Long paka
Beberapa pedagang berkumpul di sebuah gudang rahasia yang terletak di ujung Long paka. Mereka melakukan pertemuan rutin setiap bulannya yang dipimpin oleh Purok.
Akan tetapi pertemuan kali ini tampak serius. Sebab, Nimari-lah yang menjadi tokoh utamanya, selain itu akhir-akhir ini pasukan Muntai sering berkeliling di area Long Paka, membuat para pedagang tidak nyaman.
"Kita tidak bisa membiarkan jika suatu saat Long paka akan jatuh ke tangan Peguntur." Salah seorang pedagang tampak murka.
"Ya, kita tahu sendiri Peguntur sangat serakah. Dari kabar yang beredar dari penduduk di daerah seberang, Peguntur meminta upeti yang keterlaluan." Sahut pedagang lain.
"Nimari, kami akan melindungimu." Tepuk suroto di pundak Nimari. "Kau tau, awalnya aku benar-benar tidak mengira bahwa kau adalah Nimari. Kau benar-benar berubah" Bisik Suroto takjub.
Nimari melihat kedua tangannya yang awalnya berwarna cerah menjadi coklat gelap. Langkau amat pandai merubah seseorang.
"bagaimanapun juga kejadian ini bukan salah Nimari." Suara purok terdengar oleh para hadirin yang datang.
"Sejak awal Peguntur memang ingin Long paka dikuasai oleh Muntai. Hasil ladang mereka dan juga emas mereka adalah tujuan kita datang kesini. Dipilihlah Long paka karena tempat ini milik dayak Kapuas dan wilayah bebas." Lanjut purok
"Benar ma'" Sahut mereka berbarengan.
"Dan pendapatan Muntai juga berasal dari Long paka. Enak saja si peguntur itu! Kami pedagang bisa saja bergabung dan memblokir perdagangan Muntai." Umpat Suroto.
"Benar.. "
"Ya.. Benar"
Para pedagang pun sepakat dengan perkataan Suroto. Para pedagang sama sekali tidak pernah mengusik kehidupan Muntai. Mereka hanya berdagang untuk mencari uang, kemudian pergi ke kampung halaman dan kembali lagi di Long paka.
"Jika sesuatu hal terjadi, Nimari akan membantu kalian. " Purok kemudian berdiri dan berjalan di belakang Nimari kemudian memegang bahunya.
Para pedagang kemudian saling berbisik, Nimari yang mereka temui waktu itu berbeda dengan Nimari yang ada di depan mereka, sangat berbeda sekali.
Nimari yang mereka kenal adalah seorang gadis yang berkulit cerah, berambut panjang dan hitam, seperti arang. Namun sekarang yang mereka lihat justru seorang gadis berkulit gelap, berambut pendek, kusut dan tak terawat.
"Dia bukan Nimari yang kami kenal. Nimari gadis berparas cantik" Sahut seorang hadirin sambil berdiri menunjuk Nimari.
"Ya, benar.." Sahut hadirin yang lain.
"Temanku yang merubah Nimari seperti sekarang." Sahut Purok.
"Benar, aku adalah Nimari yang kalian kenal. Yang saat itu melawan bandit pasar yang sulit ditaklukkan." Nimari lantas buka suara. Membuat para hadirin terdiam
"Aku akan melindungi kalian dan Long paka dengan nyawaku. Dan berjanjilah kalian untuk menyembunyikan jati diriku di depan pasukan Muntai dan orang asing diluar hadirin yang ada disini." Kata Nimari berbicara mantap.
"Sepakat." Sahut para pedagang di ruangan tersebut bersamaan.
"Lalu, apa yang akan kau lakukan untuk melindungi kami?" Tanya salah seorang hadirin.
"Aku akan mengajari kalian cara membuat busur, memakainya. Dan cara menggunakan mandau." Kata Nimari
Para hadirin mengangguk setuju, mereka saling berbisik untuk setuju dengan keputusan Nimari.
"Waktu kita tidak banyak. Setelah mengetahui bahwa
Nimari berada disini, Peguntur tidak akan tinggal diam. Suroto, siapkan bambu dan peralatan membuat busur. Besok Nimari akan mengajari kalian yang ada disini." Kata Purok sambil menunjuk ke arah Suroto.Suroto kemudian berdiri sambil menunduk paham kepada Purok, "baik, ma'."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Heart Of Kapuas
Historical FictionSembilan belas tahun setelah pembantaian Muntai terhadap Rengkang, Ladepa sang panglima setia bersembunyi di dalam hutan bersama dengan Nimari. Nimari putri kerajaan Rengkang bermaksud untuk membalas dendam.