19. Next Game
Zafran menjelaskan aturan permainan kepada para peserta kemah. Permainan ini cukup simpel dan hanya membutuhkan kerjasama tim saja. Masing-masing kelompok harus mencari beberapa pos yang terpencar ke seluruh bumi perkemahan ini, total pos ada 7 dan setiap pos akan memiliki misi sendiri. Jika mereka berhasil memecahkan misi yang diberi, akan ada reward yaitu stiker yang bila terkumpul semua stiker maka akan bisa di tukar daging sapi premium yang dijadikan sebagai hadiah utama di permainan ini.
Caca dan timnya sangat bersemangat, bahkan yang biasanya Caca hanya sekedar mendengar intruksi Zafran kini dia mendengarkannya dengan baik.
"Jadi sudah paham?" tanya Zafran.
"Sudah kak!"
"Ingat ya jangan ada yang menyeleweng dari permainan, jangan ada yang melanggar aturan juga, saya akan menghukum orang-orang yang nggak mau taat sama panitia. Paham?!"
"PAHAM KAK!"
"Oke, untuk ketua disetiap regu bisa berkumpul ke pendopo sebelum pergi ke mencari pos," instruksi Zafran yang lalu pergi menuju pendopo pusat lapangan.
Caca yang sudah pasti akan dijadikan ketua segera pergi menuju pendopo seperti arahan Zafran, disana Caca melihat keberadaan Faye yang sudah tidak kaget lagi dengan status ketua regu untuknya.
Tatapan Faye pada Caca terkesan sengit, bagaimana tidak, kekesalan gadis itu pada Caca mengenai hukuman kemarin yang dia terima belum usai. Faye bahkan sudah menyiapkan beberapa rencana jahat untuk membalas Caca.
"Jadi dipos terakhir hanya ketua regu saja. Itu berada di ujung danau, kalau harus mengitarinya dahulu. Dan untuk anggota tim kalian bisa langsung kembali ke perkemahan."
"Loh kok gitu, Kak?"
"Iya, sengaja kami membuat pos terakhir ini spesial, karena kami ingin melihat seberapa besar tanggung jawab kalian serta keberanian kalian dalam membawa nama kelompok kalian di pos terakhir. Sekalian menjadi surprise buat kelompok kalian juga."
Caca tidak masalah, dia bahkan sangat senang di beri kesempatan untuk bekerja sendiri dan menjadi titik penentu. Lagi pula menang atau tidaknya, menurut Caca tidak akan dijadikan permasalahan untuk kelompoknya.
"Nggak usah kesenangan dulu, Lo nggak bakalan menang dengan mudah," cibir Faye yang berdiri tepat disamping Caca.
Mata Caca memutar dengan malas, bibirnya berdecak kesal dengan kepedean Faye.
"Belum tentu, bisa jadi Lo yang bakalan kalah?"
Gurat-gurat amarah di kening Faye terlihat jelas, membuat Caca senang bukan main.
Zafran memberikan masing-masing ketua regu sebuah lencana untuk membedakan ketua dari anggotanya. Giliran Caca yang maju mengambil lencana itu dari Zafran, Caca berusaha baik didepan Zafran setelah banyak momen yang kerap membuat mereka bertemu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Three Little Words (2021)
RomanceCaca mencintai Marel, tapi Marel tidak tahu dan tidak akan pernah mengetahui hal itu. Sebab bagi Marel, Caca hanya adik kecil yang selalu menjadi kecil di matanya. "Mas Marel dan Mbak Anin bakalan nikah, Ca. Besok Mas Marel bakalan datang buat ngel...