15.kalian itu penting

31 47 7
                                    

Aku sangat bingung berada di posisi ini, karena kalian berdua sama sama ada di dalam hati ku.
Sahbita










Setelah stady tour mereka selesai,
mereka pulang lagi ke jakarta dan beristirahat satu hari dan berangkat lagi untuk sekolah.

Pagi ini andfandra menjemput kekasihnya lelaki itu sudah menunggu di depan gerbang rumah sahbita dan keluarlah wanita cantik berjalan ke hapadapannya.

"Sorry ya lama"

"Iya udh naik cepetan"

Wanita itu naik dan memeluk andfandra dan menaruh dagunya di bahu andfandra sambil menutup matanya andfandra yang merasa gemas dengan kekasihnya itu karna tidur saat naik motor.

"Ngantuk banget"

"Enggak cuman sedikit"

"Massa si, ko keliatannya banyak"

"So tau"

"Emang tau"

"Udah diem, pusing gw dengernya"

"Iya deh kanjeng ratu"

"Yaudah ayo berangkat kanda"

Setelah perbincangan di motor mereka sampai di parkiran banyak siswa siswi yang memperhatikan mereka karna andfandra yang sangat memanjakan sahbita dan lebih banyak senyum wanita itu sahbita pun merasa malu karena jadi bahan gibahan dan lirikan dia berjalan cepat cepat andfandra yang merasa risih pun membuka suara.

"Mau kemana cepet banget jalannya"

"Gw malu di liatin banyak orang"

"Cuekin aja "

"Gak bisa"

"Lemah"

"Gw gak lemah gw bakal buktiin"

"bagus kenapa enggak"ucap anfandra

setelah perbicangan itu andfandra sampai di depan kelas sahbita lelaki itu membenarkan rambut sahbita dan berkata.

"jaga diri jangan bikin gue darah tinggi "

"Iya lu juga"

"Siap 86"

Setelah lelaki itu merapihkan rambut sahbita andfandra pergi meninggalkan sahbita, eva datang ke kelasnya dengan heboh dan terus saja menanyakan hubungannya dengan andfandra.

"Lu seriusan jadian? "

"Ya gitu"

"Gila bit gila akhirnya lu punya pacar"

"Berisik anjing"

"Sorry sorry, lu kapan jadian"

"Pas di jogja"

"Demi apa"

"Demi mie ayam

"Garing oneng"

"Yah awokawok"

"Pj nya mana"

"Ja elah ke masi jaman aja "

"Jaman, liat sana"

"Ogah males"

Setelah perbincangan itu sahbita masuk karena ada jadwal pelajaran olah raga, materi saat ini adalah main basket dia sudah belajar dengan teliti tetap saja hasilnya kurang memuaskan, jam masi berjalan menunjukan jam ke dua dan sahbita sudah selesai pelajaran olahraga dan di beri istirahat.

Datangnlah haldir menemani sahbita yang sedang berusaha keras belajar main basket, lelaki itu berdiri di belakang sahbita dan memegang bola yang di pegang sahbita juga.

"Sikut lo jangan miring, nanti pas lempar kasih kekuatan"

Setelah berbicara sepeti itu bola pun di lemparkan dan masuk. Sahbita bersorak hore dan memeluk haldir, di koridor ada seseorang yang memperhatikan dam tidak suka lelaki itu datang ke tengah lapangn dan menarik baju haldir dan menonjoknya dan berkata

"Mau apa lu anjing, jangan pegang pegang pacar gue"

"Pacar berapa hari aja bangga, gue aja yang temenan dari kecil biasa aja"

"Bacot lu"ucap andfandra

Andfandra membogem haldir, lelaki yang di bogem pun tak terima. Setelah itu dia menonjok dan menendang andfandra, sahbita menjerit melihat ini banyak siswa siswi yang memperhatikan mereka bahkan sudah jadi bahan tontonan, sahbita yang sudah tidak kuat memeluk andfandra agar tidak memukul haldir.

"Udah udah jangan berantem bisa di selesain secara baik baik "

"Gimana mau di selesain baik baik orang cwok lu aja emosian"

"Haldir"

"Apa, kenapa, lu belain dia" sahut haldir sambil menunjuk andfaandra, sahbita hanya diam saja wanita itu tidak mengeluarkan suara.

"Gw gak nyangka bit sama lu"

lelaki itu meninggalkan lapangan dan andfandra membawa sahbita ke taman sekolahan untuk mengobatinya, sahbita merasa bersalah kepada haldir, andfandra hanya diam lelaki itu hanya meminta di obati saja.

"Bisa gak si nyelesain masalah jangan pake kekerasan"

"Gak bisa, karna cewe gue deket deket cwo lain"

"Dia sahabat gue and"

"Dia cwo sya, mana mungkin gak naruh rasa sama lu"

"Gak mungkin lah"

"Mungkin lah karna dia lelaki normal"

"Udah gue cape debat sama lu sya"

"Yaudah"

Setelah itu mereka berpisah dan tidak bertemu satu sama lain sampai pulang sekolah saat menunggu mobil jemputan rizal lewat di depan dia dan menawarkan tumpangan, dan dia sahbita setuju saja toh supirnya juga belum berangkat mereka pulang bersama dan sampai.

"Makasih ya zal"

"Yoi"

"Btw lu udh jadian sama andfandra"

"Iya kenapa"

"Gapapa cuman mastiin"

"Ouh gw masuk dulu ya"

"Iya, gw juga mau cabut"

Rizal pulang dan bertanya tanya mengapa sahbita tidak di antar andfandra padahal mereka sudah jadian lelaki itu memikirkan dan akan mencari tahu besok.

a memoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang