29. Miya Osamu|6 in the Morning

94 6 0
                                    

"Six in the Morning"

"Six in the Morning"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Miya Osamu x Reader

───────────────

Pukul enam pagi.

Waktu di mana aku selalu bangun di akhir pekan, bersama aroma sedap dari arah dapur. Hal yang tidak tidak pernah terjadi di saat hari-hari kerja, di mana aku akan selalu diburu oleh waktu tanpa sempat bisa menunaikan sebuah rutinitas bernama sarapan. Akhir pekan selalu berbeda, dengan sosoknya yang selalu berdiri di depan konter dapur bersama aroma yang menggugah selera dari sana.

Aku segera keluar dari selimut, kemudian beranjak menyusul setelah menyambar kaus miliknya yang tergeletak di atas lantai. Aroma manis beri yang bercampur dengan wangi khas tubuh Osamu adalah hal yang paling kusuka saat akhir pekan tiba.

Namun sarapan yang terhidang di atas meja makan dan pemandangan pagi bersama punggung lebarnya juga tak kalah menjadi favoritku.

"Selamat pagi!" Ucapku, melingkarkan kedua lengan melewati kedua belah pinggang telanjangnya sembari mengintip apa yang tengah ia lakukan dengan panci kecil di atas kompor induksi.

Dia menoleh, tersenyum sembari menjawab salam pagiku dengan suara baritonnya.

Asap nampak mengepul dari dalam panci dengan aroma miso yang begitu khas. Osamu mematikan kompor tepat saat melepaskan rangkulanku pada pinggangnya. Selanjutnya dia menoleh, hingga otot pektoralis dan perutnya yang sempurna itu terlihat oleh mata telanjangku.

Supremasi, batinku dalam hati.

"Apa yang akan kita lakukan hari ini?" Tanya Osamu setelah balas melingkarkan lengannya pada pinggangku.

"Makan."

"Maksudku selain makan."

"Memang apa lagi yang bisa kita lakukan selain itu?"

"Banyak. Termasuk memakanmu."

Aku terkekeh kecil sebelum mendekat untuk mengecup pipinya, kemudian beberapa detik setelahnya menggigit kecil sebelah bagian dari wajahnya itu.

"Hei!" Osamu memprotes.

Meskipun ia balas menjatuhkan wajahnya pada ceruk leherku setelahnya. Mencium dan meninggalkan jejak di sana.

Osamu memelukku hangat. Satu lagi hal yang begitu adiktif di awal pagi di setiap akhir pekan.

Entah, sejak kapan aku mulai tergila-gila padanya seperti ini hingga sesekali aku berpikir bagaimana jika saat-saat membahagiakan ini akan berakhir begitu saja.

Tanyalah padaku, apa hal yang paling membahagiakan selama aku hidup. Maka akan kujawab dengan semua hal ketika Osamu berada di sisiku. Kalau senyawa serotonin bisa dilihat dengan mata telanjang, maka aku percaya bahwa bentuknya mungkin seperti Osamu. Aku tahu itu konyol, tapi itu merupakan satu bukti tentang betapa aku menyukainya.

"Apa yang sedang kau pikirkan?" Tanya Osamu, sesaat setelah melihat bahwa aku tengah mengumpulkan fokusku pada paras tampannya.

"Coba kau tebak sendiri!" Osamu mengangkat kedua sudut bibirnya hingga busur senyuman itu terlihat, sebelum dia mulai mengendus lagi ceruk leherku lalu kembali mencumbunya.

Pukul enam pagi, di akhir pekan. Kala aku merasa bahwa dunia ini terlalu baik padaku seorang.

──────────────

[Antology] a Haikyuu!! Fanfiction |Bright and Clear|Various Characters x ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang