Bandit pasar

925 89 16
                                    

Suasana tiba-tiba menjadi hening,  dan seluruh pasang mata tertuju pada Nimari. Nimari tampak tenang menatap kawanan bandit itu. "tak sepantasnya kau merampas milik orang lain."

Pemimpin bandit itu tertawa lebar mendengar perkataan Nimari, "aah.. Aku baru tau ada gadis secantik dirimu di pasar ini. Kenapa? apa kau berniat menukar koin perak milik lelaki ini dengan tubuhmu?"

Nimari hanya terdiam, dia tidak ingin menjawab pertanyaan bandit yang tidak tahu diri itu.

"hei.. hei.. Kenapa kau diam saja, hah? teman.. Cepat bawa dia." Pemimpin bandit itu mengisyaratkan kepada temanya untuk membawa paksa Nimari.

dua orang kawanan bandit menghampiri Nimari dan mengulurkan tanganya untuk menarik Lengan Nimari. ketika hampir menyentuh lengan Nimari, Nimari dengan cepat menyiku ulu hati dan menendang dengan keras titik kelemahan lelaki bandit itu. 

Gerakan Nimari sangat cepat, dalam hitungan detik saja dapat menjatuhkan dua kawanan bandit sekaligus. Kawanan bandit yang jatuh tersungkur itu mengeluh kesakitan. Seketika orang-orang tertegun melihat Nimari melawan para bandit dengan wajah yang tenang dan dingin.

Pemimpin bandit itu terbelalak melihat Nimari, "kau bukan gadis biasa rupanya.. Cepat, Serang dia." sambil menyuruh dua kawannya yang lain untuk melawan Nimari.

dua kawan yang lain itu berlari menyerang Nimari sambil membawa mandau dan belati. Dengan sigap Nimari sedikit membungkukkan badanya lalu terlebih dahulu menyerang  kawanan bandit dan menangkisnya. 

Sehingga belati dan mandau yang belum sempat mereka gunakan jatuh ke tanah beserta dengan pemiliknya.

Pemimpin bandit tampak geram, "kurrang ajaarr..!!!" lalu berlari mengahampiri Nimari sambil melayangkan mandaunya.

Nimari menangkis tangan pemimpin bandit itu dan menendang ulu hatinya. Pemimpin bandit itu lantas jatuh tersungkur, kemudian dengan cepat berdiri. "bagaimana bisa kau melawan kawananku dengan tangan kosong, hah! rasakan, matilah kau!"

Nimari lagi-lagi bisa menghindari serangan pemimpin bandit itu, dengan cepat ia memunggungi lelaki itu sambil menoleh ke samping dan berkata, "kau yang harus mati." dengan nada dinigin.

pemimpin bandit itu kemudian berbalik, akan tetapi dengan cepat Nimari memutar pergelangan tangan lelaki itu hingga terkilir dan menjatuhkan mandau nya ke tanah. Tak hanya itu, Nimari menyerang setiap sendi kaki pemimpin bandit itu hingga jatuh bersimpuh tepat di depan Nimari. 

Nimari mengambil mandau milik pemimpin bandit itu dan mengarahkan ke leher lelaki itu, "jadi.. Apa kau ingin mandaumu membunuh tuannya sendiri? jika iya, akan kulakukan sekarang."

Pemimpin bandit itu meludah kesamping sambil menatap Nimari sinis. Dua kawannya datang terseok-seok menghampiri dan bersimpuh di depan Nimari, "tidak.. Ampuni kami. kami akan pergi."

"kalau begitu, pergi dari sini sekarang juga." Tatap Nimari dingin.

Para bandit itu membopoh pemimpinnya . Lalu terseok-seok berjalan menjauhi Nimari. para pengunjung pasar maupun pedagang menyoraki kekalahan kawanan bandit dan melemparnya dengan barang-barang pasar. 

 Lelaki Muntai itu berjalan menghampiri Nimari lalu menepuk bahunya, "kau sangat hebat. Maafkan aku, aku merasa malu tidak bisa melindungi seorang gadis. Justu kaulah yang melindungiku."

Nimari menoleh ke arah Lelaki Muntai itu, "Nimari.. Namaku Nimari. Dan sudah seharusnya yang kuat melindungi yang lemah."

Lelaki Muntai itu tersenyum, "senang bertemu denganmu, Nimari. Namaku Awang."

"Nimarii!!" bersamaan Suroto dan Ampong memanggil nama Nimari dan berlari menghampirinya. "kau hebat, sangat hebat!" 

riuh pengunjung pasar dan pedagang bertepuk tangan dan mengelu-elukan Nimari, mereka mengelilingi Nimari sambil menunjukkan senyum bangga mereka. Karena baru pertama kali ini kawanan bandit dipasar dikalahkan, dan oleh seorang gadis.

The Heart Of KapuasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang