7. Berita Murahan

233 32 5
                                    

SEUNGCHEOL GUGUP BUKAN main setiap kali Wen Junzheng mengajukan pertanyaan, padahal ia sudah pernah melakukan meeting seperti ini hingga ratusan kali. Tentu akan berbeda rasanya jika dibandingkan dengan meeting yang dilaksanakan sekadar untuk pemantauan proyek apalagi perekat hubungan bisnis. Hari ini, Seungcheol dituntut untuk melakukan segala cara agar proyek yang sudah disusunnya sedemikian rupa sejak dua tahun terakhir dapat diterima oleh CEO sekaligus pendiri Wenjun Group sebagai langkah awal dari pelebaran bisnis Hong Corporation yang kini menargetkan dunia fashion.

Sebagai orang yang tertarik dengan dunia fashion sejak lama, Seungcheol sangat bersemangat saat ditantang oleh calon mertuanya, ayah dari kekasihnya, Jeonghan, untuk memimpin proyek ini. Seungcheol memang sangat mencintai dunia fashion, bahkan sebelum dipercaya bergabung dalam bisnis Keluarga Hong. Hingga detik ini pun perhatiannya terhadap dunia fashion sama sekali tidak berkurang. Malah semakin bergejolak, menyeimbangi kemapanan pria itu sekarang sehingga dapat membeli barang bermerk apa saja yang dia inginkan. Menunjang penampilannya menjadi semakin berkelas, sekaligus sebagai pembuktian bahwa ia benar layak bergabung dengan Keluarga Hong yang dikenal sebagai salah satu dari daftar orang terkaya di Korea Selatan.

Selain itu, yang membuat Seungcheol gugup setengah mati pada hari ini adalah ekspresi wajah pria paruh baya itu tidak menampakan keantusiasan sama sekali, seperti yang ia lihat biasanya; saat Hong Jogeuk memperkenalkan berbagai macam bisnisnya di segala bidang. Bahkan saat pria dengan dua orang anak perempuan itu mengatakan bahwa ia ingin menawarkan kerjasama di bidang fashion melalui Seungcheol kepada Wenjun Group, beliau terlihat bersemangat. Kini semangat itu telah lenyap entah ke mana.

"Bagaimana dengan limbah yang akan dihasilkan selama produksi? Bukankah gedung itu terlalu dekat dengan Sungai Han? Kamu bisa menjamin limbahnya tidak akan mengganggu?"

Dengan gugup namun masih percaya diri, Seungcheol mengatakan bahwa ia sudah mendiskusikan ini dengan banyak pihak termasuk dinas terkait. Sehingga limbah yang dihasilkan oleh pabrik nantinya sudah pasti akan ditangani dengan baik. Seungcheol sama sekali tidak merasa ada salah dengan kalimat di sana. Namun entah kenapa Junzheng malah semakin jelas memperlihatkan ketidaksukaannya terhadap proyek ini.

"Bisa aku lihat bagaimana hasil diskusi kalian?" Pada awalnya, Junzheng membentangkan telapak tangan kanannya. Meminta berkas yang ia maksud. Namun karena Seungcheol nampak tidak bisa memberikannya, tangan itu terjatuh ke atas meja. Badan Junzheng menegak. Bersiap untuk pergi. "Aku belum bisa menyetujui proyekmu ini. Persiapkan berkas yang kuminta dipertemuan mendatang. Aku sangat antusias pada awalnya. Ucapan Jogeuk sangat meyakinkan. Tapi paparanmu hari ini sangat mengecewakan."

Seluruh tulang di badan Seungcheol rasanya telah lenyap. Badannya lemas selepas Junzheng menutup pintu yang kemudian disambut oleh beberapa orang anak buahnya, lalu meninggalkan Seungcheol sendirian di sana. Dan yang memperparah kondisinya adalah, telepon dari Jogeuk masuk kurang dari sepuluh menit setelahnya. Sebelum mengangkat telepon, Seungcheol pastikan suaranya tidak lagi terdengar lemas. "Ayah tenang saja. Aku sudah melakukan semuanya dengan sangat baik hari ini. Tuan Junzheng terlihat begitu bersemangat dengan proyek ini," bohongnya. Dengan tekat bahwa ia akan melakukan apa saja agar proyek ini mendapat persetujuan.

 Dengan tekat bahwa ia akan melakukan apa saja agar proyek ini mendapat persetujuan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
BAMBOOZLE (✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang