10. Sugawara Koushi|Stargazer

87 11 0
                                    

Stargazer 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Stargazer 

Sugawara Koushi x Reader

_________________

Kau merapatkan mantelmu saat kalian berhasil mendaki tangga menuju atap sekolah. Di bawah terlihat gelap. Saat kalian tiba tadi, hanya ada Takeda-sensei yang katanya mendapat jatah piket jaga pekan ini.

"Kita sudah membohonginya. Aku yakin dia pasti akan menghukum kita saat tahu bahwa kita bukan anggota klub astronomi," kau berkata sembari mengikuti langkahnya. "Koushi, apa kau mendengarku?"

"Tenang saja. Selama tidak ada yang melapor, kita aman."

Masalahnya, bagaimana kalau Takeda-sensei yang sesumbar tentang adanya dua murid yang malam-malam datang berduaan ke atap sekolah dengan dalih pengamatan astronomi, sementara kenyataannya mereka hanya berusaha untuk bersenang-senang dengan melihat bintang?

"Lagipula kita tidak melakukan hal yang tidak senonoh," ujar Koushi ーteman karibmu sedari kecilー dengan santai. "Atau kau sedang membayangkan hal yang aneh-aneh?"

Sontak kau menepisnya dengan melontarkan kalimat "Mana mungkin!", padahal kau yakin bahwa pipimu yang terasa memanas itu pasti sudah memerah.

Beruntung musim dingin menolongmu untuk menyembunyikannya dengan berdalih bahwa pipimu memerah karena kedinginan.

Koushi selesai menggelar karpet di atas lantai beton. Dia bahkan membawa selimut tebal yang dimasukkannya ke dalam tas. Niat sekali.

"Kemarilah! Kau bilang kau membawa kudapan 'kan?" Katanya dengan punggung tangan bergerak agar kau datang ke tempatnya.

Kau tidak tahu apakah ini bisa disebut kencan mengingat kalian selalu menghabiskan waktu bersama selama belasan tahun, tapi hari ini kau cukup bersemangat dengan menyiapkan berbagai kudapan beberapa hari sebelumnya.

"Jadi apa yang kau bawa?" Tanya Koushi begitu kau meletakkan tasmu dan duduk di sebelahnya.

"Aku membuat kue coklat kemarin," katamu bersemangat sambil mengeluarkan toples berisi kue coklat yang kau banggakan.

"Bagus. Aku membawa keripik kentang karena aku tahu kau akan membawa yang manis. Apa kau bawa minuman?"

"Aku membawa air panas dan bubuk kakao!"

"Sempurna."

Koushi kemudian menyingkirkan kudapan beserta tas kalian ke samping, lalu ia mulai merebahkan diri di atas karpet. Sempat ada kabar bahwa cuaca minggu ini akan buruk dengan badai salju yang akan datang. Sebuah keberuntungan bahwa malam ini langit sangat cerah dan tak ada awan yang menghalangi pendar jauh di atas sana.

"Kau tahu tidak, kalau angkasa yang kita lihat saat ini ada wujudnya di ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu?"

"Eh? Benarkah?"

"Aku membacanya di sebuah buku bahwa saat kita melihat cahaya bintang di angkasa, yang lihat itu ada pantulan masa lalu. Dan bisa jadi kini bintang itu telah mati."

"Aku tidak begitu paham, tapi terdengar menyedihkan."

Cintamu pada bintang hanya sebatas mengaguminya saja, sedangkan Koushi, dia terobsesi pada luar angkasa hingga hampir semua buku yang ada dalam rak bukunya adalah buku tentang astronomi.

"Cahaya butuh waktu untuk sampai ke bumi dengan jutaan kilometer yang harus ditempuh," sambungnya. "Kau tahu bintang itu?" Telunjuknya menuju angkasa.

Kau turut merebahkan tubuhku di sebelahnya sebelum menjawab, "itu konstelasi Orion, 'kan?"

"Kau banyak tahu ya ...." Koushi terkekeh sambil menoleh ke arahmu.

"Kau membicarakan bintang hampir di setiap kita bertemu, bagaimana aku tidak ingat satu dari banyak ocehanmu itu?"

"Bintang yang paling terang dalam konstelasi Orion berjarak sekitar delapan ratus tahun cahaya dari bumi. Jadi yang sedang kita lihat sekarang adalah bentuknya pada delapan ratus tahun yang lalu."

"Lalu, bagaimana dengan bentuknya saat ini ya ...." kau menggumam.

"Saa ...."

Kalian terdiam selama beberapa saat, mengagumi lautan pendar yang terbentang tanpa batas di atas sana.

"Ibumu tidak marah kau bersamaku hingga larut malam begini?"

"Kau yang selalu membujuknya 'kan?"

"Benar juga."

Hampir di setiap musim kalian melewatkan satu malam bersama selama sepuluh tahun belakangan ini untuk melihat bintang. Kalau ada yang terlewat, mungkin itu musim gugur yang lalu. Saat itu Koushi bilang kalau dia sedang tidak enak badan. Tapi tentu saja kau tahu itu tidak benar, karena saat itu dia mengencani salah satu adik kelas sejak akhir musim panas.

"Kau tidak mengajak pacarmu?" Tanyamu kemudian. 

Menjadi sahabat yang selalu ada untuknya selalu menjadi merek dagangku, tapi akhir-akhir ini kau makin sulit menerima kenyataan bahwa kau hanyalah sahabatnya yang tidak akan melintasi batas itu.

"Pacar? Aku tidak punya pacar," jawabnya.

"Teruslah berbohong."

"Baiklah. Musim gugur lalu, mungkin. Tapi aku bersumpah tidak ada yang lebih menyenangkan dibanding melihat bintang bersamamu."

"Tidak perlu bersumpah karena aku tahu itu," kelakarmu.

"Aku serius. Hanya kau yang betah mendengarku bicara selama lebih dari lima jam tentang bintang tanpa memperlihatkan raut bosan. Karena itu, bersamamu adalah hal paling menyenangkan bagiku."

"Kau akan menemukan gadis yang lebih sabar dariku nanti."

"Tidak perlu, selama kau tetap bersamaku seperti ini."

"Bagaimana kalau aku punya pacar?"

Kau tidak tahu apakah Koushi benar-benar terkejut, atau tidak. Tapi kali ini dia membangunkan badannya, duduk, menatapmu dalam-dalam. "Kau punya pacar?"

"Ti-tidak. Maksudku belum! Kau tidak berpikir aku akan terus melajang 'kan?"

"Tentu saja tidak. Tapi kupikir kau menyukaiku?"

Kali ini kau yang terkejut, lalu bangun. Sebegitu kentaranya kah perasaanmu untuknya ini?

"K-kau, terlalu percaya diri," sanggahmu.

Koushi nampak mengacak-acak rambutnya. "Eeeh?! Tidak mungkin. Kau pasti menyukaiku. Kalau tidak kau pasti sudah memiliki pacar dari dulu!"

Tidak salah. Tapi tentu saja aku tidak ingin mengakuinya.

"Hah? Aku hanya belum tertarik dengan hal itu."

"Kalau begitu jangan tertarik sampai kau menyukaiku!"

"Hah? Maksudmu?"

"Aku pasti akan membuatmu menyukaiku. Lihat saja nanti!"

Tidak perlu. Karena tanpa melakukannya pun kau sudah menyukainya. 

_______________


With:

Alice Nine. - Stargazer

[Antology] a Haikyuu!! Fanfiction |Bright and Clear|Various Characters x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang