Solitude
孤独
Kageyama Tobio x Reader
_______________
Solitude (n): aloneness
“Raja yang egois”, begitulah Kindaichi Yutaro, sahabatmu sejak kecil memanggilnya.
Pengalaman sebagai rekan dalam tim bola voli di SMP memberikan kesan buruk bagi Kindaichi Yutaro terhadap orang yang hingga saat ini pun tetap kau sukai, Kageyama Tobio.
Memiliki bakat sebagai seorang pengumpan handal membuat Tobio lupa bahwa dia tidak bermain seorang diri di lapangan. Hal itu yang membuat Yutaro dan sebagian besar rekan setim tak menyukainya. Tapi menurutmu, apa salahnya egois kalau kemampuannya bisa menarik usaha yang lain untuk berusaha?
Kau yakin bahwa Tobio memiliki potensi yang tidak semua orang miliki. Namun nyatanya, potensi itu yang membuat rekan-rekannya menjauh, dan tak ada yang ingin menyambung umpannya. Hal yang membuatnya ditarik dari lapangan di menit-menit pertandingan terakhir mereka sewaktu SMP.
Kau sempat bertengkar hebat dengan Yutaro karena kejadian itu. Kau bilang bahwa sahabatmu dan rekan-rekannya yg lain hanya iri melihat potensi yang dimiliki Tobio. Mereka membuatnya dikeluarkan dari lapangan karena mereka tidak bisa mengejar ketertinggalan mereka. Yutaro yang tidak mau menerima tuduhanmu itu marah besar, dan membuat permusuhan kalian berlanjut selama lebih dari empat bulan. Itu adalah kali pertama kau bertengkar dengan Yutaro untuk jangka waktu yang cukup lama, disebabkan oleh orang lain yang bahkan mungkin tidak peduli dengan apa yang kau pikirkan tentangnya.
Lalu hari ini, kau kembali melihat sosok Tobio setelah sekian lama. Bersama sekelompok orang yang dia sebut dengan 'kawan'. Sesuatu yang tidak pernah kau bayangkan sebelumnya, tapi kau percaya bahwa dia pun bisa memilikinya.
“Apa kabar?” Tanyamu, saat kau tak sengaja berpapasan dengannya di lorong menuju gimnasium.
Menurut berita yang singgah ke telingamu, hari ini ada pertandingan persahabatan antara tim bola voli sekolahmu, Aoba Johsai dengan sekolah tetangga, Karasuno.
Kau terkejut melihat Tobio ada di sana karena kau berpikir bahwa seseorang dengan kompetensi sepertinya pasti akan diterima di sekolah yang dinilai lebih bagus, seperti Shiratorizawa.
“Aku baik-baik saja, bagaimana denganmu?” Dia balik bertanya.
Menjadi teman kecil Yutaro membuatmu memiliki kesempatan untuk lebih banyak bicara dengan rekan-rekannya di tim bola voli SMP. Termasuk Kageyama Tobio, meskipun Yutaro tidak menganggapnya lebih dari rival yang suatu saat nanti harus dikalahkan.
“Seperti yang kau lihat.”
“Masih menekuni panahan?” Lanjutnya. Pasti karena dia melihatmu yang kini masih mengenakan dojo-gi beserta muneate yang menutup sebagian dadamu, penanda kalau kau pun baru saja menyelesaikan latihanmu di klub panahan.
“Ya.”
Sebenarnya tidak sepenuhnya benar. Kau ijin meninggalkan klub lebih awal setelah mendengar bahwa pertandingan di gimnasium sudah dimulai, dan nama Kageyama Tobio, setter congkak dari SMP Kitagawa Daichi disebut bersama dengan berbagai desas-desus baru tentangnya.
Hingga saat ini, kau tidak akan diam dan tidak melakukan hal apapun apabila itu menyangkut hal beserta orang yang kau suka. Dalam kasus ini, Kageyama Tobio. Meskipun kau yang paling tahu bahwa perasaanmu ini jelas tak akan berbalas. Pertama, karena memiliki pacar bukanlah prioritasnya. Dan kedua, dia pernah bilang bahwa dia tidak menyukai gadis cerewet dan sok akrab sepertimu.
“Kupikir kau ada di Shiratorizawa,” ujarmu setelah kalian berpindah tempat. Duduk di sebelah vending machine, sementara Tobio tengah sibuk membeli susu karton favoritnya.
“Kupikir juga akan begitu,” jawabnya. “Sayangnya aku tidak diterima di sana.”
Kau tidak berniat menanyakan alasan ditolaknya Tobio di sekolah elit yang banyak merekrut siswa-siswi potensial sebagai atlet. Hanya saja, kau ingin tahu kenapa yang dipilihnya adalah Karasuno. Tapi kau enggan untuk menanyakannya.
“Tapi syukurlah.” Ungkapmu kemudian, sebelum menyeruput habis isi kaleng melon sodamu.
“Ya?”
“Kau memiliki rekan yang bisa mendukungmu sekarang.”
Kau bisa melihat ada senyum simpul yang cukup tipis terulas pada bibir Tobio. Seolah dia pun mengakui dan menerima apa yang kau utarakan.
“Syukurlah,” ulangmu. Menunduk. Kalau saja kau tidak melihat ada titik pada hakama-mu, maka kau tidak akan sadar bahwa kini kau tengah menangis.
Rasanya sudah lama kau tidak meneteskan air mata, dan kau tidak menyangka tangismu akan pecah di waktu dan tempat seperti ini. Yang kau cemaskan kini adalah, bagaimana reaksi Tobio apabila tahu kau menangis untuknya. Untuk setengah tahun yang telah dia lalui setelah pukulan terbesar dalam sebagian kehidupannya yang kebetulan kau ketahui, kehilangan kepercayaan dari rekan setimnya.
“Ka-kau, menangis?”
“Ahー, tidak! Sepertinya mataku terkena debu.”
“Mau kubantu untuk membersihkannya?”
Kau tahu, Tobio masih curiga bahwa kau memang tengah menangis, namun dia tidak tahu apa yang harus ia lakukan untuk membuat tangismu berhenti.
“Terima kasih. Aku baik-baik saja.” Katamu sambil mengusap matamu yang kini sedikit memerah.
Tobio duduk di sebelahmu setelah menusuk karton susunya. Matanya menerawang ke langit biru yang membentang di atas kalian.
“Aku pun berpikir begitu,” Tobio memulai pembicaraan yang sempat terputus oleh tangismu.
“Ya?”
“Aku lega, ada orang yang masih ingin menyambung umpanku.”
Gemuruh tak diundang datang memenuhi rongga dadamu ketika kau melihat ke arah Tobio yang kini masih menerawang angkasa. Saat itu kau sadar kalau punggung tangannya sudah berada di atas puncak kepalamu, menepuknya.
“Tobio ....”
“Ya?”
“Kau mengganti nomor dan email-mu?”
“Tidak.”
“Boleh aku menelponmu?”
“Tidak, kalau hanya untuk memamerkan idola yang membuatmu menekuni panahan.”
“Hei!” Spontan kau menyikut pinggangnya.
Kau tidak pernah merasa sedekat ini dengan Tobio, orang yang kau sukai sejak SMP. Meskipun dia pernah bilang tidak tertarik untuk menjalin sebuah hubungan, tapi dia tak pernah menolakmu secara terang-terangan. Kendati demikian, kau tidak pernah berharap perasaanmu terbalas.
Setidaknya sampai kau dipertemukan kembali dengannya, hari ini.
________________
KAMU SEDANG MEMBACA
[Antology] a Haikyuu!! Fanfiction |Bright and Clear|Various Characters x Reader
Hayran Kurgu▶Haikyuu!! Male Characters x Reader ──うらら; 麗; urara : bright・clear. Before you read: ・Haikyuu!! dan karakternya milik Furudate Haruichi. ・Cerita ini milik saya. ・Mungkin OOC. ・Mostly fluff. ・Beberapa ada yang semi-mature (ditandai pake 🍋) ・Sebagian...