18.di perlakukan manis

24 44 2
                                    

Aku salah dengan menganggap bahwa ini adalah sebuah kesalahan, nyatanya ini adalah kebahagiaan yang muncul kembali.
Sahbita

Jam pulang sekolah pun tiba, sahbita pun menuju parkiran untuk bertemu andfandra saat dia sedang berjalan di lorong sekolah, sahbita melihat haldir bercanda dengan seorang perempuan, sahbita tau siapa yang sedang bersama haldir, wanita itu adalah wakil ketua osis, sahbita melihat itu pun tersenyum setidaknya walaupun haldir tidak tersenyum dan tertawa padanya, tapi dia masih bersyukur masih bisa melihat itu, sahbita pun berjalan ke parkiran di lihat sudah banyak yang berkumpul, dia pun mendekat ke yang lainnya.

"Ibu negara udah dateng ni" rizal berkata

"Ehem ehem"idam

"Yang lainnya ke mana? "

"Hp arsya ketinggalan bit, jadi mereka balik ambil"rizal

"Ouh gitu"

"Ni pake dulu helmnya"

Andfandra memberikan helm kepada sahbita, wanita itu pun memakai helm yang di berikan tapi rambutnya, terkait di helm.

"Aw, ini gimana si"

"Pelan pelan makannya"

"Udah pelan tetep aja gak bisa keluar"

"Sini gue bantu"

Kekasihnya itu membantu sahbita melepaskan helm dan berhasil terlepas.

"Oneng banget"

"Ya mangap"

"Sini in gelang kunciran lu"

Sahbita hanya diam karna tidak mengerti apa yang di maksud andfandra, andfandra yang merasa gemas dengan ke lodingan sahbita pun mengambilnya sendiri, rizal dan idam pun hanya diam mereka memperhatikan dua sejoli itu dan mereka menganggap bahwa diri mereka seperti nyamuk.

"Madep belakang sana"

Sahbita pun mengikuti arahan andfandra, lelaki itu pun memulai menyentuh rambut sahbita dan membentuk sesuatu dengan hati hati, sekitar delapan menitan pun selesai.

"Udah"

Lelaki itu bersuara dan sahbita pun menghadap ke arah andfandra , dia memandangi andfandra dia merasa curiga dengan apa yang di perbuat andfandra di rambutnya, dia pun menuju motor lelaki itu dan berkaca di spion, wajah sahbita melongo dengan apa yang dia lihat dia masih tidak percaya.

"kok rapih"

"Ya terus harus gimana?"

Ungkap andfandra sambil mencubit hidung sahbita

"Dunia serasa berdua aja ya nyet"idam

"Iri bilang dam"rizal

"Kok bisa ya"
Sahbita yang masih tidak percara seorang lelaki yang bernama andfandra bisa mengepang terlebih lagi kepangan lelaki itu sangat rapih sungguh mengejutkan bukan.

"Gue bisa apapun yang lu butuhin"

Sahbita hanya diam detak jantungnya bergerak cepat dan mukanya memerah andfandra yang melihat itu pun tersenyum.

"Hai gays, yu cabut"eva

"Ayo dah"idam

Mereka pun menaiki motor dan keluar dari sekolahan tapi mereka tidak langsung pulang mereka memutuskan untuk nonton bersama, mereka memasuki mall dan memesan tiket mereka menonton dengan sangat seru di lihat dari pasangan kekasih arsya yang merangkul eva, dan rizal yang serius dengan filmnya sedangkan idam sibuk memakan makanan, berbeda dengan pasangan kekasih ini, sahbita dan andfandra tampak canggung andfadra yang berinisiatif mencarikan situasi pun menggenggam tangan sahbita, wanita itu pun yang kaget melihat muka andfandra tapi lelaki iyu fokus melihat layar, sahbita tersenyum dan membalas gengamannya.

"Eh ketempat time zone dulu yu" tawar eva pada teman temannya

"Boleh tuh, yo sayang"

Mereka pun memutuskan untuk ke tempat permainan, mereka memaikan bombomkar bersama dan saling bertabrakan tawa pun meramaikan sahbita sangat bahagia dia bersyukur mempunyai teman teman yang bisa membuat dia bahagia dia juga bahagia bisa bertemu andfandra ternyata lelaki itu tidak seburuk yang di pikirkan dia, mereka mencoba mainan pukulan keras idam yang ingin mencoba pertama.

"Ni liatin gue pasti paling tinggi"

Ucapnya bangga, dia pun memukul alat pendekteksi kekuatan pukulan dan hasilnya pun hanya setengah.

"Bego lu udah gue aja"

Arsya pun mencobanya, dan hasilnya hanya beda sepuluh, selanjutnya rizal lelaki itu mendapatkan poin sembilan puluh.

"Wow wow wow"

"Mantep"

"Anjay"

"Gile"

"Asek"

Setelah itu sekarang bagian andfandra lelaki itu memukul dengan keras dan serius dan yah hasilnya seratus mereka semua bersorak untuk andfandra.

"Suhu mah pasti menang dah"

"Andfandra mah gak perlu di raguiin"

"Jadi tukang dodol aja dra mayan kerja sampingan"

"Hahahaha, ngakak anjir dam ada ada aja lu"

"Udah udah malah pada ngomongin gue lu pada"
Itu lah pembicaraan mereka prihal tentang permainan pukulan yang di menangkan oleh peran utama, yahh peran utama yaitau andfandra.
Setelah bermain mereka pun memutuskan untuk makan mereka mencari retoran yang enak, setelah dapat mereka datang dan memesan.

"Buset dah bisa kagak si jangan uwuw uwuwan di depan gw" ucap idam

"Makanya cari" cibir rizal

"Ke lu udah aja" sahut idam saat rizal sudah berbicara

"Bentar lagi" jawab rizal sambil menunggu makanan

"Hoax lu mah" ungkap idam dengan semangat

Setelah perseteruan mereka berdua, datanglah pesanan mereka, dan mereka pun menikmati makanan yang mereka pesan, eva yang sedang meminum minumanya matanya melihat sekeliling dan melihat seorang anak kecil yang lucu tapi anak kecil itu tiba tiba menghilang dia pun melanjutkan acara makannya, setelah acara makan mereka selesai mereka turun ke besmen dan berpamitan karena arah mereka saling berbeda andfandra dan sahbita pulang paling terakhir.

a memoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang