Andara melihat laki-laki asing yang sangat rapih sedang mencabut durinya. Andara bingung lalu berbicara. "K-kau siapa?"
"Diam dan jangan bergerak, tahan sedikit." Sahut pria itu.
"Dari suaranya seperti...." gumam Andara.
Lalu pria itu berdiri dan tersenyum kepada Andara. "Hai And... Kamu lupa dengan Om mu sendiri..."
"Om Arlan... And rindu..." sahut Andara sambil memeluk Arlan.
"Om juga rindu, kenapa kamu ada disini ? Sejauh ini?" Ujar Arlan.
Andara duduk di pasir dan Arlan pun ikut duduk disana. Kemudian Andara menjawab pertanyaan Arlan. "Iya Om, And magang dekat sini, Di Jhon Group. Terus tinggal di rumah itu, tapi..."
"Tapi Apa?" tanya Arlan.
"Haih, ada manusia sombong dan angkuh di dalam rumah itu. Dia bosku, karena aku ketahuan menipunya jadi dia tinggal disana bersamaku." Sahut Andara.
"Lah, kamu menipu apa emangnya?" tanya Arlan lagi.
Andara nampak diam, lalu ia menceritakannya. "Jadi, dia itu punya penyakit aneh. Setiap ada perempuan yang mau dekat dengannya atau bahkan bertemu langsung dengannya dia akan sesak napas dan pingsan, tapi kecuali ibunga dia akan baik-baik saja. Lalu, aku disuruh oleh asistennya untuk jadi sekretaris dan merubah penampilanku layaknya perempuan, baru satu hari tapi sudah ketahuan olehnya."
"Ahahahahaha... Om jadi penasaran kalau kamu berdandan seperti perempuan cantik atau tidak." ujar Arlan.
"Dasar, kalau mau senin om jemput aku pulang kerja ya." ujar Andara.
Arlan mengangguk, lalu mereka melanjutkan obrolan mereka. Dari rumah Angga melihat interaksi Andara dan Arlan begitu sangat dekat dan mesra. Arlan berlarian mengejar Andara, lalu menggendong Andara, Bahkan makan satu Ice Cream berdua. Jujur saja Arlan sangat menyayangi keponakannya itu melebihi anaknya sendiri. Bahkan sebenarnya Arlan mencintai keponakannya sendiri.
Arlan dan Andara asik bercanda bersenda gurau bersama hingga lupa waktu kalau hari suda mulai senja. Anggara di dalam rumah sedang kelaparan hingga wajahnya pucat sekali. Arlan mengantarkan Andara sampai depan rumah, Andara melambaikan tangannya kepada Arlan. Lalu Andara masuk kedalam rumah dan melihat Anggara sudah menggigil.
"Heh, Mr. Perfect kau kenapa?" Seru Andara.
Saat Anggara akan berbicara Angga langsung pingsan. Andara bingung. "Heh, kau kenapa... Mr... heh..."
Andara menelpon dokter pribadinya untuk memeriksa Angga, tidak lama Dokter pun datang. "Perutnya kosong, dia belum makan apa-apa."
"Loh, eh ya ampun dok aku lupa. Aku pikir dia masak sendiri atau apa, tapi malah..." ujar Andara.
"Mungkin dia tidak bisa makan makanan yang biasa kamu makan, kamu Vegan sementara dia tidak. Sediakan makanan yang dia butuhkan, oke..." sahut dokter Jung.
"Baiklah, terimakasih dok..." ujar Andara.
Andara meninggalkan Angga tidur dulu, ia memasak bubur kacang merah untuk Anggga. Andara membawa semangkuk bubur ke kamar untuk Angga. Saat Angga bangun Andara langsung membantunya duduk. "Duduk dan makan bubur ini dulu, maaf aku lupa kalau ada Si Mr. Perfect di rumah ini, besok aku akan belanja buat kebutuhan makananmu. Aku lupa di kulkas hanya ada menu Vegan saja."
Anggara tidak menjawab, ia hanya menerima suap demi suapan bubur dari tangan Andara. Angga memperhatikan mata, Bibir, hidung, juga senyuman Andara. Andara menyodorkan bubur itu lagi, itu adalah suapan terakhir Andara. Setelah selesai And membereskan semuanya dan membawanya kedapur. Saat Andara kembali ia membawa baskom berisikan Air hangat dan membawa Waslap.
KAMU SEDANG MEMBACA
BL- SAVE ME MR. PERFECT
RomanceSetelah sekian lama menunggu Anggara menyatakan perasaannya ke Andara, Andara pun sudah tidak yakin dengan perasaannya sendiri ke Angga, karena sudah terlalu lama menunggu. New Story iman saputra