"Kemampuan ini di buat khusus untuk mengalahkan Seven Sin of Hell," ucap Erina dengan amarahnya kepada Pride.
"Jadi kau adalah seorang gadis suci, ini menarik, jika aku bisa membunuh mu maka rencana kami akan menjadi lebih cepat," ucap Pride dengan ke angkuhanya bergerak menyerang Erina.
"Artemis, Automatic Protective Energy Shot." Semua pistol yang melayang di sekeliling Erina mulai berkumpul dan membentuk lingkaran energi di sekitar Erina.
Melihat hal itu, Pride pun berhenti tepat di depan Erina, lalu mulai berkata kepadanya,
"Kekuatan itu adalah kekuatan yang di gunakan para gadis suci terdahulu untuk mengalahkan kami, tapi sekarang itu tidak berpengaruh lagi terhadapku, Demonic Rush Strike." Pride yang berhenti tadi melompat mundur menjauhi Erina lalu berlari dengan kecepatan tinggi sambil memegang pedang besarnya untuk menghantam Erina.
"Apa benar begitu, Artemis, Change Shot." Sebagian pistol yang mengelilingi dirinya menyebar lalu mulai menembak secara bergantian sambil terus membuat perisai.
"Cih, ternyata kau boleh juga tapi itu tidak akan cukup untuk mengalahkan ku," ucap Pride berlari sambil menghindari semua tembakan dari senjata Arthemis.
"Heeh, jadi kau bisa menghindari serangan itu ya, bagai mana dengan ini, Artemis, Explosive Trap Mine." Beberapa cahaya putih di tembakan ke udara, lalu perlahan-lahan mulai turun ke tanah lalu menghilang.
"Sepertinya kau menembak ke arah yang salah, kau sudah memberikan ku kesempatan yang sempurna untuk menyerang mu," ucap Pride berlari ke arah Erina.
Saat berlari, tiba-tiba sebuah cahaya muncul dari bawah kaki Pride lalu meledak dan menyebabkan cahaya lainya ikut meledak, sehingga membuat Pride terpental agak jauh dari hadapan Erina.
************************************
Setelah beberapa jam bertarung tanpa henti, Erina dan Pride pun sekarang sama-sama dalam kondisi yang tidak menguntungkan.
"Hah...hah, sepertinya aku sudah hampir mencapai batas ku, jika aku tidak segera mengalahkannya, maka keadaan akan menjadi semakin sulit," ucap Erina dengan nafas terehag-engah sambil terus bertarung.
"Ada apa hah, apa kau sudah menyerah," ucap Pride berusaha memprovokasi Erina agar menyerangnya.
"Diam kau, kali ini akan ku akhiri semuanya, Artemis Limiter Break, Rampage Star Shooting." Semua pistol yang melayang kini berkumpul di sekeliling Erina lalu mulai mengikuti satu tembakan dari Erina dengan kekuatan penuh.
************************************
Setelah serangan itu di luncurkan, asap tebal pun menyelimuti sekitar, melihat itu, Erina pun berkata dengan nafas terengah-engah,
"Sepertinya aku berhasil mengalahkanya, ini adalah kemenangan ku," ucap Erina jatuh lalu terbaring di tanah.
Saat Erina sedang merayakan momen kemenanganya, tiba-tiba dari kumpulan asap itu terdengar suara Pride berkata,
"Itu tadi hampir saja, serangan itu benar-benar kuat, tapi itu tidak akan bisa menembus pertahan sempurna milik ku, karna pertahanan ini sama seperti kebanggaan ku yang begitu besar, semakin tinggi kebanggaan ku, semakin kuat juga pertahan ku ini," ucap Pride mulai berjalan ke arah Erina sambil memegang pedang besarnya.
Sebelum sampai di tempat Erina, sebuah suara terdengar dari belakang Pride yang berkata,
"Jadi jika aku menghancurkan pertahanan mu, maka kau akan kehilangan kebanggaan mu kan," ucap Ryouta yang berdiri di belakang Pride.
"Ryouta, syukurlah kau masih hidup," ucap Erina yang masih terbaring di tanah.
"Onii-chan, aku senang kau masih hidup," ucap Rui sambil tersenyum dan memeluk Ryouta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tensei Shitara Isekai de Saikou no Cheat ni Naru Koto mo Warukunai o
FantasiSinopsis: menceritakan tentang seorang laki laki bernama Ryouta Kazuya yg merupakan seorang gamer profesional Kazuya yang selalu mendapatkan peringkat teratas dalam game pun di juluki sebagai Muteki no Pleyar(Player yg tak terkalahkan) Suatu hari sa...