27.

8 26 18
                                    

I love you more than it showed
Andfandra.

Mereka sudah sampai di sekolah. Andfandra melepas helm, dan dia juga membantu Sahbita melepaskan helmnya, jatung Sahbita bekedup kencang, rasanya jantungnya ingin copot jika berdekatan dengan dengan Andfandra, mereka pun mulai berjalan ke kelas.

"Kemarin pulang sama siapa?" buka suara Andfandra
"Sama Haldir"jawab Sahbita seadanya. Memang benar bukan? Dia pulang bersama haldir
"Kok bisa? "tanya Andfandra sambil melirik sahbita
"Gue dapet tugas kelompok biologi sama kelas nya dia, dan kebetulan juga kita satu kelompok"jelas Sahbita sambil berjalan

"Lo gak lagi selingkuh kan? "tanya Andfandra, Lalu lelaki itu mendahului Sahbita sambil berjalan menghadap gadis itu

"Engak lah apansi lu"ujar tegas Sahbita, ia menatap tak suka pada Andfandra

"Ya kali aja selingkuh  karna di cuekin"cibir lelaki itu

"Mit amit dah"

"Gue seneng deh"ungkap Andfandra dengan senyuman

"Seneng kenapa?"tanya sahbita pada kelaki itu, entah apa yang di pikirkan lelaki itu kali ini

"Karna lo jujur dan gak marah lagi"jelas Andfandra

" maaf ya atas sikap egois gw"pinta maaf Sahbita dengan raut wajah kecewa

"Gapapa, yang penting kan lu sekarang udah bisa menerima"ungkap lelaki itu sambil berjalan di sebelah kekasihnya

"Yaps bener, gw gak boleh egois dan harus menerima apapun yang datang"ungkap Sahbita dengan nada lembut

"Pinter banget si pacar gue"ucap Andfandra setelah itu lelaki itu mencubit hidung Sahbita .

"Sakit tau"keluh Sahbita

"Abisnya gemes"tungkas Andfandra

"Always tau"tegas gadis itu

"Meninggi"grutu Andfandra

" Bodo, blee"tungkas Sahbita sambil me meletkan lidahnya, setelah itu dia masuk ke kelasnya. Andfandra hanya bisa tersenyum, orang orang sekitar yang melihat senyum Andfandra pun kaget dan iri pasalnya Andfandra jarang senyum saat belum kenal Sahbita.

Saat ini jam terakhir dan waktunya pelajaran Biologi,  kelompok di bagi dua bagian, kelompok satu sampai lima di kelas mipa satu dan enam sampai sepuluh di kelas mipa dua, Sahbita kebagian di kelasnya sendiri. Di lihat di dalam kelas Haldir sedang memasukan kapas ke dalam gelas dan Sahbita mengambil biji nya, Rafi membukakan botolnya lalu dia mengambil alih untuk memberikan air ke dalam gelas, Sahbita memasukan biji biji nya sebanyak lima butir, Ica kebagian tugas untuk membuat tabel dan sekarang adalah waktunya presentasi,  sabitha persentasi bersama Haldir ia menjelaskan bagaimana biji kacang ijo tumbuh dengan media kapas dan air. Presentasi pun selesai, semua memberikan tepuk tangan atas presentasi kelompok Sahbita

Dan mereka merekanemutuskan bahwa tumbuhan akan di taruh di rumah Ica karna Ica kebagian tugas membuat tabel di mana isi tabel itu adalah memperjelaskan tentang perkembangan tumbuhan.

"Mau langsung pulang? "

"Iya emang mau kemana lagi"

"Masi jam tiga, gue mau bawa lu ke suatu tempat"ujar Andfandra

"Yaudah ayo nanti keburu kesorean"ucap Sahbita pada kekasihnya

Andfandra membawa motornya ke sebuah jalan raya saat di tengah perjalanan dia berhenti di sebuah toko bunga, Sahbita sangat bingung, Andfandra ingin apa ke tempat ini. mereka Memasuki toko itu, banyak sekali jenis jenis bunga Andfandra berjalan menuju resepsionis.

"Saya mau ambil pesanan atas nama Andfandra"

"Tunggu sebentar ya mas"

Wanita itu menuju ke sebuah ruangan sepertinya dia ingin mengambil bungga

"Kita ngapain si ke sini?"

"Ada aja"

"Gw mau ke toilet sebentar ya"

"Ouh yaudah sana gih"

Sahbita pergi ke toilet, beberapa belas menit kemudian ia keluar dari toilet dan mencari sosok Andfandra tapi tidak di temukannya, dia bertanya kepada resepsionis dan kata resepsionis Andfandra menunggunya di luar.

"And udah? "tanya Sahbita dari belakang dan Andfandra yang merasa di panggil pun membalikan tubuhnya Andfandra tersenyum dan memberikan satu buket bungga dan sebuah kotak kecil sabitha pun menerimanya dengan senyuman.

"Buat gw? "

"Iya lah masa buat mamah lu"

"Ya kali aja"

"Dan ini apa? "

Tanya Sahbita melihat sebuah kotak kecil.

"Coba buka"titah Andfandra

Sahbita pun membuka kotak itu secara perlahan, Sahbita sangat kaget dengan isi kotak itu. Sebuah gambar lukisan pemandangan kecil.

"Serius ini buat gw?"tanya ulang gadis itu

"Iya, gue gambar sendiri mungkin gambarnya engak sebagus lukisan lu tapi gue gambarnya pake hati"Andfandra berbicara sambil memandangi wajah Sahbita yang tersenyum terus menerus.

"Makasih ya, gak perlu bagus ataupun jelek yang penting itu dari lu"

"Iya cantik "

"Makasih banget ya ganteng, eh bentar itu bunga satunya buat siapa?"

"Ada aja, gue mau ajak lu ketemu seseorang "

"Oke.."

Setelah momen romantis itu mereka pun pergi dari toko bunga, motor Andfandra memasuki pemakaman. Sahbita sangat bingung dengan maksud Andfandra, setelah sampai Andfandra mengandeng tangan Sahbita agar tidak keliru dengan jalannya. Mereka pun sampai di sebuah makam, Andfandra berjongkok dan menyiramkan kuburan itu dengan satu botol air mineral, lalu dia menaruhkan bungga mawar pink yang dia beli bersama Sahbita.

"De ni liat, kakak bawa seseorang yang kakak janjiin"

"Cantik kan, engak kaya kamu jelek"ucap Andfandra, ia berbicara sendiri dengan makam itu, dan Sahbita pun baru menyadari bahwa ini adalah makam adiknya andfandra.

"Sya, kenalin ini ade gue dan ade kenalin ini pacar kakak"

"Hallo salam kenal"
Ucap Sahbita setelah itu mereka berdoa agar adik andfandra tenang di alamnya setelah berdoa mereka pun pulang, setelah beberapa puluh menit mereka menempuh perjalan akhirnya pun mereka sampai di rumah sabitha, andfandra pun ikut pulang.

Jam menunjukan malam Sahbita duduk di mejanya dan memandangi bingkai berwarna putih, isi bangkai itu adalah hasil lukisan andfandra lukisan sebuah pemandangan berwarna unggu di padukan dengan hitam itu sangat  indah.

Di sisi lain ada satu pasangan di sebuah cafe mereka sedang berbicara di iringi canda beserta tawa.

"Kamu ngertikan? maksud aku"tanya gadis itu

"Iya sayang tapi andfandra gak seterbuka itu sama aku dan yang lain nya"

"Yah.., padahal aku pengen tau apa yang di sembunyin andfandra dari kita semua"jelas gadis itu pada seorang lelaki

"Udah ya nanti juga cepat atau lambat bakal terbongkar"jawab lelaki itu sambil memandagi gadis cantik itu

"Hm iya, tetep aja gereget heh"keluh gemas gadis cantik itu

"Lucu deh"goda lelaki itu

gadis yang di goda pun tersenyum malu"ahhh apasi sayang"

Ya itu adalah Eva dan Arsya, Eva mencoba kembantu Sahbita tapi tidak ada hasilnya dia juga penasaran dengan apa yang di sembunyikan lelaki itu.

Makasih ya gays udah baca cerita akuu, dan sorry kalo aku up engak nentu dan jangan lupa vote dan komen yang banyak tqqq gays 🐱😍💛💛💛

a memoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang