Bab 15

929 100 11
                                        

Ke esokan paginya Andara sudah sadarkan diri. Ia melihat kearah tangan yang memegangi tangannya itu. Itu adalah Thom, Andara menggerakan jarinya dan membuat Thom terbangun. "Kamu sudah bangun,"

"Maafkan saya, anda jadi terbangun." Sahut And.

"Tidak apa-apa, kamu mau minum?" ujar Thom.

Andara mengangguk, Thom mengambilkan segelas air putih lalu membantu And duduk. "Hati-hati."

Andara mengangguk, lalu berbicara. "Terimakasih,"

Andara sudah meminum air putih itu, mata Thom terlihat berkaca-kaca melihat bibir pucat Andara mengulas sebuah senyuman. Senyuman yang masih terlihat sama manisnya seperti saat Andara sehat. Thom langsung memeluk Andara, dan itu membuat Andara heran. "Anda kenapa? Apa ada yang melukai anda lagi?"

Thom melepas pelukan itu lalu berbicara. "Maafkan aku, gara-gara aku kamu seperti ini. Dan... Dan aku akan melakukan apapun untukmu mulai dari sekarang,"

"Gak usah berlebihan, aku tidak suka. OMY pulang aja, And udah gak apa-apa kok. Kan Omy harus ke kantor," sahut Andara yang memanggil Thomy dengan sebutan Omy, Dan Thom menyukainya.

"Gak mau, Omy mau disini aja nemenin And." Sahut Thomy dengan gaya sok imut.

Andara mendengus. "Menjijikan."

"Apa?" sahut Thom.

"Ahahhaa, tidak apa-apa... And mau pulang ah bosen di rumah sakit." sahut Andara.

"Heh, kamu baru sadar sudah minta pulang. Tunggu dokter sebentar lagi datang memeriksa." sahut Thom.

Andara hanya tertawa melihat wajah cemas Thom. Tidak lama setelah itu dokter datang untuk memeriksa Andara. Thom menunggu di luar, lalu dokter keluar setelag memeriksa Andara. Thom berbicara. "Bagaimana kondisinya dok?"

"Anak ini cukup kuat, bahkan lukanya sudah mengering dalam waktu satu malam. Besok dia sudah boleh pulang, tapi ada satu hal, jangan membuatnya mengkonsumsi makanan atau minuman yang bisa memperburuk keadaan Ginjalnya. Saat ini Ginjalnya masih bagus, dia harus banyak istirahat juga." ujar Dokter itu.

"Baik dok terimakasih," ujar Thom.

Dokter itu pergi meninggalkan ruangan itu, lalu Thom masuk kedalam ruangan lagi. Anggara mengintip dari kejauhan, tidak lama setelah itu Thom pergi keluar ruangan. Anggara pergi masuk diam-diam ke ruangan Andara, terlihat Andara tengah tertidur. "Maafkan aku, aku sudah membuatmu menderita begini."

Andara membuka matanya dan melihat Angga di sana. "Kamu, Thom mana?"

"Dia pergi, maafkan aku masuk tanpa permisi. Tapi, aku..." ujar Angga.

"Aku tau, dia orang suruhanmu untuk memberi pelajaran pada Thom kan? Angga, aku mohon jangan lakukan hal gila seperti itu lagi." ujar Andara.

"Aku hanya tidak ingin dia menyakitimu, dia berengsek And. Kamu tahu? Dia akan selalu meninggalkan orang yang sudah dia tiduri," sahut Angga.

"Aku tidak bodoh seperti orang-orang yang kamu bawa padanya. Kamu hanya melihat sisi luar orang saja," sahut And.

"Aku mencintaimu And, aku mencintaimu. Aku tidak bisa menahannya lagi, aku ingin hidup berdua denganmu." ujar Angga sambil memeluk Andara.

Andara hanya diam saja, di luar sana Thom mendengar percakapan itu. Thom baru mengenal Andara sebentar, tapi tidak tau kenapa rasanya sesakit itu. Melihat orang yang di cintai tapi juga di cintai orang lain. Andara berbicara saat Angga melepas pelukannya. "Maafkan aku Angga, beri aku waktu untuk berpikir. Karena sudah terlalu lama aku menunggu kepastian, jadi  aku ingin mengingat ingat aku pernah mencintaimu atau tidak."

BL- SAVE ME MR. PERFECTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang