20'Anak?

3.4K 551 109
                                    

(AuthorPOV)

"kasus nya tidak bisa diberikan padaku" gumam (name)

Kejadian yang begitu mengerikan itu memang membuat trauma berberapa orang terutama arina yang merupakan keponakan nya.

Setiap malam arina suka menangis, dia bahkan tidak mau tidur sendiri dan selalu saja nempel bersama (name).

Dia tidak mau dipisahkan oleh apapun bahkan dia tidak mau di tinggalkan dirumah nenek kakek dari keluarga ayahnya.

Wajar namanya anak kecil dan dia menerima sebuah kejadian yang begitu mengerikan, bahkan sampai pemakaman pun arina terlihat diam sembari menunduk.

Memang sih sekarang arina belum ada keputusan hak asuh nya oleh siapa cuman ya sekarang dia masih tinggal bersama nya.

"arina" panggil (name)

"um??" tanya arina

Terlihat arina duduk di atas meja nya sembari mengemut sebuah permen yang pasti di berikan oleh salah satu rekan kerja nya.

Arina juga setelah berberapa hari sudah baikan, dia kayak lupa aja gitu meski nanti pas tidur dia bakalan keingetan lagi.

"ayo kita pulang sekalian cari makan yuk" kata (name)

"ayo!" semangat arina

"mau makan apa?" tanya (name)

"apa aja boleh" kata arina

"wahh~ mirip banget kayak paman mu" kata (name)

(Name) tersenyum, dia mengendong arina dan mengambil tas nya karena dia harus segera pergi mencari makan malam.

"makan malam kita cari yang enak!" kata (name)

"yeay!!" ceria arina

(Name) pun segera pamit kepada rekan rekan nya yang lain, baru setelah itu dia pergi menuju ke arah parkiran.

Dia berjalan sembari mengajak arina berbincang, dia tidak ingin membiarkan arina diam saja seperti diabaikan.

Arina juga ceria saja, dia memang belum merasakan apa arti kehilangan sebenarnya namun dia juga tidak berharap arina merasakan itu.

"nanti juga paman wakatoshi bakalan datang lho" kata (name)

"oh yang gede itu?" tanya arina

"iya, otot nya besar itu" kata (name)

Ketika asik berbincang, pandangan (name) teralihkan sebab dia melewati bekas kantor kakak nya yang kini telah kosong.

Senyum yang awalnya terlihat kini mendadak hilang dan terganti dengan tatapan sedih, sejujurnya (name) sangat kehilangan sosok kakak.

'kak... Kenapa harus pergi dulu? Arina masih membutuhkanmu' batin (name)

(Name) berkaca kaca hendak menangis, arina yang melihat itu pun menatap polos bibi nya ini.

"ada apa?" tanya arina

Mendengar suara arina membuat (name) menatap nya, dia pun tersenyum dan berjalan lebih cepat menuju ke parkiran.

"ahahahaha ngak, cuman habis nguap aja" kata (name)

"ohh, begitu ya" kata arina

(Name) mengelus pelan kepala arina, dia pun segera menaiki mobil dan mendudukan arina di kursi sebelah nya.

Sebelum dia benar benar pergi, (name) menyempatkan diri buat membuka ponselnya untuk memberikan pesan kepada suami nya.

~•~

30 Years Mom (Ushijima Wakatoshi X Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang