Anin Pov!
Aku baru saja membuka mataku, melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 4 pagi. Ingin rasanya kembali menutup mata, tapi aku bukanlah Anin yang dulu. Sekarang aku harus bangun pagi, menyiapkan air hangat untuk suamiku mandi, lalu memasak untukku dan dirinya. ya, aku sudah menikah sekarang, usia pernikahan ku belum lama, mungkin hanya baru 1 Minggu.
Aku menikah dengan lelaki yang sama sekali tidak aku kenali. Ayahku bilang, dia lelaki yang baik hanya saja dia dingin terhadap orang baru. Bagaimana bisa aku hidup dengan orang yang tidak aku kenali, bahkan bertemu dengannya pun aku tidak pernah, gila! ini benar-benar gila!!.***
Selesai masak, aku berjalan menuju kamar untuk membangunkannya, menyuruh dia untuk mandi lalu sarapan pagi.
Baru saja ingin menaiki anak tangga, dia sudah ada di depanku dan dia juga seperti sudah mandi. Yah biasanya dia bangun lebih siang krna selalu pulang malam dan waktu istirahatnya pun hanya sebentar, kadang dia juga tidak pulang ke rumah jika benar-benar sedang sibuk.
Kami berdua berjalan menuju meja makan, lalu duduk. Memberikan sepiring nasi, lalu menuangkan air putih di gelas miliknya. Hening melingkupi kami berdua, ya memang seperti inilah kenyataannya, kami jarang mengobrol dan aku juga hanya akan berbicara jika ada hal yang aku perlu atau aku butuhkan, aku ingin ini segera berakhir, secepatnya!.
Anin Pov end!***
Setelah berpamitan, Aran mulai melangkahkan kakinya menuju mobil untuk segera pergi ke kantornya.
Di samping mobil sport hitam miliknya, sudah ada Gito yang menunggu dirinya. Gito membuka pintu mobil untuk Aran, lalu kembali, menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang."Selamat pagi tuan! Apa kita akan langsung ke kantor?". Tanya Gito dengan sopan dan ramah, memberikan senyuman terbaiknya kepada Aran.
"Ya selamat pagi Gito! Langsung ke kantor saja, saya tidak ada meeting pagi, dan jangan terlalu formal kepadaku". Respons Aran tidak kalah sopan, membalas senyuman Gito dengan penuh semangat.
Aran memang selalu menyuruh Gito untuk tidak terlalu formal kepadanya sedari dulu, tapi menurut Gito, atasan tetaplah atasan! Mau sebanyak apapun dia mencoba, tapi tetap saja seperti itu.
20 menit kemudian, keduanya telah sampai di kantor. Gito membukakan pintu mobil untuk Aran, Aran pun keluar dan tidak lupa juga ia mengucapkan terimakasih kepadanya.
Aran melangkahkan kakinya menuju kantor, di pintu masuk dia sudah di sambut oleh kedua satpam disana."Selamat pagi tuan!"
"Selamat pagi!"
"Pagi tuan"
"Pagi boss!"
"Good morning, Sir"Ucap beberapa karyawan nya.
Semuanya tampak ceria pagi ini, mereka melempari senyuman terbaik nya untuk Aran, banyak juga dari mereka yang membungkukkan badannya ketika Aran berjalan di depan mereka.Aran Pov!
Pagi ini sangat cerah, semuanya tampak ceria ketika aku baru memasuki kantor. Aku tidak tahu hari ini aku akan sibuk atau tidak, tapi sepertinya jadwal meeting ku akan sangat padat sekarang. Ah! Rasanya ingin sekali berhenti bekerja, berlibur, menghabiskan waktu bersama teman-temanku. Suatu saat aku akan melakukannya, mungkin.Aku memasuki lift menuju ruangan ku di lantai 12. Mengambil handphone ku dari saku kemeja, melihat jadwalku hari ini, tapi sepertinya Chika belum mengirimkannya padaku, mungkin dia masih mencatatnya.
Tak menghabiskan waktu lama, aku sampai di lantai 12, tepat dimana ruangan ku berada. Aku keluar dari lift, sekarang sudah ada Chika di depanku. Yah, dia memang selalu menungguku di depan lift, dan itu sudah menjadi kebiasaan bagi nya.
Dia sangat cantik hari ini, ah tidak, tidak! Dia memang selalu cantik, menurutku. Dia memakai pakaian layaknya karyawan pada umumnya, bajunya tidak ketat tapi juga tidak terlalu longgar, sangat pas di tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAPPINESS
Teen Fiction"untuk apa kita menikah? kita tidak saling mencintai!" -Anin. "bersabarlah! kita akan berpisah setelah ini" -Aran. . . . . . . . . . kisah dua insan yang di paksa bersama meski tidak saling mencintai. dari berbagai masalah mereka hadapi, alasa...