4. Demi Menyelamatkan Olanna

298 40 6
                                    

BERITA YANG MENGATAKAN bahwa Jisoo dan Jun memiliki hubungan spesial semakin kencang terdengar seiring berjalannya waktu, seiring seringnya Jun menempeli Jisoo, seiring banyaknya orang yang berkomentar bahwa mereka berdua terlihat sangat cocok, dan seiring enggannya Jisoo berkomentar tentang rumor tersebut. Bagi Jisoo, berkomentar hanya akan berakhir sia-sia kalau itu tidak sesuai dengan apa yang diharapkan banyak orang karena sering kali orang hanya mau menerima informasi apa yang ingin mereka dengar.

Saat bisik-bisik yang mungkin telah jutaan kali didengar itu terdengar lagi, Jisoo sedang duduk tenang di perpustakaan fakultas bukan untuk mengerjakan tugas atau meminjam buku. Tapi dia sangat tahu di mana dia bisa menemukan atau sekadar melihat keberadaan Mingyu. Proses pendekatannya tidak pernah berhasil. Hanya menimbulkan sedikit perkembangan yang sebenarnya tidak diketahui kalau tidak dipikirkan secara detail dan mendalam. Namun ketika mengetahuinya, Jisoo melonjak girang seperti seorang gadis yang sedang berada dalam masa puber dan pertama kali jatuh cinta. Padahal, tidak seperti itu perasaan sebenarnya.

Jisoo tidak sedang jatuh cinta. Jisoo tahu persis apa yang sedang dilakukannya bukan ciri-ciri seorang gadis yang sedang jatuh cinta. Tapi, Jisoo penasaran: kapan dan di mana mereka pernah bertemu sebelumnya. Wajah Mingyu tidaklah asing. Namun sebaliknya, nama Kim Mingyu tidak pernah terdengar sebelumnya. Bahkan dari mulut kedua orangtuanya yang jelas memiliki rekan kerja bermarga Kim.

Di sana, di perpustakaan, ada Mingyu yang seperti biasa sedang menjalin hubungan yang sangat romantis bersama beberapa tumpukan buka di hadapan. Telinganya disumbat oleh earphone berwarna putih yang tak jelas merknya apa. Juga memakai topi, lalu tak lama kemudian dilepas usai Jisoo sembarang ambil buku dan duduk di hadapannya. Seperti menyambut kedatangan namun malu-malu hendak menoleh lalu tersenyum. Tentu hanya fiksi yang ceritanya mengalir lancar dalam pikiran Jisoo. Mustahil Mingyu melakukannya.

"Sepertinya kamu lebih senang mengerjakan tugas di perpustakaan dibandingkan di rumah." Jisoo berkata saat Mingyu tak berminat melepas earphone-nya. Seperti drama yang sudah-sudah, ia selalu menjadi tokoh dengan dialog tunggal. Sampai sedikit demi sedikit rumor tentang Jisoo dan Jun mulai bergeser menjadi Jisoo, Jun, dan Mingyu. "Oh! Materi relasi? Aku jadi ingat dengan kejadian sewaktu aku kecil. Orangtuaku mengadakan pesta kecil-kecilan di rumah dan mengundang banyak relasi bisnisnya. Tapi pada saat itu kakak perempuanku sangat nakal sampai mencuri boneka kesayanganku yang bernama Olanna lalu membuangnya ke kolam renang. Beruntung ada anak laki-laki pemberani yang rela bercebur demi menolong Olanna."

Jisoo memperhatikan reaksi Mingyu dengan seksama. Tangannya berhenti menulis. Jisoo merasa menang. Kemenangan yang hanya berdurasi kurang dari satu menit. Jun sudah menggugurkan kemenangan Jisoo.

"Aku mencarimu ke mana-mana," kata Jun. Duduk di samping Mingyu, menoleh ke buku catatan terlalu dekat sampai pemiliknya menjauh lalu mendorong. Jun tertawa. "Bro, kamu terlalu rajin. Tolong jangan seperti ini. Aku jadi merinding."

"Aku mempunyai alasan untuk ini." Komentar Mingyu terlalu singkat, padat, dan kurang jelas.

Jun malah tercengang. "Aku kira kamu bisu, karena tidak pernah menyahut setiap kali Jisoo bicara."

"Kami bicara melalui mata batin. Hati kami berdua sudah tertaut dengan baik. Benar kan, Gyu?" Jisoo berseri-seri mengatakannya.

"Boleh saja, asal berani bertarung denganku terlebih dulu." Jun memamerkan ototnya kepada Jisoo, bukan kepada Mingyu. Karena dia tahu Mingyu tidak akan peduli.

"Aku sarankan kalian berdua fokus berkencan saja, berhenti mengusikku."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BAMBOOZLE (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang