16.menjauh

35 48 12
                                    

Rasanya menyakitkan, ketika kau dengan yang lain, rasanya sangat menyulitkan, ketika diri ini menghindar dari mu, apa boleh buat.
Tak bisa ku salahkan siapa pun sekalipun keadaan karena diri ini yang salah.
Haldir






Matahari memmunculkan dirinya,
pagi ini sahbita tidak tau andfandra akan menjemputnya ataupun tidak sama sekali karna setelah percekcokan kemarin mereka tidak kontek kontekan, saat sedang memakai sepatu ada kelakson motor di depan rumah, ku lihat dari jendela siapa yang datang dan yahh itu andfandra, lelaki itu sedang menunggu sahbita, wanita itu buru buru berpamitan dengan orangtuanya dan langsung menuju tempat andfandra.

"Naik"

Sahbita langsung naik motor andfandra, di motor tidak ada pembicaraaan sampai parkiran pun begitu andfandra terlihat berbeda raut mukannya dingin dan dia tidak banyak bicara sahbita yang melihat itu sangat merasa aneh.

"Kemarin pulang sama siapa"

"Emm, rizal"

"Setelah haldir sekarang rizal ya"

"Maksud lo apa ya"

"Lo tu pacarnya gue apa mereka"

Cibir andfandra yang berhenti di koridor sahbita pun sama dia berhenti

"Lu tuh kenapa si and kayanya gw di mata lu tuh selalu salah, gak ada benernya" Ujar sahbita pada andfandra

"Ya lo salah kenapa lu pulang sama rizal bukan sama gue?"

"Lu sendiri kemana, lu gak ngabarin gw klo lo mau pulang bareng "

"Gue sangka lu bakal ke parkiran eh nyatanya pulang sama rizal"

"Udah ya, gw gak mau ribut cuman perkara pulang sekolah"

Setelah sahbita berbicara wanita itu pergi berjalan meninggalankan andfandra, lelaki itu mengejar sahbita dan menarik sahbita untuk datang ke pelukannya andfandra memeluk sahbita, dan sahbita pun bisa mencium wangi andfandra dan endengar detakan jantung andfandra.

"Gue cuman gak mau kehilangan lu sya, maaf klo itu buat lu gak nyaman"

"Gw tau and tapi lu pikirin deh, haldir itu sahabat gw dan rizal sahabat lu gak mungkin klo mereka mau rebut gw dari lu"

"Di dunia ini gak ada yang gak mungkin sya
udah lah jangan di bahas lagi"

Andfandra mengusap kepala sahbita, dan melepaskan pelukannya setelah itu dia mengantarkan sahbita ke kelasnya.

"Gue cuman gak mau kehilangan lu sya, karna lu milik gue dan milik gue gak bisa di ambil siapa pun"ucap andfandra dalam hati

Saat pelajaran sejarah sahbita di minta gurunya ke perpus untuk mengambil buku pelajaran dia bersama temannya yaitu ica
mereka berdua memasuki perpus mata sahbita tertuju pada haldir yang sedang mencari buku, dan haldir pun seperti dirinya lelaki itu melihat sahbita sebentar, sahbita yang sudah tidak tahan pun pamit ke pada ica untuk berbicara sebentar dengan haldir wanita itu menarik handir ke ujung ruangan dan berbicara.

"Kenapa lo menghindar? "

"Gw gak menghindar, lu nya aja yang lupain gw"

"Engak gitu dir"

"Urus urusan lu aja bit, gw gak berhak ikut campur"ungkap haldir

Lelaki pergi meninggalkan perpus sahbita pun merasa bersalah dan aneh di mana letak kesalahannya,setelah kejadian itu sahbita berusaha menutupi dan bersikap biasa biasa saja.

"Biarin gw menjauh dari lu, cukup gw naruh rasa sendirian, biarin gue belajar melepaskan lu, dan itu pasti sangat menyulitkan "ucap lelaki itu di dalam hati saat berjalan.

a memoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang