14💎

1.9K 425 42
                                    

Jeongwoo mendengus kesal. Jaringan di kota mereka terputus. Bahkan Hyunsuk sudah mencoba dengan semua jenis operator dan semua tipe hp yang ia bawa. Haruto juga berusaha meretas perangkat sekitar, namun hasilnya tetap nihil.

Mereka tak habis pikir, bisa-bisanya sinyal hilang disaat seperti ini. Seharusnya tak ada hubungan antara zombie dan sinyal bukan? Sungguh, apa kolerasinya? Jika memang mereka yang merusak perangkat jaringan dan sejenisnya, mengapa mereka tidak bereaksi dengan gadget yang mereka bawa?

Tak! Prangg!!

"Damn! Fuck it!"

Hyunsuk melempar iPhone 20-nya keluar. Literally lewat jendela yang sedang terbuka hingga mendarat berkeping-keping di aspal.

"Chill, Kak. Lo baru aja mecahin sepuluh kamera sekaligus."

"Who fucking cares? Great! Now I can't call mommy and daddy."

Doyoung hanya menatap pasrah kakak kesayangannya itu. Mashiho diam saja. Ia tak sepenuhnya mengerti, bahasa korea aja masih typo apalagi bahasa inggris.

Omong-omong, mereka sedang bersembunyi di garasi showroom mobil. Penglihatan zombie pada malam hari benar-benar tajam, mereka kewalahan menghadapinya. Lebih baik menunggu hingga pagi tiba, yang sialnya masih beberapa jam lagi.

Hanya beberapa yang bisa tidur, dan pastinya oknum Kim Junkyu adalah salah satunya. Jeongwoo dan Haruto adalah tipe yang khawatiran, terlalu takut untuk tidur dalam keadaan seperti ini. Anggota mobil Doyoung memilih untuk mengobrol sebagai pengalih kepanikan. Jihoon yang tak tahan dengan raut cemas Jeongwoo berusaha mengajaknya berjulid, ditambah Jaehyuk sebagai kompor.

Di mobil Yoshi...

"Lo udah sempet ngabarin ortu lo, Sa?"

Asahi hanya mendengus panjang. Sejak dulu ia hanya menghubungi orang tuanya saat dirasa butuh saja, takut mengganggu. Yoshi dengan kekuatan dukunnya bisa menangkap maksud Asahi dengan mudah.

"Mau ngingetin aja, penyesalan bakal dateng terakhir. Bukan buat lo aja sih, gua juga."

Asahi mengangguk, "Kakak lo apa kabar?"

"Napa? Demen?"

Asahi mendelik malas, sekepo inikah orang-orang dengan love kusut lifenya? Setiap ia menanyai tentang cewek, respon penjawabnya selalu seperti ini. Mau nanyain guru lah, nenek kuyang, kucing perawan, semuanya selalu begini.

"Kenapa sih-"

"Kepo anying, lo kayak gak pernah suka orang gitu. Modelan Ryujin sama Minjeong aja lo tolak, apalagi readers."

"Lo sendiri?"

"Gua merasa cocok aja jomblo, heheh..."

Asahi mendelik kesal dan menabok Yoshi.

"Ya maap anjir, be'em gua. Entar subuh Kota Sooman konser tapi kagak ada sinyal."

"Emang lo suka siapa, Bang?"

"Rose SM*ASH sama JiDi Jekate48, tapi kadang oleng Nassar oppa sih. Lo?"

Asahi manggut-manggut paham, selera Yoshi bagus juga.

"Gua Hanbin Cherrybelle."

"Eh, lo suka Cherrybelle juga? Bias gua BiAi."

Setelah itu mereka lanjut fanboyingan sampai pagi.
























.


.


.





































Train to BusetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang