7💎

2.5K 513 46
                                        

2 minggu setelah chapter sebelumnya...

Pagi itu Jihoon berjalan ke dapur, berniat memasak untuk para penghuni kos. Ia bersenandung kecil sembari mencari bahan makanan untuk sarapan.

"Dan anganku tak henti
Sajak tentang bayangmu
Walau kutahu
Kau tak pernah anggapku ada

Ku tak bisa menggapaimu
Takkan pernah bisa
Walau sudah letih aku
Tak mungkin lepas lagi
Kau hanya mimpi bagiku
Tak untuk jadi nyata
Dan segala rasa buatmu
Harus padam dan berakhir..."

Judul : Suara Hati Kpopers

G, saya juga gak tau itu judulnya apa.

Jihoon membuka laci atas, bawah, tengah, samping, oven, hingga wastafel. Kosong.

"Anj- ini anak-anak ga ngeprank gua kan? Ck, posthink Ji. Pasti ditaro di kulkas semua."

Jihoon membuka kulkas dengan slowmo, biar dramatis katanya. Namun raut wajahnya langsung berubah setelah melihat isi kulkas.

"Bentar deh, ini udah tanggal berapa emang?"

Jihoon meraih ponselnya di nakas,

"14 Maret?-"

"Morning, Bang! Tumben belom masak?"

Yedam merangkul Jihoon sksd. Untung Jihoon lagi gak mode julid, jadi ya dia oke oke aja.

"Bahannya abis, Dam."

"Serius?"

Jihoon mengangguk. Yedam membuka semua laci yang ada hingga kulkas. Benar, hanya ada angin dan beberapa botol yogurt expired buatan HaJeongwoo.

"Gua udah mikir sih dari awal, kita gak bisa dirumah terus."

"Tau tau yang pinter." julid Jihoon yang membuat Yedam senyum tertekan.

"Terus ini kita kudu otoke, Bang?"

Jihoon menggeleng, "Padahal gua udah bersyukur ga ada sekolah, masih ada aja masalah."

"Kalo gini kita bakal mati, harus ada yang keluar." ucap Yedam.

"Ck! Gua tadi malem habis gibah onlen sama ibu-ibu tetangga sini, suaminya gak ada yang balik. Kata Bu RW di semua perumahan elit ada zombie yang jaga."

"Sumpah? Gang A, B, C ada semua Bang? Berarti bapak-bapak udah pada jadi zombie."

Jihoon mengangguk. Setelah itu hening, Yedam dan Jihoon sibuk memikirkan cara untuk bertahan hidup. Yedam doang sih, Jihoon mah udah ngeblank tuh paling.

"Bang, laperrr." sahut Jeongwoo yang baru bangun.

"Gak ada makanan, Woo."

"Bang Ji jangan bercanda, gua laper banget loh ini."

Yedam menghela napas, "Lo cek aja sendiri."

Jeongwoo mengobrak-abrik semua yang ada di dapur. Dan berakhir seperti Yedam tadi, pasrah.

"Eh Bang, tapi ada yogurt buatan gua sama Haruto tuh. Daripada gak sarapan apa-apa."

Jihoon Yedam saling bertatapan. Gimana ya jawabnya? Dengan pertanyaan yang- skip.

"E-eh, gua alergi yogurt Woo heheh..."

"Gua juga gak suka yogurt ya kan, Dam?"

"Iya, Bang Jihoon kalo minum yogurt bisa mencret tujuh turunan."

Jihoon memukul Yedam, "Ya ga gitu juga bego!"

Akhirnya mereka berempat terdiam di meja makan sambil main cup song nolep version- Tunggu, kok berempat?

Train to BusetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang