Bab 17 : Perkemahan

16K 602 4
                                    

17

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

17. Perkemahan

Setelah makan, para peserta perkemahan memulai kegiatan pertama mereka yaitu mendengar kan materi yang dibawakan oleh dua orang pemateri. Masih bernuansa perpajakan, setiap kelompok menyelesaikan beberapa tugas yang berhubungan dengan pajak. Menghitung pajak tanah sampai pajak bangunan. Setelah materi, para panitia alias para tentara mengajak bermain permainan kecil yang jelas ada hadiahnya jika menang.

Caca tidak tertarik, jadi dia memilih ijin keluar sebagai dalih dari niatnya melarikan diri. Kini dia berdiri dibalik bangunan toilet sembari menikmati cokelat yang dia bawa dari rumah. Ternyata snack yang diberi Anin sangat sesuai dengan selera Caca kalau sedang bosan.

Sedang asik makan cokelat, Zafran tiba-tiba muncul. Sepertinya laki-laki itu baru saja dari toilet dan mendengarkan suara Caca yang bersenandung kecil. Caca sendiri tidak menyangka akan kepergok seperti ini, apalagi sama laki-laki yang sangat dia hindari. Saking kagetnya Caca sampai tersedak.

"Ngapain kamu disini?" tanya Zafran.

"Uhuk uhuk, b-bentar gue keselek!" ujar Caca yang membuka botol minum yang juga dia bawa. Meminum air putih itu sampai setengah lalu bernapas lega.

Zafran masih berdiri didepan Caca dan mengawasinya juga.

"Kamu bolos materi?"

"Hehe."

"Saya catat nama kamu di-,"

"Eh, jangan dong! Saya nggak bolos materi kok, kan materinya udah selesai pas saya ijin keluar. Di sana cuma tinggal game aja."

"Game doang bukan berarti bisa kamu sepelekan, itu termasuk kegiatan perkemahan."

Caca menundukkan wajahnya.

"Ini terakhir saya liat kamu bolos, kalau besok masih ketahuan bolos. Saya bakalan ambil tindakan, paham?"

Caca mengangguk.

"Yaudah sana balik."

Caca memberi tatapan kesal pada Zafran sebelum melangkah pergi meninggalkan tempatnya. Zafran pun menghela napas panjang melihat tingkah gadis yang akhir-akhir ini selalu di pertemukan olehnya.

Rupanya Caca bukan hanya meninggalkan tatapan kesalnya pada Zafran, dia meninggal susah sepotong cokelat dan bungkusnya. Hal itu membuat Zafran menghela napas lebih panjang, dia harus membuang sampah si gadis aneh dan ceroboh itu.

"Nyusahin banget, tapi terus-terusan berurusan sama saya."

***

Caca dan peserta lainnya bersiap-siap mandi sore, karena kamar mandi yang hanya tersedia beberapa bilik saja alhasil harus mengantri panjang untuk menunggu giliran mandi. Kebetulan dikelompoknya hanya Caca dan Anna saja yang belum mendapat giliran mandi, soalnya tadi Caca dan Anna mengurus bahan makanan untuk makan malam nanti. Caca meminta Anna menemaninya pergi mengambilnya ke pendopo seperti tadi siang. Alasannya karena masalah tadi siang yang kepergok bolos game oleh Zafran. Dalam kata lain Caca sedang takut dengan Zafran.

Three Little Words (2021)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang