Setelah mendapatkan ciuman dari Fricilla, Ryouta pun pergi untuk berjalan-jalan di sekitar pusat kota, lalu saat di tengah perjalanan, paman dari toko pandai besi pun datang menemuinya lalu berkata kepadanya,
"Hei nak, senjata itu telah selesai di perbaiki, hasilnya cukup memuaskan, bagai mana kalau kau mencobanya?"
"Baiklah, kedengarannya cukup menarik, aku tidak sabar mencoba pedang itu," ucap Ryouta pergi bersama paman pemilik toko pandai besi itu.
Setelah beberapa menit berlalu, mereka berdua pun tiba di tokonya, dan saat masuk kedalam, paman pandai besi itu menyerahkan katana yang di bungkus rapi dengan kain sihir berwarna biru gelap yang di ikat dengan tali berwarna emas di beberapa sisinya.
"Ini dia pedang yang telah di perbaiki dengan bahan yang kau berikan waktu itu, dan aku juga menambahkan beberapa sihir kedalamnya, terutama sihir perbaikan, jika pedang itu rusak maka dia akan memperbaiki diri sendiri lalu semakin banyak perbaikan yang pedang itu lakukan, maka semakin kuat pula kemampuannya."
"Oh iya, pedang itu bisa beradaptasi dengan penggunanya dan dapat menentukan kemampuan berdasarkan penggunaannya."
Setelah mendengar perkataan paman pandai besi itu, Ryouta pun mulai membuka tali emas yang mengikat kain yang membungkus pedang itu, dan setelah semua tali selesai di buka, terlihat sebuah katana berwana hitam gelap kebiruan yang terlihat bercahaya di bawah sinar bulan. Saat dirinya memegang katana itu, sebuah aura biru mulai muncul menyelimuti katana itu.
Tanpa berlama-lama, Ryouta pun langung mencoba mengunakan katana itu di luar toko. Setelah beberapakali tebasan, beberapa salju yang menutupi pohon hancur seketika bersama pohon yang terbelah menjadi empat potongan besar, setelah mengunakan katana itu, dirinya pun berkata,
"Ini hebat sekali, padahal aku hanya mengeluarkan sebagian kecil kekuatan ku, tetapi ini sudah bisa membuat pohon itu terpotong menjadi empat potongan besar."
"Itu masih belum seberapa, bagai mana kalau kau coba memasukan sihir kedalamnya?"
"Baiklah, akan aku coba, hmm... Kurasa aku bisa mencoba sihir ini." Ryouta pun mulai mengambil posisi sambil sedikit membungkuk lalu menarik katananya dan membuat beberapa bola air mengelilinginya.
"Sihir yang bagus, kau bisa mengontrol sihir air ini tanpa membuatnya berantakan."
"Itu belum seberapa, akan ku tujukan yang berikutnya."
Setelah berkata seperti itu, bola air yang mengelilingi dirinya pun mulai membeku, dan pecah menjadi bunga es yang berjatuhan dengan pelan ke tanah. Beberapa menit setelah menguji katana itu, paman pemilik toko pandai besi itu pun kagum sambil berkata,
"Kemampuan sihir yang begitu hebat, dan pengendalian senjata yang sangat terampil, kau membuat ku merasa bangga dengan membuat senjata itu untuk mu, dan sebagai hadiah tambahan, aku memberikan mu cincin Azberlit yang akan memberikan perlindungan terhadap serangan gelap dan energi negatif."
"Ahh... Terimakasih untuk pedangnya paman, aku pastikan pedang ini di rawat dengan baik," ucap Ryouta berjalan meninggalkan toko pandai besi itu.
Setelah beberapa menit meninggalkan toko itu, dirinya pun memutuskan untuk pergi menemui Rui di istana untuk memberikannya hadiah. Sesampainya di istana, dia pun melihat Rui yang terlihat tertidur karena kelelahan setelah membantu para koki istana untuk memasak makanan untuk pesta besar tadi.
Melihat Rui yang sedang tertidur, Ryouta pun mendekat lalu mengendong Rui, sambil berkata,
"Kau bekerja cukup keras hari ini Rui, sekarang sudah waktunya kita pulang, karena besok masih ada yang harus kita lakukan," ucapnya mengendong Rui kembali ke rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tensei Shitara Isekai de Saikou no Cheat ni Naru Koto mo Warukunai o
FantasySinopsis: menceritakan tentang seorang laki laki bernama Ryouta Kazuya yg merupakan seorang gamer profesional Kazuya yang selalu mendapatkan peringkat teratas dalam game pun di juluki sebagai Muteki no Pleyar(Player yg tak terkalahkan) Suatu hari sa...