31. Menunjukkan Kepada Seokmin

173 30 11
                                    

Melalui lubang kecil yang ada di pintu, Soonyoung mengintip bagaimana keadaan di luar. Sepi. Seperti biasanya. Namun kali ini dengan hati yang terus waspada. Perlahan namun pasti, bayangan muncul dari sisi kanan. Semakin lama bayangan tersebut semakin tinggi hingga si pemilik bayangan tiba tepat di depan pintu. Berhenti. Menoleh. Mata Soonyoung terbelalak. Buru-buru menunduk. Wonwoo yang sedari tadi berdiri tepat di belakang Soonyoung pun ikut menunduk. Saking gugupnya, Soonyoung jadi berkeringat dingin. Menaruh jari telunjuk di ujung bibir. Memberi instruksi pada Wonwoo agar tak mengeluarkan suara apa pun. Bahkan napas sekalipun.

Setelah dua menit, perlahan Soonyoung bangkit lagi. Mengintip lagi. Orang misterius tadi sudah menghilang dari depan pintu kamar persembunyian mereka. Soonyoung menelan ludah dengan susah payah. Bukannya merasa lega, ia semakin waspada. Karena adegan tadi, adegan mengintip lalu bersembunyi, tidak hanya satu kali terjadi.

Mata Wonwoo melebar sempurna di balik kacamata bulatnya, kala samar-samar terdengar suara di balik pintu. Tangannya dengan kencang mencengkram tangan Soonyoung. Hingga pada akhirnya, suara samar tadi berubah menjadi teriakan.

"Dobrak!" begitu bunyinya.

Mendengar perintah, beberapa orang lainnya, atau yang lebih tepatnya adalah tiga orang, mengangguk bersamaan. Salah satunya merenggangkan badan selagi menunggu aba-aba untuk mulai mendobrak. Bahu kanannya diposisikan presisi dengan pintu nomor 2401 itu. Di hitungan ketiga, pintu dan bahu bertemu hingga menimbulkan suara yang sangat nyaring. Percobaan pertama, kedua, ketiga, terus gagal. Namun orang dengan tubuh bak petinju profesional itu nampak tidak merasa kesakitan sama sekali. Hingga di percobaan ketujuh, pintu menyerah dan kuncinya berhasil dirusak. Keempatnya masuk ke dalam kamar persembunyian Soonyoung dan Wonwoo sesegera mungkin.

Setiap kamar mereka obrak-abrik. Setiap sisi mereka amuk seperti kesetanan. Tidak mendapat tanda-tanda keberadaan Soonyoung maupun Wonwoo, mereka semakin beringas mengacak-acak isi apartemen.

Jendela yang terbuka berhasil menarik perhatian salah satu dari mereka. Dan, benar saja. Jelas Soonyoung dan Wonwoo berhasil kabur melalui jendela tersebut. Sehelai kain terikat dan terurai panjang hingga menyentuh balkon kamar apartemen yang berada tepat di bawahnya. Secepat kilat mereka semua turun satu lantai untuk menyusul.

Tepat di bawah kamar apartemen Soonyoung dan Wonwoo merupakan kamar apartemen yang masih kosong. Tanpa penghuni. Itu terlihat jelas karena begitu orang-orang suruhan Keluarga Kim tiba di sana, pintu kamar apartemen itu telah terbuka lebar dengan kondisi kosong melompong.

"Cepat cari mereka!" teriak seorang pemimpin dalam misi ini. Seorang pria dengan tubuh yang tidak terlalu besar namun sebenarnya ia-lah yang paling kuat. Secara otomatis keempatnya berpencar. Ke segala arah. Ke atas dan bawah. Berusaha mengepung pintu depan dan belakang. Begitu salah satunya berhasil menangkap keberadaan Soonyoung dan Wonwoo, yang tengah berlari kencang menuju halte terdekat gedung apartemen, ia langsung menghubungi anggota tim agar semuanya ikut menyusul.

Tidak ada waktu lagi. Tidak ada pilihan lain. Wonwoo menarik tangan Soonyoung agar ikut dengannya mendatangi salah satu mobil yang terparkir. Bak seorang penjahat, kedua rekan reporter itu menarik keluar secara paksa si pemilik mobil dan merebutnya. Berbeda halnya dengan Wonwoo yang sempat belajar menyetir saat ia baru lulus SMA untuk membantu ayahnya yang berprofesi sebagai supir, Soonyoung malah tidak pernah belajar menyetir sama sekali. Bahkan memegang kemudi pun tidak pernah. Alhasil, terpaksa si wanita lah yang berperan banyak kali ini.

Tak peduli sudah berapa lama terakhir kali Wonwoo menyetir, mobil itu dikendarainya dengan kecepatan penuh.

Soonyoung mengintip ke belakang. "Sejauh ini masih aman," katanya, dengan napas tersengal. "Tapi kita akan mendapat masalah besar karena sudah mencuri mobil."

BAMBOOZLE (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang