10.upacara

37 54 5
                                    


Tiada tokoh yang tidak penting di cerita ku.
Penulis


.





Tanpa terasa hari ini sudah hari senin dan waktunya upacara, lapangan sudah ramai dan melaksakan upacara sahbita baris paling depan.

Sebuah keputusan bodoh yang dia ambil oleh sahbita, karna dia punya riwayat darah rendah tetapi dia malah memilih baris paling depan, andfandra seperti murid lelaki lainnya, berada di belakang, sahbita pun sudah mulai pusing dan teman sebelahnya bertanya.

"Mau ke uks gak gw pangilin klo mau" tanya zizah

"Gw masih kuat tenang aja"jawab sahbita

"Oke"

Matahari semakin naik dan itu artinnya suhu semakin panas, sahbita sudah tidak tahan ia jatuh ke tanah dan teman teman barisannya meminta bantuan pmr namun belum kunjung datang, beberapa saat kemudian datang lah seorang lelaki lalu mengangkat tubuh sahbita untuk di taruh di uks mereka masuk ke ruangan uks dan di temani oleh para pmr sahbita di letakan di bangkar, lelaki itu memandangi dia yang sedang di obati oleh pmr satu kata yang keluar dari mulit lelaki itu.

"Ceroboh "yah satu kata yang keluar dari mulut haldir

Sepuluh menit kemudian sahbita sadar dia memegangi kepalanya yang merasa pusing dan dia melihat haldir dan bertanya

"Gw pingsan ya?"tanya sahbita

"Iya lu pingsan, udh tau punya riwayat penyakit darah rendah malah so so an baris di depan"jelas haldir

"Iya iya maaf "jawab sahbita

"Lu mending ke kelas tar guru keburu masuk"lanjutnya

"Gw nemenin lu aja, oke"jelas haldir

"Gak ada dah sana lu"usir sahbita

"Gak gak mau"haldir menjawab di iringi muka cutenya.

"Pergi gak, apa gak gw aja yang ke kelas"jawab sahbita

"Eh, jangan yaudah gw ke kelas klo ada apa apa telpon gw ya"jelas haldir

"Iya bawel"jawab sahbita

"Yaudah gw cabut"ungkap haldir sambil meninggalkan ruang uks

Setelah haldir pergi dia memejamkan matanya jujur saja sahbita merasa pusing ini kesalahannya juga karna tidak sarapan, dan dia memaksakan baris di depan kaema tidak ada yang ingin baris di paling depan.

Suara pintu ruang uks terubaka dan terturup masuklah seorang lelaki, lelaki itu duduk di pinghir bangkar dan setia memperhatikan wanita itu entah berapa lama dia duduk tapi tatapannya sangat dalam, wanita yang di tatapnya itu mulai membuka mata dan dia terkejut sekaligus berteriak.

"Ahhhhhhhhh, mamah ada setan"ungkap sahbita sambil menutup mukannya

"Masa setan seganteng gue"jawab lelaki itu

Wanita itu mulai membuka matanya dan menurunkan tangannya

"Ngagetin aja, lu ngapain di sini"tanya sahbita

"Mau jenguk lu lah" jawab lelaki itu

"Ouh"gadis itu hanya ber ouh saja

Setelah perbincangan singkat mereka, andfandra memutuskan untuk membawa sahbita makan di kantin padahal jam istirahat masih lama, andfandra memesankan sahbita bubur dia membawa bubur yg ia pesan ke meja mereka.

"Ni makan yang banyak biarr gak lemes, kek gak punya gairah hidup" ungkap andfandra

"Thanks ya"jwb sahbita

"Hm"jawab andfandra

Mereka makan bubur dengan tenang, sampai ketenangan mereka pudar karna seorang guru.

" Hei, kalian ngapain makan di kantin belum istirahat"tanya guru itu

Sahbita panik berbeda dengan andfandra yg biasa biasa saja dan dia buka suara

"Saya nemenin temen saya pak kasian tadi dia pas upacara pingsan terus dia belum makan kan"ungkap lelaki itu

"E-e-iya pak bener apa kata andfandra"bela sahbita

"Yasudah, setelah makan kalian balik ke kelas masing masing"jelas guru itu setelah itu dia pergi dari kantin

"Gila,lo pinter amat ngelesnya"sahbita bersuara

"Udah biasa makannya bagus"jelas amdfandra

"Njir"

Setelah kejadian itu andfandra mengantarkan sahbita ke kelasnya dan tentu saja banyak yang memperhatikan mereka.

a memoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang