08 - Perempuan Berkerudung Putih

1.8K 450 32
                                    

Assalamualaikum dan selamat sore...

Udah lama gak update Mas Sky', mohon maaf yaa?

Semoga sehat selalu.

Selamat membaca, jangan lupa vote dan komen!

***

Sudah seminggu Sky' berada di kampung jelek ini dan ia hampir mati kebosanan. Ia sudah muak bermain game di ponsel dan berselancar di sosmed juga bukan pilihan karena sejak beberapa hari yang lalu semua akunnya diretas dan tak bisa ia ambil kembali. Firasatnya, ini adalah pekerjaan Zenita, atau Nyonya Sandra. Memangnya siapa lagi di dunia ini yang suka melihatnya susah selain kedua perempuan itu?

Selain itu, kampung ini juga memiliki signal yang jelek. Sky' juga tak punya kegiatan lain untuk dilakukan selain makan, tidur, main gitar dan melamun. Pak Pulungan adalah pemilik rumah yang cukup baik sehingga tak pernah memaksanya bekerja di ruko seperti Yada. Satu-satunya paksaan yang dilakukan pria tua itu padanya hanyalah 'shalat'—hal yang tak pernah dilakukan Sky' seumur hidupnya.

Sky' masih sangat ingat, di pagi buta hari kedua ia berada disini, Pak Pulungan menggedor pintu kamar Yada—yang juga ditempati olehnya—dan memaksa mereka untuk shalat berjama'ah di masjid. Selama seminggu ini, Sky' hanya pergi sekali dan bersumpah tak akan pernah lagi menyia-nyiakan waktu paginya yang berharga untuk mendengarkan perintah Pak Pulungan. Dia bukanlah Yada yang takut dijewer jika tak manut dengan arahan bapaknya. Shalat subuh lalu mendengarkan ceramah panjang lebar yang tak ia pahami pangkal dan ujungnya itu sama sekali bukan gaya seorang Reynand Langit Malik-Najendra. Lebih baik ia tidur saja di joglo.

Anehnya, sejak tiba di tempat ini tidurnya sangat berkualitas meskipun kasur milik Yada tak seempuk kasur ranjangnya di Jakarta. Ia tak pernah bermimpi atau gelisah sama sekali. Begitu terbangun, tiba-tiba saja hari sudah pagi. Mungkin joglo ini memiliki fengshui yang bagus sehingga tubuhnya tak pernah sakit-sakit saat bangun tidur.

'Sky', Kamu dimana? Mas baru pulang dari Vietnam dan nyari kamu di apartemen Le-Roi tapi gak ada. Mas udah ke rumah juga, tapi kata Zain kamu lagi liburan. Kenapa gak bilang? Mas udah dengar tentang video itu. Mama marah besar. If you need anything just call me, ok?'

Sky' mendengus membaca pesan dari Handaru yang ternyata sudah masuk di ponselnya sejak tadi malam. Liburan my ass, umpatnya. Si anjing penjaga Zain itu benar-benar keterlaluan! Dikiranya gara-gara siapa dia sampai terdampar di tempat ini?!

Satu-satunya orang di dunia ini yang masih peduli padanya hanya Handaru. Disaat seluruh dunia membelakanginya, Handaru selalu ada untuk menolong. Lelaki itu tak pernah ragu memberikannya apa yang ia inginkan. Benar kata orang, darah lebih kental daripada air. Tapi kali ini, Sky' sedang tak berminat untuk menerima tawarannya. Ia hanya ingin menghabiskan waktu liburannya dengan tenang. Toh, beberapa hari lagi ia juga akan kembali ke Jakarta. Ya, Sky' memang sudah berencana untuk pulang ke Jakarta senin depan dan memilih mati bosan di kota saja daripada di kampung yang terbelakang ini. Well, setidaknya kuburannya nanti bisa berada di kavlingan elit yang harga tanahnya ratusan juta.

Sky' menaikkan risleting jaketnya. Jam dinding antik di ruang depan joglo menunjukkan pukul enam pagi. Diliriknya Yada yang kembali tidur setelah pulang dari masjid. Dengkuran menjijikkannya menggema ke seantero kamar. Dasar kebo! Melihat wajah Yada akhir-akhir ini membuat Sky' emosi sendiri. Sebelum keberangkatan mereka ke kampung jelek ini, si Cungkring itu sudah berjanji membawanya berselancar, tapi apa? Mitos belaka!

Setelah mengikat tali sepatu mahalnya dan melakukan peregangan, Sky' memulai aktifitas lari paginya. Ia tak biasanya seperti ini. Di Jakarta, setiap kali memiliki jadwal kosong ia akan bermalas-malasan dengan memuaskan jam tidurnya hingga siang—seperti yang dilakukannya seminggu ini. Ia bisa mengunjungi tempat gym sore atau malam hari. Tapi di kampung terpencil seperti ini—dimana yang ada hanya pohon-pohon dan parit besar, Sky' terpaksa mengatur ulang jadwal olahraganya. Meskipun ia sedang beristirahat dari dunia hiburan, stamina dan bentuk tubuhnya tetap harus terjaga dengan baik.

Langit Diatas LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang