Saat melihat siapa di dalam mobil itu, Andara terkejut. Pasalnya Didalam mobil itu adalah si Mr. Perfect alias Anggara. Andara ingin pergi dan membiarkannya disana, tapi ia tidak tega dan berusaha membuka pintu mobil Anggara. Saat berhasil membuka pintu mobilnya Andara langsung membawa Anggara ke mobilnya dan menelpon petugas untuk membawa mobil Anggara ke bengkel.
Andara membawa Anggara ke rumahnya, ia mengobati luka Anggara dan menggantikan pakaiannya. Beruntung karena ukuran baju Andara Over Size jd bisa muat di badan Anggara yang kekar itu. And pergi kedapur dan membuat makanan untuk dirinya dan Anggara kalau bangun. Setelah selesai ia melihat kembali keadaan Anggara, tapi sepertinya Angga masih tertidur pulas. Andara tidur di Sofa ruang tamu, sebenarnya ada dua kamar tapi kamar satu lagi di jadikan ruang kerja.
Pagi harinya Angga bangun dan melihat sekelilingnya, ia menyadari kalau itu bukan rumahnya melainkan rumah orang lain. Ia melihat dirinya di cermin ada luka di dahi dan beberapa memar di wajahnya, lalu melihat pakaian yang bukan miliknya. Ia membuka pintu dan melihat Andara tengah tidur pulas di Sofa. Anggara mendekati dan melihat Andara yang tidur, Anggara tersenyum sedikit. Saat melihat pergerakan, Andara mundur dan masuk kembali kekamar. Andara Bangun lalu melihat kondisi Anggara, ia menyentuh kening Angga masih demam atau tidak.
Angga membuka matanya lalu ia melihat Andara di hadapannya. "Aaaaaargh...."
Andara menaikan alisnya sebelah lalu berbicara. "Kenapa kau berteriak ha? Baguslah kau sudah bangun, segera pergi dari sini dan bawa barang-barangmu."
"Heh kau, kenapa aku bisa disini? Kau menculikku?" Sahut Anggara.
"Apa? Heh, kalau bukan aku yang menolongmu saat mobilmu menabrak tiang listrik, mungkin kau sudah mati tertimpa tiang listrik, dan arwahmu gentayangan disana. Haaah, kenapa aku menolongmu ya? Seharusnya aku membiarkanmu mati saja, mungkin lebih baik." Sahut Andara.
"Apa, kau... Dasar tidak waras, sinting..." ujar Anggara.
"Kau yang sinting, gara-gara penyakit anehmu aku terpaksa menjadi per...." Andara keceplosan, ia langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya sendiri.
Anggara menaikan alisnya sebelah lalu berbicara. "Per apa? Menjadi apa?"
"Menjadi repot... Ya sudah sarapan sana, baru kau pergi habis itu." Ujar Andara.
Anggara pergi kedapur dan menuju meja makan, lalu Andara menyiapkan makanan untuknya. Lalu Andara berbicara. "Jangan harap ada makanan mewah, makan apa adanya saja. Tenang semuanya steril, karena semua alat makan ku di sinari pakai UV."
Anggara melihat sekeliling, lalu berbicara. "Nyaman juga tinggal disini, dekat pantai lagi. Aku akan membeli rumah ini, katakan berapa kau menjualnya?"
"Apa? Heh, tidak di jual. Kalau mau cari rumah lain sana, ada ada saja." Sahut Andara kesal.
Anggara tersenyum licik lalu berbicara. "Jangan kau pikir aku tidak tau siapa kau sebenarnya, kau adalah sekretaris magangku bukan? Kau sudah menipuku, kau bahkan tidak layak menjadi anak magang di kantorku."
"Apa? K-kau bagaimana bisa tau?" ujar Andara.
"Aku mengetahuinya dari cara kau berbicara padaku, jangan kau pikir tidaj tau Bima yang menyuruhmu bukan?" ujar Anggara.
Andara berpikir keras, ternyata dia tidak gampang di tipu. Andara berbicara. "Iya, awalnya aku menolak. Tapi dia memaksaku, lalu kau mau apa setelah tau ha?"
Anggara memanfaatkannya lalu berbicara. "Baiklah begini saja, bagaimana kalau kita membuat kesepakatan? Kau bekerja denganku dan tetap menjadi perempuan saat kau di kantor, dan setiap aku memerlukanmu sebagai wanita kau harus bersedia. Dan aku akan tinggal disini bersamamu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
BL- SAVE ME MR. PERFECT
RomanceSetelah sekian lama menunggu Anggara menyatakan perasaannya ke Andara, Andara pun sudah tidak yakin dengan perasaannya sendiri ke Angga, karena sudah terlalu lama menunggu. New Story iman saputra