34. Kesempatan Tidak Datang Dua Kali

208 35 8
                                    

"Bagaimana dengan lukamu?"

Ah... Mingyu hampir saja lupa bagaimana dengan nasib luka di kaki dan tangannya. Belum lagi kondisi kepalanya, meski tidak terjadi pendarahan. Sempat terbentur batang pohon yang sudah lapuk begitu mendarat. Hanya terasa sakit yang kini rasa sakitnya pun sedikit demi sedikit berkurang. Tentu tidak hilang sepenuhnya. Bahkan terasa sangat sakit setiap kali Mingyu menggerakkan kepala secara mendadak. Ia hanya acting cool seakan tak merasakan sakit sama sekali karena ada wanita cantik di sana. Tapi, tentu saja Mingyu tidak mungkin kembali ke rumah sakit ini. Yang ada ia pasti dihadang oleh Seokmin beserta para keloninya. "Aku baik-baik saja, lihat..." Mingyu memutar badannya.

Dari visual memang nampak baik-baik saja. Namun darah yang ada di lutut sepertinya cukup parah. Celana kain Mingyu robek. Wonwoo berjongkok untuk memastikannya. Menyentuh dengan hati-hati. "Tapi ini perlu diperban dengan segera. Kalau infeksi bagaimana?" katanya, lalu berdiri lagi. Menarik tangan Mingyu. "Kita minta obati saja. Itu tidak membutuhkan waktu yang lama."

Sekuat tenaga Mingyu menahan. Saking kuatnya, membuat Wonwoo hampir terjungkal. Mungkin juga karena Wonwoo menderita banyak luka, hingga sedikit tarikan saja membuat kaki gadis itu oleng. "Sorry-sorry, kamu tidak apa?" tanya Mingyu, berhasil menangkap tubuh Wonwoo. "Aku tidak bisa kembali ke rumah sakit ini."

Jawaban itu membuat kening Wonwoo mengerut sesaat. Bagaimana ia bisa lupa? "Ah... Kamu gagal bunuh diri di rumah sakit ini." Wonwoo mengangguk. "Baiklah kalau begitu, kamu boleh langsung pulang."

"Kamu bagaimana?"

Sejujurnya, Wonwoo sangat ingin meminjam ponsel genggam Mingyu untuk menghubungi Soonyoung. Tapi itu tidak mungkin. Masuk ke rumah sakit sendirian pun rasanya terlalu ragu karena ia tidak tahu apakah ibu Seokmin masih dirawat di rumah sakit ini atau tidak, mengingat sudah ketahuan oleh Mingyu. Sekarang apa yang harus ia lakukan? Wonwoo menggelengkan kepala. Meminta perawatan dari rumah sakit pun mustahil karena ia tidak memegang uang sama sekali. "Setidaknya di rumah sakit ini aku bisa numpang beristirahat."

"Kamu tidak memiliki tujuan?" tanya Mingyu lagi.

Merepotkan sekali. Kenapa tiba-tiba saja Mingyu menjadi banyak bicara seperti ini? Padahal sepanjang perjalanan menelusuri bentuk bangunan hingga berhasil keluar dari hutan, tidak banyak yang mereka bicarakan selain jawaban atas permintaan maaf Wonwoo karena berat badannya. Wonwoo tertawa canggung. "Apa yang kamu bicarakan? Tentu saja ada. Aku punya tempat tinggal. Seorang reporter tidak semiskin itu, astaga..."

"Aish, bukan itu maksudku," bantah Mingyu. "Kakimu itu masih sakit. Kamu juga sudah berjalan terlalu jauh sebelum menemukan lokasi aku terjatuh. Apakah tidak ada yang bisa kamu mintai tolong? Biar dia yang menjemputmu di sini."

Wonwoo menukik bibirnya ke bawah. "Ponsel genggamku hilang."

"Pakai ponsel genggamku." Mingyu mengeluarkannya dari saku celana.

"Aku tidak ingat nomor teman-temanku."

Mingyu menghela napas. Kini gilirannya yang menarik tangan Wonwoo. Tapi dengan hati-hati, mengingat kaki itu sempat terkilir hingga terpaksa ia membopong Wonwoo sepanjang jalan. "Di mana tempat tinggalmu?"

"Kamu ingin mengantarku?" tanya Wonwoo, panik. Melihat Mingyu menganggukan kepala, Wonwoo semakin panik. "Jangan!" Teriakan itu berhasil membuat Mingyu berhenti. "M-maksudku, bukankah kita sudah melakukan perjanjian? Kita bisa langsung saling melupakan begitu berhasil keluar dari hutan."

"Dan kamu ingin aku meninggalkan seorang gadis yang sedang terluka begitu saja? Aku tidak sebajingan itu, Reporter-ssi."

Rasanya begitu lucu saat Mingyu memanggilnya Reposter-ssi. Tapi akan jauh lebih lucu lagi kalau sampai Mingyu mengetahui siapa nama aslinya. Kalau Mingyu tahu, pasti Wonwoo sudah mati di tengah hutan di tangan pemuda itu. "Kalau begitu kita ke rumah sakit yang lain saja. Terserah rumah sakit yang mana saja, kalau kamu tidak mau rumah sakit ini. Jadi kita berdua bisa menerima perawatan bersamaan."

BAMBOOZLE (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang