Setelah beberapa menit menaiki Behemoth, kerajaan Alfesteins pun mulai terlihat dari kejauhan, dan saat akan mendekati kerjaan itu, Ryouta pun berkata kepada Fricilla dan yang lainya,
"Semuanya, pegangan yang erat, aku akan menambah kecepatan, agar kita tiba tepat di balai kota, karena saat ini gerhana matahari total hampir di mulai."
Fricilla dan yang lainya pun mengangguk lalu mulai berpegang erat pada beberapa sisik Behemoth yang berdiri sebagai pegangan. Setelah berpegangan dengan erat, Ryouta pun meminta Behemoth untuk menaikan kecepatannya, agar mereka tiba tepat waktu di balai kota.
Setelah berada di atas balai kota, gerhana matahari sudah mulai berlangsung sebagian, lalu dengan cepat Fricilla dan yang lainya pun melompat turun menuju kearah para kerumunan orang yang ada di sana, lalu berkata saat eksekusi akan di lakukan,
"Hentikan hal ini, kami tidak bisa membiarkan kalian untuk melakukan ritual itu," Ucap Fricilla dengan lantang menentang eksekusi dan ritual persembahan bagi dewa Zokl.
"Siapa kau, berani-beraninya kau menentang kami para pengikutnya dewa Zokl yang agung," Ucap pemimpin Sekte Agreseria.
"Dewa agung kau bilang, aku tertawa mendengarnya, bukanya dalam sejarah dunia ini Dewa Zokl adalah dewa palsu?" Ucap Victoria yang mulai melangkah maju keluar dari kerumunan itu.
"Tutup mulut mu, jika kau masih mau menentang dewa Zokl yang agung, maka aku tidak akan mengampuni mu."
"Begitu ya, lantas apakah Dewa Zokl yang agung mengajarkan untuk menghukum orang yang belum tentu bersalah," Ucap Chisaki yang berjalan melalui kerumunan itu.
Mendengar perkataan dari Chisaki, Fricilla, dan Victoria, semua orang yang awalnya mempercayai Dewa Zokl, kini kepercayaan mereka mulai goyah. Melihat hal pemimpin Sekte Agreseria mengangkat tangannya lalu berkata,
"Semua orang yang menentang dewa agung Zolk akan menerima penghukuman."
Setelah pemimpin Sekte Agreseria mengangkat tangannya, sebuah cahaya putih keemasan turun dari langit lalu menghantam tanah, sehingga membuat tanah itu mulai retak dan membuat semua orang ketakutan. Melihat serangan yang sama berulang kali terjadi, Fricilla pun berkata,
"Apa kau pikir serangan lemah seperti itu bisa membuat ku takut, dan apakah kekuatan dari dewa Zokl yang kalian agungkan hanya seperti itu saja?"
"Sepertinya orang seperti mu perlu di beri hukuman yang lebih berat lagi, wahai dewa Zokl yang agung, berikanlah aku kekuatan untuk menghancurkan segala yang menentang mu, Phantom Crush." Cahaya hitam kemerahan muncul dari lingkaran sihir yang ada di hadapan pemimpin Sekte Agreseria lalu cahaya itu mulai menyerang ke segala arah.
Melihat hal itu Fricilla pun hanya menghela nafas sambil berkata,
"Sihir lemah mu itu, tidak akan berpengaruh apapun terhadap ku, Void Field, Magic Counter." Fricilla menyerap semua serangan milik pemimpin Sekte Agreseria kedalam sebuah bola kecil berwarna hitam, lalu membalikkan semua serangan itu lalu mengunakannya untuk menyerang semua anggota Sekte Agreseria.
Karena banyak anggota sekte Agreseria yang terkena serangan pemimpin mereka sendiri, ketua sekte itu pun mulai marah lalu mengeluarkan semua sihir terkuat yang di milikinya untuk menyerang Fricilla. Akan tetapi, semua sihir terkuat yang dia miliki seakan tidak berpengaruh terhadap mereka berempat, lalu di saat dirinya sudah mulai bertambah marah, pemimpin Sekte Agreseria mengangkat kedua tangannya lalu berkata,
"Akan ku tunjukan kekuatan terhebat milik ku, Ultimate Despair Ball." Sebuah bola hitam raksasa muncul di atas kedua tangan pemimpin Sekte Suci Agreseria, dan jika bola itu sampai jatuh ketanah, maka semua orang yang ada di sana akan musnah.
Setelah melihat hal itu Chisaki pun menarik Rapiernya lalu berkata, sambil memberi komando kepada yang lainya,
"Release, Athena, semua, formasi segel Empat Bintang Dewi."
Mendengar komando dari Chisaki, Fricilla dan yang lainya pun mulai menuju ke posisi masing-masing, lalu mulai mengaktifkan skill miliki mereka. Setelah skill di aktifkan, perlahan-lahan bola hitam itu mulai menyusut hingga akhirnya menghilang. Setelah bola itu menghilang, pemimpin Sekte Agreseria mencoba untuk mengeluarkan sihirnya lagi, tapi sayangnya sihir miliknya sama sekali tidak muncul. karena sudah tidak bisa menggunakan sihir lagi, dirinya beserta para pengikut dewa Zokl yang lainya pun di tangkap dan akan di tahan di sebuah penjara khusus untuk para pengguna sihir.
************************************
Beberapa menit berlalu setelah gerhana matahari total mulai berakhir, keadaan pun mulai tenang, lalu Fricilla pun berkata kepada semua orang yang telah berkumpul di balai kota, tepatnya di Altar Zolk,
"Semuanya, perkenalkan kami adalah Empat Kesatria Dewi Suci, yang mewakili nama dari Dewi kami masing-masing, aku Fricilla gadis suci yang mewakili Dewi Minerva, sang Dewi kebijaksanaan, dengan ini mengakhiri Sekte Suci Agreseria yang merupakan pemuja dewa Zokl, dan membebaskan semua aturan yang di tentang oleh Sekte Suci Agreseria."
Setelah pidato dan perkenalkan itu, Erina dan Chisaki pun melepaskan gadis yang akan menjadi tumbal dewa Zokl di hadapan semua orang sebagai bukti bahwa sekte itu telah di bubarkan. Setelah gadis itu di bebaskan dan sekte Agreseria diakhiri, semua orang yang ada di sana pun mulai membubarkan diri mereka. Saat semua orang sudah bubar, Ryouta pun muncul lalu berkata,
"Sepertinya masalah ini sudah selesai, bahkan masalah itu selesai tepat waktu, dan sepertinya gadis itu tidak jadi di korbankan, dan sepertinya
"Masalah ini memang sudah selesai, tapi apa yang akan kau lakukan dengan anak ini, apa kau akan menjualnya kembali?"
"Tidak, aku sudah membelinya dari pedagang budak, tapi bukan untuk di perlakukan seperti budak, tapi aku akan melakukan hal yang tidak pernah terpikirkan oleh kalian," Ucap Ryouta melangkah maju menuju ke arah gadis itu.
"Jika itu adalah dia, aku sudah tidak terkejut lagi akan apa yang akan terjadi nanti, karena dia itu selalu saja penuh kejutan," Jawab Fricilla sambil menatap ke arah Ryouta.
Setelah Ryouta tiba di hadapan gadis itu, dirinya pun, memegang rantai yang mengikat lehernya lalu tiba-tiba rantai yang mengikat lehernya pun terlepas seketika. Karena rantai budak itu telah lepas Ryouta pun berkata,
"Baiklah, karena semua ini sudah beres, bagai mana kalau kita makan, aku yang akan mentraktir kalian bagaimana?"
"Kedengarannya boleh juga, kebetulan juga kami sedang ada di kerajaan Alfesteins, jadi tidak ada salahnya untuk mencoba berbagai makanan yang ada disini," Ucap Chisaki menyarungkan kembali Rapier miliknya.
"Tapi sebelum itu, apa kalian bisa menunggu disini sebentar, ada beberapa hal yang harus ku kerjakan," Ucap Ryouta pada Chisaki dan yang lainya.
"Ahh... Tentu, kami bisa menunggu, tapi setelah kau selesai dengan pekerjaan mu, sebaiknya kita langsung saja berkeliling kerjaan Alfesteins."
"Itu tidak masalah, aku akan mengajak kalian berkeliling sampai kalian puas, jadi tolong tunggu sebentar lagi ya, aku akan menepati janjiku pada kalian," Jawab Ryouta sebelum dirinya mengunakan skill Teleport Point untuk kembali ke tempat Rui berada.
************************************
Setelah tiba di tempat Rui dan para budak yang sudah di belinya, dirinya pun berkata,
"Semuanya sudah selesai, teman kalian sudah selamat, bagaimana kalau kita segera menemuinya?"
Kedua gadis itupun menggangu setuju dengan perkataan Ryouta, lalu setelah semua sudah setuju, merekapun berangkat ke tempat Fricilla dan yang lainya dengan skill Teleport Point miliknya. Setibanya mereka di sana, ketiga gadis kecil itu pun berkumpul telah berkumpul kembali, lalu saat semua orang sudah ada di sana, Ryouta pun berkata,
"Karena semua sudah ada disini, bagai mana kalau kita jalan-jalan sebentar di kerajaan Alfesteins ini, bagai mana menurut kalian?"
"Kurasa tidak ada salahnya jalan-jalan setelah kejadian ini, jadi apa yang kita tunggu, ayu kita berangkat," Ucap Fricilla kepada yang lainya.
"Yosh, kalau begitu, ayo kita pergi berkeliling kota kerajaan Alfesteins ini, dan menikmati suasana di sini."
~Bersambung~
#Writteninacation
#Wiaindonesia
KAMU SEDANG MEMBACA
Tensei Shitara Isekai de Saikou no Cheat ni Naru Koto mo Warukunai o
FantasySinopsis: menceritakan tentang seorang laki laki bernama Ryouta Kazuya yg merupakan seorang gamer profesional Kazuya yang selalu mendapatkan peringkat teratas dalam game pun di juluki sebagai Muteki no Pleyar(Player yg tak terkalahkan) Suatu hari sa...