Bab 49 : Zahira (Revisi)

9.2K 288 13
                                    

hai, ini versi revisi bab 49 yaa..


49. Zahira

Zahira duduk di kelas 3 SMP, menikmati hari-harinya sebagai salah satu siswa paling populer di sekolah barunya. Kecantikannya yang memukau, serta sifatnya yang ramah dan ceria, membuatnya cepat dikenal dan disukai oleh banyak teman-teman barunya. Sekolah ini juga merupakan tempat kakaknya, Zafran, menimba ilmu beberapa tahun sebelumnya sebelum melanjutkan studinya di akademi militer.

Zahira sangat bersemangat menyambut masa SMA. Rencananya adalah bersekolah di SMA yang sama dengan sahabat kakaknya, Tirta. Tirta dan Zafran adalah teman dekat sejak SMP, meski Zafran lebih tua dua tahun. Zafra, yang lebih sering berprestasi di luar kelas sebagai atlet taekwondo nasional, berbeda dengan Tirta yang unggul dalam bidang akademik. Namun, chemistry mereka sebagai sahabat sangatlah kuat.

Ketika ujian akhir SMP selesai, Zahira dan teman-temannya merencanakan pesta perpisahan di rumah salah satu teman mereka yang besar dan megah. Awalnya, ibu dan bapak Zahira melarangnya ikut karena khawatir akan keselamatan anak gadis mereka. Zafran, meski berada di asrama, juga menelpon ibu berulang kali untuk memastikan Zahira tidak pergi ke pesta tersebut.

"Bu, boleh ya Ira ikut pestanya. Lagian ini kan pesta perpisahan Ira sama temen-temen SMP Ira, masa cuma Ira doang sih yang nggak ikut."

Ibu yang sibuk mempersiapkan pakaian Bapak yang hendak berangkat kerja merasa sebal terus ditempeli putrinya yang memohon padanya untuk di ijinkan pergi pesta yang terselenggara malam hari.

"Ira, kamu tau kan anak SMP kayak kamu tuh nggak boleh main malem-malem. Bapak nanti khawatir kalau kamu pergi malem-malem sendirian pula."

"Nggak nyampe malem banget kok, nanti Ira pulang duluan aja. Yang penting Ira hadir pas awal, gimana Bu?"

Ibu menghela napas, "Jawaban ibu tetep sama, Ira. Nggak boleh."

Namun, Zahira dengan kecerdasannya berhasil membujuk Tirta untuk menemaninya ke pesta itu. Setelah memastikan Tirta bersedia menjadi orang yang bisa dia sangkut pautkan dalam perijinan ini, Zahira mulai aksinya di depan Ibu dan Bapaknya.

"Bapak, Ibu. Tadi Ira telpon Mas Tirta, dia mau nemenin Ira ke pesta malam nanti. Dia janji bakalan jagaan Ira, Bapak tau kan kalau Mas Tirta udah kayak Mas Zafran yang kalau jagain Ira kayak bodyguard. Jadi please bolehin Ira pergi ya?"

Bapak terkekeh melihat gigih putrinya ini meminta ijin kepada dirinya dan ibunya. "Yaudah boleh, asalkan kamu minta ijin ke Masmu dulu."

Ibu dan bapak akhirnya memberikan izin karena mereka sangat percaya pada Tirta yang sudah dianggap seperti anak sendiri.

Rintangan terakhir bagi Zahira adalah mendapatkan restu dari Zafran. Meski tahu Tirta akan menemani adiknya, Zafran tetap bersikeras melarang. Lewat telepon, Zahira meminta ijin kepada kakak laki-lakinya.

Three Little Words (2021)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang