6. Dia Bukan Temanmu

261 35 2
                                    

BAGIAN DUA : Salah satu hal yang paling sulit dilakukan adalah melupakan masa lalu: kenangan indah dan kenangan buruk. Jadi, jika kau tidak ingin mengingat satu kejadian, pilihannya hanya ada satu yakni jangan masukan kejadian tersebut ke dalam kategori kenangan indah maupun kenangan buruk. Namun faktanya, yang memasukan kejadian tersebut ke dalam salah satu kategori adalah alam bawah sadar. Kita tidak memiliki kuasa selain menerima apa adanya. Bersyukurlah jika kau dapat berdamai dengannya dalam waktu singkat. Sedang Seokmin tidak tahu akan berapa lama menanggung rasa sakit.

🔷🔷🔸🔸🔷🔷

MINGYU MEMANDANGI PAPAN nama yang baru saja diletakan di atas meja kerjanya penuh dengan rasa bangga. Warna cokelat mengkilap seperti telah dipoles ribuan kali dengan minyak kualitas terbaik. Dipahat secara profesional oleh seseorang bertangan seni. Pada papan nama tersebut, tercetak jelas nama beserta jabatannya. Semakin jelas lagi karena ditulis menggunakan cat berwarna kuning keemasan. Warnanya begitu nyata, seakan sungguhan emas berjumlah puluhan karat yang ditempelkan di sana. Mingyu merasa harus melakukan sesuatu malam ini untuk Seokmin, karena sudah membantunya mencari orang terbaik hanya demi mendapatkan papa nama ini. Hasilnya lebih dari memuaskan.

Baru saja, sekitar satu jam yang lalu, sebelum papan nama itu datang, Seokmin sebagai asisten pribadi Mingyu datang ke ruangan itu untuk memberikan jadwal kerja selama satu bulan ke depan. Tidak banyak, karena ayah Mingyu tetap menjadi orang nomor satu dalam bidang ini, setidaknya hingga Mingyu sudah benar-benar siap mengambil alih seluruhnya. Dan dari sedikit jadwal tersebut, mendampingi ayahnya dalam rapat awal tahun perusahaan berada di nomor satu barisan. Kini orang yang Mingyu hubungi adalah manajer ayahnya. Menanyakan sudah sejauh mana persiapan rapat yang akan dilaksanakan dalam tiga hari mendatang itu. "Bahan rapat tengah disiapkan oleh setiap divisi dan sejauh ini tidak ada yang melaporkan adanya kendala yang berarti." Begitulah bunyi pesan yang Mingyu terima sekitar lima belas menit setelah pesan pertanyaannya terkirim. Lalu, Mingyu menanyakan hal kecil lainnya: konsumsi. "Itu sudah pasti disiapkan. Karena rapat ini dihadiri oleh orang-orang penting perusahaan, kami pastikan hanya ada hidangan terbaik yang bisa Anda lihat. Apakah Anda memiliki catatan khusus untuk ini?"

Bahagia Mingyu memuncah saat mengetik balasan. "Suruh mereka menyiapkan minuman saja. Biar aku yang mengurus makanannya." Meskipun Mingyu tahu, masalah konsumsi seperti ini bukanlah pekerjaannya. Tapi, tentu ia memiliki maksud lain di baliknya.

"Kamu memiliki banyak pekerjaan penting dibandingkan mengurusi konsumsi." Seokmin berkomentar dengan nada menghardik. Ia sudah menduga bahwa Mingyu akan berkelakuan aneh bahkan hingga beberapa tahun ke depan. "Jangan masukan urusan hatimu dalam rapat tahunan yang penting ini, aku mohon."

"Aku hanya mengambil kesempatan." Mingyu mengedipkan mata lalu tidak memperdulikan lagi dengan apa pun yang dikatakan oleh Seokmin. Ia sungguhan keluar dari kantor di jam kerja karena menurutnya hal ini pun masih ada hubungannya dengan urusan pekerjaan. Mendatangi sebuah toko roti yang dipenuhi oleh nuansa biru navi. Menyebutkan menu apa saja yang ia inginkan, beserta jumlah, dan diminta diantar ke alamat mana yang lengkap dengan tanggal dan jamnya. Sementara itu, matanya tidak bisa berhenti mencari seseorang.

Seseorang itu adalah Boo Seungkwan, pemilik toko roti Navi Luz. Baru saja keluar dari ruang khusus staf bersama seorang bule yang Mingyu tahu adalah kekasihnya. Yah, untuk pendekatan langkah pertama, ini tidak begitu buruk. Begitu, kah? Tidak. Sama sekali tidak. Kalau tahu begini, Mingyu pasti akan lebih memilih untuk mengikuti apa yang dikatakan Seokmin. Masih banyak urusan lain dibandingkan harus mengurusi konsumsi. Seokmin pun dapat mengetahui hal apa yang baru saja Mingyu alami meskipun tidak bertanya. Cukup melihat raut wajah Mingyu sekilas saja. Tak peduli. Seokmin tetap mendatangi orang yang pekerjaannya menjadi tanggung jawab Seokmin itu bersama sebuah artikel yang sudah ia cetak. "Pelajari biografinya. Lima menit lagi kita harus menemuinya di ruangan Ayahmu."

BAMBOOZLE (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang