Setelah membuat kontrak dengan Nemea, tiba-tiba sebuah bunga raksasa dengan beberapa sulur besar dan tebal muncul di tengah hutan peri, dan dari bunga itu, beberapa monster tanaman pun muncul dan mulai menyerang Ryouta dan yang lainya.
"Sepertinya kita kedatangan tamu, bagai mana kalau kita menyambut mereka Rui?"
"Kurasa kau benar onii-chan, akan tidak sopan jika kita tidak menyambut mereka," ucap Rui mulai menarik katananya dan bersiap untuk menyerang.
Saat akan menyerang musuh itu, tiba-tiba dari arah belakang sebuah kobaran api muncul dan membakar semua monster tanaman itu, lalu setelah semua monster itu terbakar, Great Sage pun berkata,
"Sepertinya sudah waktunya untuk kakek tua ini ikut beraksi."
"Baiklah sepertinya pertarungan kali ini akan berlangsung dengan cepat," ucap Ryouta mengubah Scythenya menjadi Black Nightmare Bow.
"Hoho, jangan lupakan kakek tua ini, karena sekarang waktunya diriku untuk bersaksi."
"Ayo kita mulai pertarungan ini." Tembakan anak panah pertama pun di lesatkan oleh Ryouta, sebagai tanda kepada yang lainya untuk memulai pertarungan.
Setelah beberapa monster tanaman tadi terbakar, beberapa monster tanaman lainya mulai muncul sambil memperbanyak jumlah mereka. Saat jumlah mereka bertambah banyak, Rui langsung masuk ke mode bertarung lalu dengan cepat memotong sebagian besar Monster tanaman itu.
***********************************
Beberapa jam setelah jumlah monster berkurang cukup banyak, Ryouta pun mulai melesatkan tembakannya ke arah sulur yang melilit bunga itu. Saat tembakan anak panah itu mengenai salah satu sulur yang melilit bunga itu, anak panah itu mulai membakar satu sulur yang melilit bunga itu.
"Yosh satu sulur sudah beres, tinggal beberapa sulur lagi untuk di bereskan," ucap Ryouta sambil membantu yang lainya mengurangi jumlah monster tanaman yang muncul.
"Hoho sepertinya kau berhasil menghancurkan salah satu sulur yang melilit bunga itu ya, kalau begitu, kakek tua ini juga tidak akan kalah, Salire et stilla, o aqua, Water Drop." Seketika itu juga sebuah tetesan air melesat dan menetes ke salah satu sulur yang melilit bunga itu.
"Sepertinya serangan itu gagal," ucap Nemea yang tiba-tiba muncul dan terbang di samping Rui.
"Hoho, itu belum sepenuhnya benar peri kecil, ini waktunya tahap lanjutan dari serangan ku itu, membeku lah dalam es, freeze." Setelah mengatakan itu tetes air yang tadi mengenai salah satu sulur itu perlahan mulai membekukan sulur itu lalu memecahkannya menjadi beberapa bongkahan es.
"Sepertinya hanya tinggal beberapa sulur lagi sebelum kita bisa memotong bunga raksasa itu," ucap Erina pada yang lainya.
************************************
Setelah beberapa jam berlalu, sulur yang melilit bunga raksasa itu mulai berkurang, dan sebagian kecil tangkai bunga itu mulai terlihat, saat melihat sulur yang melilit bunga itu mulai berkurang cukup banyak, Rui pun berkata kepada Ryouta,
"Onii-chan, biarkan aku memotong semua sulur itu sekaligus, agar bisa memberikan kalian celah untuk memotong bunga itu."
"Baiklah, aku percayakan kepada mu Rui, lakukan lah apa yang kau mau."
"Terimakasih onii-chan, aku akan melakukan yang terbaik." Rui pun melesat dengan cepat sambil memotong beberapa monster tanaman yang menghalangi jalannya, lalu saat hampir tiba di dekat bunga raksasa itu, dirinya pun melompat ke atas salah satu monster tanaman lalu menggunakannya sebagai pijakan untuk melompat lebih tinggi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tensei Shitara Isekai de Saikou no Cheat ni Naru Koto mo Warukunai o
FantasySinopsis: menceritakan tentang seorang laki laki bernama Ryouta Kazuya yg merupakan seorang gamer profesional Kazuya yang selalu mendapatkan peringkat teratas dalam game pun di juluki sebagai Muteki no Pleyar(Player yg tak terkalahkan) Suatu hari sa...