"Shit."
"Language, Junghwan."
"So- loh? Kak Yeongue?"
Yeongue menepuk pundak Junghwan, "Sorry lama, ada gangguan."
Junghwan mengangguk, lalu beralih menatap jendela yang baru saja tertembak. Tidak tembus, berbekas pun hanya sedikit. Ia baru sadar kalau kaca ini antipeluru.
"Lah lo masuk dari mana?"
"Di deket lemari ada pintu. Udah gua bilangin berapa kali? Perhatiin ruangan harus teliti, So Junghwan." tegas Yeongue.
"Maaf, Kak."
Yeongue ini pembimbing pribadi nya Junghwan makanya kelihatan paling keras sama dia. Tapi aslinya baik kok, cuman ya gara-gara Yeongue bertanggung jawab akan Junghwan jadinya begitu. Apalagi setelah Junhyuk -adik bimbingan nya Inhong- tewas karena misi ini, Yeongue jadi semakin waswas. Junghwan sih nurut banget sama Yeongue soalnya galak. Kecuali kalo soal ngejek tinggi badan nya, kompak gak ketolong sama Inhong.
Kalo lebih jelasnya itu mereka satu gugus di gugus sembilan. Anggota gugus sembilan itu ada 5: Ketua pimpinan, Yeongue, Inhong, Junghwan, Junhyuk. Tapi sekarang tinggal 4 gara-gara Junhyuk gugur. Junghwan sama Junhyuk nih masuk paling akhir makanya punya pembimbing. Ketua pimpinan nya masih rahasia ya pokoknya mas ganteng adem ayem.
"Jaehyuk gimana?" tanya Jihoon.
"Harusnya bentar lagi sadar Bang, semoga aja darahnya Jeongwoo gak bikin rabies."
"Doyoung anjing sini lo?!" amuk Jeongwoo sembari melempar sepatu Haruto yang ukurannya gak main-main.
Tapi gak kena soalnya doi masih lemes habis donor darah. Tadi habis darahnya diambil dia langsung ngedrama tepar letih lesu lunglai letoy sampe berakhir rebahan pw di paha Yedam. Awalnya mau di paha Ruto tapi keras, Asahi malah tajem katanya. Alhasil Yedam dengan minus setengah ikhlas minjemin paha nya buat nimbang kepala Jeongwoo yang banyak dosa. Tuh kan sampe lupa, hutangnya ke Bu Asih belom dibayar.
"Eh..."
"Apaan?" semua menatap Doyoung.
"Kaya ada yang lupa gitu gasi?"
"Kita belom kenalan?" sahut Inhong.
"Lah iya, salken ya gua Doyoung."
"Gua Jihoon."
"Asahi." dan seterusnya.
Padahal bukan itu. Junkyu yang sabar ya:)
"Oke, jadi kita harus bicarain buat rencana kedepannya." buka Yeongue.
"Mereka pasti lagi ngerencanain sesuatu kan? Gak mungkin tadi nembak sekali doang terus pergi." komen Yedam yang diangguki oleh yang lainnya.
"Kita bakal bantu kalian keluar plus ngasih rute aman sampe Buset. Gua boleh minta line atau sosmed apa gitu? Soalnya ini bakal terus update."
"Lah, lo pada gak ikut keluar?" tanya Jihoon pada Yeongue.
Yeongue menggeleng, "Tugas kita tetep disini. Tapi gua bakal bikin alibi ngikut kalian, biar mereka ngira gedung ini udah bebas dari penyusup."
Inhong menaruh gadget nya ditengah mereka, "Jadi grup chat nya udah gua buat, lo semua scan barcode biar bisa join."
Setelah dirasa selesai, Inhong memindah halaman pada gadget nya.
"Ini peta gedung K-unith-"
"K-unith? Kaya pernah denger?"
Hyunsuk mengangguk, "Iya kan Doy, gua juga ngerasa-"

KAMU SEDANG MEMBACA
Train to Buset
Mistério / SuspenseTrain to Busan (Treasure Ver.) "Lo bercanda kan, Bang?" "Bang, gua nemu data zombie di Kota Mindset." "Lo ada rencana?" Entah cobaan apalagi yang menghampiri remaja labil yang hidupnya sudah dipenuhi banyak cobaan. Rasanya mereka ingin gila saja. Ba...