10 - Sumpah Yang Dilanggar

1.9K 459 47
                                    

Assalamualaikum dan selamat pagi Ahad...

Semoga sehat selalu ya?

Sky' dan Wiya update nih!

Selamat membaca, jangan lupa vote dan komen :)

***

"BARANG-BARANG MILIK PESANTREN, BIAR SAYA SAMA YADA AJA YANG NGANTAR PAK!!"

Sky' sepenuhnya sadar saat kalimat tak masuk akal itu meluncur begitu saja dari mulutnya. Sadar dalam artian dirinya tidak dalam keadaan tidur apalagi dibawah pengaruh alkohol. Hampir sepuluh menit lamanya ia berdiri diam memperhatikan bidadari cantik itu berbincang akrab dengan Pak Pulungan, dan setelah meyakini bahwa gadis yang ternyata bernama Wiya itu tinggal di pesantren sekaligus menjadi pengurus disana, ia memutuskan hal gila seperti itu. Persetan dengan sumpahnya! Ia akan menginjak tanah pesantren yang dibencinya itu hari ini juga!

Ya, nama gadis itu Wiya. Nama yang menurut Sky' sangat tidak cocok dengannya. Perempuan cantik seperti dia seharusnya bernama Claudia, atau Cleopatra. Ah, tidak-tidak ... Claudia sepertinya terlalu lembut disandingkan dengan wajah putih bersih dan tatapan mata sombong itu. Cleopatra sepertinya lebih cocok. Tak hanya tegas, misterius dan angkuh, tapi disisi lain juga kalem, dan indah disebut lidah.

Sky' merasakan jantungnya berdebar-debar seperti bocah culun begitu gadis itu menatapnya dari ujung kepala ke ujung kaki dengan kening berkerut. Oh true, gadis ini pasti mengenalnya. Dia adalah personil band Le Roi yang terkenal di seluruh nusantara dan digandrungi semua kalanganoke, mantan personil lebih tepatnya. Bisakah dia sedikit menyombongkan diri sekarang? Untuk pertama kalinya sejak dirinya menjadi artis, Sky' bersyukur akan ketenarannya.

"Hai," Sky' berdehem begitu suaranya tiba-tiba serak. Sialan! "gue—I mean—"

"Barangnya tolong diantar dengan selamat ya, Mas. Kalau bisa jangan lewat dari jam empat tiga puluh. Hari ini ada dzikir akbar dan pengajian awal bulan sebelum maghrib di masjid, jadi mathbah utama pesantren tutup lebih awal." Si cantik berjilbab marun memotong ucapannya sembari melirik arlojinya. What the... Sky' ternganga bodoh seketika. Apa-apaan itu?

Tanpa menunggu respon darinya, gadis itu berlalu menuju temannya yang menunggu di motor dengan langkah sombongnya. Sama sekali tak membalikkan tubuh untuk menatapnya lagi. Sky' masih terperangah tak percaya, ternyata ada juga manusia di dunia ini yang memperlakukannya seperti debu tak berharga di jalanan. Hatinya dongkol dan gemas secara bersamaan. Hingga sosok itu hilang di tikungan, Sky' baru melepaskan pandangan darinya.

***

"Da, Da, Da. Itu...itu yang tadi, cewek yang tadi gue bilangin!!"

"Hah?"

"Yang gue ketemu di kebun. Yang lo bilang jin, Oon! Ya cewek itu. Siapa sih itu? Lo bilang gak ada yang cantik di kampung ini? Lo gila kalau sampai bilang yang begituan gak cantik!"

"Iya ya, Mas. Itu siapa ya? Saya juga baru pertama kali ini ketemu. Sumpah demi Allah, deh! Ayu tenan ya Allaaahh... Pak! Bapak!!"

Sky' langsung tarik-menarik dengan Yada begitu bocah cungkring itu berniat menghampiri Pak Pulungan yang sedang sibuk memberesi barang-barang pesantren ke pojokan. Yada hampir terpelanting terantuk pintu besi ruko, untung saja meski tubuhnya lebih kecil dari Sky', refleksnya cukup bagus juga.

"Ya ampun Mas, ini mau nyiksa saya apa gimana? Lepas dulu!" gerutunya.

Sky' jelas tak akan mau mengalah. Dirinya harus menjadi orang pertama yang tahu siapa gadis itu sebenarnya.

"Lo yang minggir, Cungkring! Pak, Pak Pulungann!! Itu siapaaa???"

Pak Pulungan langsung beristighfar begitu melihat barang-barang jualan kesayangannya jatuh satu persatu dari rak karena pergulatan dua bocah di hadapannya. Tak ada satupun yang mau mengalah. Ia terpaksa memukul kepala keduanya dengan buku bon hingga mereka berhenti dengan aksi konyolnya dan meringis kesakitan.

Langit Diatas LangitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang