Di Appartement si Johan, Anggara terbangun dan melihat orang yang tidur dengannya semalaman. Bahkan ia melihat kelantai ada Kondom tergeletak di lantai lengkap dengan cairannya. Anggara melihat ponselnya, ia teringat dan melupakan sesuatu. Tetapi, saat Johan bangun Anggara bukannya pergi dari sana atau menelphone And ia malah asik bermesraan kembali. "Persetan dengan And, lagi pula dia siapa? Aku lebih baik dengan Johan."
Johan menggeliat geli saat Anggara mencium keningnya. Lalu mereka pergi mandi bersama karena hari sudah pagi. Jo menyiapkan sarapan untuk mereka berdua, kemudian saat semuanya sudah selesai Anggara bersiap pergi atau kembali menemui Andara dan membelikan sebuah kado untuk And. Ia ingin mempermainkan hati Andara, namun Angga salah bermain api dengan siapa.
Angga sampai di Appartement milik Andara, ia memencet bel dan pintu di buka oleh Andara. Angga memberi kado dan mengucapkan selamat ulang tahun. "Selamat ulang tahun sayang,"
Andara tersenyum lalu menutup pintu Appartement tanpa menyuruh Angga masuk. Lalu Anggara berbicara dari luar. "And, aku minta maaf. Aku sibuk menemani Clientku. Maafkan aku,"
Andara membuka pintu sambil membawa koper milik And dan akan segera pergi dari sana. "Kita sudah tidak punya hubungan apa-apa lagi Angga. Ibumu benar, aku yang hina dan nista ini tidak pantas untuk menjadi temanmu atau kekasihmu. Aku miskin, dekil, jelek, dan yaaaaah hanya bisa memanfaatkan uangmu saja. Sudahlah, aku mau pergi kembali ke kampung halamanku, semoga kau bahagia."
"And..." seru Anggara yang terkejut saat And membuang cincin yang ia berikan ke tong sampah.
Andara menoleh kebelakang dan tersenyum sinis kearah Anggara. Angga yang tidak menyangka kalau And akan seperti itu, tapi ia malah bersyukur kalau ia tidak ada hubungan dengan Andara yang kere di matanya itu. Anggara yang tidak tau kalau And adalah anak orang terkaya nomor tiga di dunia itu, bahkan And adalah top dan super model yang wajahnya sudah wara wiri di televisi, majalah, bahkan di iklan-iklan lainnya, bahkan And juga adalah pebisnis muda terkaya didunia. And memiliki bisnis kosmetik ternama dan laris di seluruh mancanegara, Skincare yang laris dan terkenal, bahkan usaha properti di mancanegara. Kekayaan Andara di akui di majalah Forbers. Bukan hanya itu kedua orang tuanya pun adalah pebisnis hebat, dan sangat terpandang. Angga tidak tahu itu karena semuanya Andara rahasiakan dari khalayak publik, lalu sebagai model yang sangat Famous Angga kenapa tidak bisa mengenalinya? Tentu saja semua karena And melakukan penyamaran. Kini saatnya And bangkit dan keluar dari tempurungnya yang selama ini membelenggunya.
Andara kembali kerumah ayah dan ibunya detik ini ia akan memulainya disana. Namun And tetap bekerja di kantor Thom, karena Thom yang memintanya. Andara akan kekantor Thom saat ini, ia sudah merubah penampilannya sebagai And yang imut dan tampan sekali. Thom menyambut hangat kesayangannya itu, lalu Thom memperkenalkan Andara sebagai wakilnya, dan semua orang harus mendengarkan perintahnya. Karena perintahnya juga sama dengan perintah Thom. Andara tersenyum dan memberi salam kepada semuanya, dan semua nampak senang dengan Andara. Untuk Louis sekarang sudah pindah ke kantor Arlan.
"Selamat datang And, ini ruanganmu." Seru Thom.
"Huh? Inikan ruangan Omy." seru Andara.
"Kamu mau jauh-jauh dari Omy, hmmm? Omy sih gak mau, maunya selalu dekat And." sahut Thom.
Andara tersenyum lalu menyentuh pipi Thomy lembut. "And juga gak mau jauh dari Omy. Ya sudah kita kerja dulu ya, di kantor layaknya bos sama karyawan aja, oke."
"Iya sayang... Omy punya sesuatu untukmu." seru Thom sambil merogo sakunya.
Thomy mengeluarkan kotak cincin dan memakaikan satu cincin di jari manis Thom, lalu And juga memasangkan cincin satu lagi di jari manis Thom. Thom merasa senang sekali, itu terlihat di matanya. Lalu Thom berbicara. "Nanti sore jadwal And pemotretan untuk Icon Gedung baru itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
BL- SAVE ME MR. PERFECT
RomanceSetelah sekian lama menunggu Anggara menyatakan perasaannya ke Andara, Andara pun sudah tidak yakin dengan perasaannya sendiri ke Angga, karena sudah terlalu lama menunggu. New Story iman saputra