Chapter 15 Malam Suci Seribu Bintang

30 4 0
                                    

Setelah semua orang mendengar berita tentang malam seribu bintang akan di mulai, keesokan paginya semua orang pun mulai menghiasi rumah dan toko mereka dengan berbagai hiasan cerah, bahkan jalanan pun dihiasi berbagai hiasan. Ryouta yang saat itu sedang berkeliling di sekitar kota pun berkata,

"Sepertinya disini cukup ramai ya," ucapnya berjalan sambil memperhatikan sekitar.

Saat sedang berjalan-jalan di sekitar kota, banyak anak-anak datang menghampirinya untuk mengajaknya bermain. Setelah bermain dengan anak-anak, Ryouta pun melanjutkan perjalanannya.

Beberapa menit kemudian, saat dirinya tengah berkeliling kota, tiba-tiba dirinya berhenti di depan tempat seorang pandai besi, lalu dirinya teringat bahwa pedang milik Rui sudah mulai rusak, dan karena kemarin setelah dirinya mengalahkan Behemoth dia sempat mengambil beberapa sisik milik Behemoth yang terlepas saat bertarung dengannya. Karena sudah ada di depan tempat pandai besi, Ryouta pun memutuskan untuk masuk ke dalam tempat pandai besi itu.

"Mumpung aku ada disini, sebaiknya aku masuk dan melihat-lihat sekeliling mungkin aku bisa membelikan Rui hadiah, karena waktu itu aku pernah mencari tau tentang "Malam Suci Seribu Bintang" di perpustakaan kerajaan, dan sepertinya tradisi itu sama seperti hari Natal di dunia lama ku," ucap Ryouta masuk ke dalam tempat pandai besi itu.

Setelah masuk ke dalam, tampak seorang laki-laki tua menghampirinya lalu bertanya,

"Selamat datang anak muda," ucap laki-laki itu menyambut Ryouta

"Terimakasih sambutannya, oh iya ku lihat disini banyak sekali senjata dan armor yang bagus, apa ini buatan anda?"

"Kau punya mata yang bagus anak muda, benar semua ini adalah buatan ku, meskipun demikian semua itu hanyalah pajangan saja."

"Memangnya kenapa semua senjata dan armor yang bagus ini hanya menjadi pajangan saja?"

"Semua orang sudah tidak mengenal tempat ini, dan para prajurit kerajaan tidak lagi membeli atau menempa senjata disini, mereka lebih suka membeli dari toko senjata yang ada di gerbang timur kerjaan."

"Begitu ya, sayang sekali padahal kualitas senjata disini sangat bagus," ucap Ryouta sambil berkeliling keliling melihat semua senjata dan armor yang telah di buat.

Setelah cukup lama berkeliling, pandangannya pun tertuju pada salah satu pedang berwarna hitam kebiruan yang tampaknya patah menjadi dua bagian. Karena tertarik dengan pedang itu, Ryouta pun memutuskan untuk mengambilnya lalu menyerahkannya kepada laki-laki tua yang merupakan seorang pandai besi lalu berkata,

"Paman, apa kau bisa memperbaiki pedang ini dengan material yang aku punya," ucap Ryouta menyerahkan satu kantong sedang yang berisi sisik dari Behemoth.

Melihat Ryouta memberikannya sisik dari Behemoth, dia pun bertanya kepadanya,

"Apa kau yakin menyerahkan ini kepada ku?"

"Tentu kenapa tidak, oh iya apa kau bisa membuat pedang yang seperti ini," ucap Ryouta memperlihatkan potongan katana milik Rui yang pertama.

Setelah melihat bentuk pedang itu, laki-laki tua itu berkata kepada Ryouta,

"Ini adalah senjata dari wilayah Timur, dan hanya di gunakan oleh prajurit kerjaan Timur yaitu kerjaan Raizan, pedang milik mereka dikenal memiliki berat yang sangat ringan dan juga bilah pedang yang tajam yang mampu memotong armor musuh mereka dalam sekali tebas, aku sangat senang bisa mengerjakan pedang ini untuk mu, dan akan ku gunakan semua keterampilan ku untuk menyelesaikan pedang ini dalam satu malam."

"Ahh... Aku percayakan pad Paman untuk membuat pedang itu menjadi yang terbaik," ucap Ryouta berjalan meninggalkan tempat itu.

Setelah selesai dari tempat pandai besi, dirinya pun kembali melanjutkan perjalanan untuk berkeliling kota kerajaan Deltras. Setelah agak lama berjalan, dirinya pun mulai berhenti lagi di sebuah toko aksesoris, di sana dirinya melihat berbagai macam aksesoris yang cantik, terlebih lagi toko itu sekarang sedang ramai di kunjungi oleh para perempuan dan juga mereka yang memiliki kekasih. Di tengah keramaian itu, Ryouta melihat seorang gadis berambut biru gelap yang di ikat twintail terlihat sedang kebingungan untuk memilih aksesoris untuk seseorang lalu setelah melihat semua aksesoris itu dirinya pun berkata,

Tensei Shitara Isekai de Saikou no Cheat ni Naru Koto mo Warukunai oTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang