatap Sunghoon yang sedang berbicara dengan Yuna penuh senyuman. Ia menatap mereka berdua dengan rahang mengeras.

...

Lihatlah, pemudi itu hampir tercekat nafas ketika ia berada di tengah-tengah mereka lagi! Lagi! Oh, kapan ia berada di samping Seonwoo atau Dongpyo, setidaknya ia tak merasakan suasana panas!

Yuna mengerutkan keningnya, dia masuk ke sebuah kafe terdekat dengan buku novel di tangannya. Terlalu sibuk membacanya hingga tak sadar ada lelaki lain menghampiri dan duduk di bangku depannya.

Yuna mendongak; melihat siapa yang duduk di depannya. Sunghoon dan lainnya pergi mencari buku-buku. Lelaki itu tersenyum, menghulurkan tangannya.

"Kino," Lelaki bernama Kino itu mengulas senyumannya serta pipinya sedikit merona. Yuna membalas menjabat tangannya sedikit senyum, "Yuna."

"Sendiri?"

Yuna menggerakkan kepalanya pelan, "Bersama teman," ucapnya sambil tersenyum. Pemuda itu mengangguk singkat sambil menatap ke meja.

[III] Another Dream • Sunghoon Yuna ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang