24.egois

19 40 4
                                    

bahkan aku rasa semua orang pernah di kecewakan, tapi aku tidak mengerti, mengapa aku harus di kecewakan oleh seseorang dan keadaan. Aku pun tak mengerti dengan permasalahan ini, tidak mengerti dengan diri sendiri, merasa keliru dengan semua ini.
Sahbita

"Lu bohong sama gw and"

"Gue bisa jelasin" sahut Andfandra dengan mimik muka panik dan langsung memegangi tangan sahbita

"Sekali lu bohong sama gw, itu pasti akan jadi keseringan"

Setelah berkata seperti itu sahbita menghentakan tanganya lalu membalikan tubuhnya dan berjalan, Andfandra mengejarnya dan memeluk nya dari belakang.

"Sorry gue gak jujur soal itu, dengerin penjelasan gue dulu okey?"

Sahbita menarik napas dan membuangnya dia berbalik dan melepaskan pelukan Andfandra.

"Kenapa lu bohong sama gue?"

"Ingit sendiri yang mau gue ngerasiain soal perbincangan di telpon"

"Emang ingit bilang apa?"

"Gue gak bisa kasih tau

"Why? "

"Ini privasi sya"

"Privasi atau lu berhubungan sama kematian ingit"

"Lu gak bisa nuduh gue kaya gitu dong "

"Gw gak nuduh gw cuman nebak"

"Harusnya lu percaya sama gue sya" ujar andfandra dengan nada kecewa

"Gimana gw bisa percaya klo lu aja gak jujur" tegas Sahbita

"Gue udah kasih tau alesannya"

"Alesan lu itu bisa bener dan bohong, lu tau karna apa? Lu menyembunyikan faktanya" tegas gadis itu lagi

"Seterah lu, mau bilang apa kalo udah tepat waktunya pasti bakal tau" andfandra berbicara dengan memandangi arah lain, sungguh aneh bukan?  Yang biasanya lelaki itu jika berbicara dengan sahbita pasti menatap matanya kini tidak menatap.

"Sakit and rasanya, ketika lu sembunyiin faktanya dari gw dan elu seolah olah nyuruh gw buat tutup mata dengan permasalahan ini"

Sahbita mengembalikan headphone itu
kepada Andfandra dan berjalan menurini tangga dengan rasa campur aduk, andfandra tidak mengejarnya. Dan di sisi lain andfandra tidak mengejar karena dia merasa sahbita egois kekasihnya itu tidak mau mengerti posisi andfandra, dan andfandra pun tidak bisa langsung memberi tahu alasan dia berbohong, dia juga merasa binggung ada di posisi ini.

Sahbita saat ini sedang bersama eva tadi saat dia berjalan ke kelas dia bertemu dengan Eva wanita itu menarik sahbita untuk ke taman sekolah.

Eva berdiri di samping sahbita lalu dia memberi minuman kepada sahabatnya
"Ni buat lu"beri Eva, setelah itu ikut adil duduk

"Ceritain semua masalah lu bit, kita itu harus saling berbagi dan membantu"pinta Eva

Gadis dengan berambut pancang dan di urai itu terus saja memandangi lurus, dan entah apa yang di bandang oleh gadis itu.

"Hubungan gw sama haldir berantakan va, gw baru sadar ternyata gw egois banget dan gak pernah memperhatikan Haldir sama lu gw mau minta maaf sama lu va karna gw mungkin gak pernah bantu lu dan merhatiin lu"

"Hei its okay, lu gak boleh bilang gitu gw klo ada masalah pasti cerita sama lu, gw yakin lu sama haldir pasti bakal baikan lagi dan gw pasti bantu. Kita bertiga itu udah temenan dari lama jadi harus akur terus, and ada apa lagi selain lu sama Haldir"

"Thank you ya va, lu selalu ngertiin gw, gw gak tau harus balesnya gimana lagi"

"Ja elah bit santuy ae napa ke kesiapa aja, jadi apa yang lu belum cerita in"

"Inggit pernah deket sama andfandra"

"Wait wait Andfandra pacar lu? "

"Iyaa"

"Really? "

"Hm, gw tau dari Rizal and gue pun cari bukti di kamar ingit gw nemu foto mereka berdua and gue nanya sama Andfandra dan dia cerita in klo ingit yang deketin dia dan maksa buat jadi pacarnya Andfandra nolak va setelah kejadian itu andfandra ketemu lagi sama ingit dan dia bilang minta maaf atas sifat egoisnya dan ingit bilang dia udah punya pengganti andfandra, tadi Andfandra bawa buktinya pas gw chek chetannya isinya ingit yang banyak ngechet dan pas gw buka telpon masuk dia telponan sama ingit dua hari sebelum ingit kecelakaan gw udah kecewa dari situ ternyata andfandra bohongin gw dan alesan dia adalah  ingit gak mau pembicaraan soal di headphone yang mereka bahas bocor kemana mana dan itu malah buat gw penasaran apa yang di sembunyiin andfandra va"

"Aduh bit masalah lu ribet banget dah"

"Ah masa?" tanya Sahbita sedikit tertawa

"Iyee ke obat nyamuk melika meliku"

"Bisa aje lu"

"Emm menurut gw lu agak terlalau egois bit, lu harusnya sabar nunggu andfandra buat dia siap cerita semuanya ke lu"

"Maaf ya gw bilang gini, lagi pula Inggit udh gak ada dan gw sebagai sepupunya sekaligus keluarganya berhak tau apa aja yang berhungan dengan kematian dia karna jujur gw agak kurang srek dengan kecelakaan murni ingit, lu ngerikan va?"jelas sahbita panjang lebar pada sahabatnya

"Iya iya gw ngerti, tunggu waktunya ya bit pasti semuanya akan terbongkar"

"Huuuhh iya "

a memoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang