.
..
...
Sudah lebih dari 3 jam Severus terperangkap dalam berbagai ilusi yang dimainkan oleh sang cermin. Equories tertua mulai mengutarakan kecemasannya terhadap sang kawan lama.
"Ini tidak wajar, maksimal waktu yang dihabiskan biasanya 2 atau bahkan 1 jam, Severus sedang kesulitan didalam sana. Kita harus-"
"Tidak perlu Addy"
Segera setelah sang kakak memberi nasehat, Asher memotong perkataannya begitu saja, dengan wajah datar tapi lebih condong kearah kesal.
"Apa..?"
"Ku bilang tidak perlu, biarkan dia melewati semua itu sendiri, kalau memang dia se-nekat itu untuk gadisnya, pasti tidak jadi masalah dan dia akan keluar dengan akal yang sehat-sehat saja"
Addeline menatap sendu adik bungsunya. Sudah bukan rahasia lagi bahwa Asher pernah memendam rasa pada adik dari James Potter itu, jadi tentu saja Addeline akan memprediksi hal ini akan terjadi, namun ia tak mengira bahwa adiknya berubah menjadi orang-yang-sungguh-tak-berperasaan. Namun disaat yang sama, ia tidak bisa menyalahkan sang adik tersayang.
Wanita itu mencoba untuk mengerti, Severus sudah membuat salah satu gadis paling baik, sopan, dan pemaaf yang pernah ia temui tersebut menangis ketakutan tanpa akhir. Addeline mampu bersumpah bahwa ia melihat betapa menyedihkannya kondisi Lucine setelah apa yang dilakukan Severus terhadapnya.
Wanita dengan nama keluarga Equories itu masih ingat jelas, malam itu sedang hujan lebat, seakan alam disekitarnya ikut bersedih atas apa yang dialami gadis manis itu. Ia meringkuk dan bergetar hebat, dia tetap berkomat-kamit mengatakan "jangan lagi" "maafkan aku" "aku bersalah" dan kata-kata yang menghantam semua harga dirinya.
"Tapi tidak benar memperlakukannya seperti ini, bagaimana kalau dia-"
"Bagaimana? oh, bagaimana kalau dia berpikir dulu sebelum bertindak? misalnya ia berpikir dahulu sebelum menuntun Lucine kedalam hutan terlarang di malam hari dan hampir membuatnya terbunuh oleh binatang buas disana, kenapa dia tidak berpikir bahwa Lucine akan mengalami trauma berkepanjangan?"
Addeline terdiam, itu benar, tapi Severus mengaku bahwa ia tidak bermaksud membuat Lucine mengalami hal itu, walau pada akhirnya dia masih dan sangat merasa bersalah atas apa yang dia lakukan.
"Jika saja Firenze tidak ada disana dan menyelamatkan Lucine, Severus sudah lama 'ku kubur duluan daripada James dan Lily "
Kembali ke masa lalu, Asher sudah menyimpan perasaan kepada Lucine sejak mereka pertama kali bertemu, di Equories manor saat itu, saat Fleamont Potter berkunjung kerumah mereka, Asher terdiam begitu melihat sesosok gadis dibelakang pria bermarga Potter tersebut.
' "H-Halo, aku Lucine, kau bisa memanggilku L-Lucey" '
Pipi merona dari rasa malu, dan mata hazel yang sangat pekat, dan rambut coklat yang halus bergelombang, dan senyum yang akan membuat siapapun meleleh. Sungguh tak heran jika semua orang akan langsung jatuh hati begitu melihat gadis manis itu.
Setelah beberapa tahun, Asher lupa dengan nama Lucine, namun masih ingat dengan gadis cantik yang pernah datang ke manor mereka.
Bahkan setelah kembali bertemu di Hogwarts, perasaan Asher pada Lucine tak pernah hilang dan masih kokoh berdiri.
' "Kakak, apa kau tidak bisa melihat kecantikan Lucey? dia...dia sempurna!" '
' "Kau sudah mengatakan hal itu padaku 5 menit sekali, kau tidak lelah?" '
KAMU SEDANG MEMBACA
The Slytherin's Potter
Hayran KurguMinggir minggir! Berikan jalan untuk seorang Potter kebanggaan Slytherin! Jesseline Heinzy James Potter adalah gadis idaman seluruh Hogwarts. Bahkan mereka yang perempuan pun akan bingung apa mereka ingin menjadi seperti Jesseline atau ingin bersama...