Andara membayar semua belanjaan itu memakai uangnya sendiri, ia tidak ingin merepotkan orang lain. Sambil membayar semua belanjaan itu, Andara melihat Louis tengah memilih buah. Tapi tanpa sengaja buah itu jatuh tepat di depan kaki Bima. Bima mengambilkan buah itu dan memberikannya ke pada Louis.
"Lain kali hati-hati ya." ujar Louis.
"Maaf, dan terimakasih..." ujar sahut Louis.
Andara selesai membayar, lalu ia menghampiri Louis. "Uiiiiisss.... Linduuuuu..."
Sikap manja Andara yang membuat siapa saja langsung gemas. Louis dengan sigap merentangkan tangannya dan memeluk Andara. "Aku juga rindu, kamu apa kabar?"
"And baik-baik aja kok, Uiiisnyah Akuh apa kabar?" Ujar Andara dengan nada yang imut.
"Aku baik-baik saja, kamu tinggal di daerah sini?" tanya Louis.
"Mmmmp... Oh iya, Pak Bima kenalin... ini Bestienya Aku... Eh sahabat baik And maksudnya... Louis, ini Bos aku di tempat magang." ujar Andara.
"Halo... Bima..." seru Bima.
"Hai... Louis.." sahut Louis.
Bima sepertinya tertarik dengan Louis, sejak tadi tangan Louis tidak di lepaskan oleh Bima. Lalu Andara berdehe. "Ekheeeeem...."
Bima pun akhirnya melepaskan tangan Louis. Setelah itu Bima dan Andara pamit duluan pulang kerumah, And sudah menawarkan untuk singgah, tapi Louis juga sedang terburu-buru. Andara dan Bima sampai dirumah Andara, kemudian Bima masuk duluan kerumah. Anggara mengira kalau Bima adalah And, jadi ia mengomelinya.
"Kenapa kau lama sekali, kalau aku mati disini bagaimana?" Seru Anggara.
Bima menyahut. "Kau tidak akan mati,"
Anggara menoleh dan melihat Bima yang datang. "Kau? Kenapa kau yang datang? Bukan kau yang aku harapkan."
Anggara kesal, tapi Bima hanya cekikikan menahan tawa. "Hihihi, kau ini... Kau mengharapkan siapa yang datang? Dara atau Andara?"
"And... Lagian mereka satu orang yang sama." Sahut Anggara.
Tidak lama kemudian Andara masuk kedalam rumah. Melihat Andara sedikit kesusahan Angga berdiri dan membantu Andara. Bima sengaja diam saja karena ingin melihat bagaimana sikap Angga. And langsung berbicara. "Tidak usah, Mr. Perfect duduk aja. Kan lagi sakit,"
Ekspresi wajah Angga langsung berubah, yang tadinya sumringah langsung muram. Andara melihatnya tapi And pura-pura tidak melihat. Andara langsung pergi kedapur dan menyusun semuanya di kulkas, dan Freezer untuk makanan yang Frozen, seperti Nuged, kentang, dan lainnya. Andara langsung memasak untuk makan siang, ia masak ayam bakar manis khas Indonesia yang ia pelajari dari Internet. Ia memasak untuk dua orang, Untuk Bima dan Angga. Sementara untuknya sendiri seperti biasa, Khusus Vegetarian. And selesai memasak dan menyiapkannya, And juga memanggil Anggara dan Bima untuk makan.
"Maaf pak, makan siangnya sudah siap. Pak Bima sekalian makan siang saja sama kita." Seru Andara.
"Baiklah, Angga ayo." sahut Bima.
Angga berjalan malas ke meja makan, tapi Bima langsung mendorong Angga pelan agar berjalan dengan cepat. Angga dan Bima melihat semua menu makanan yang sangat enak di meja makan, lalu Anggara berbicara. "Bukannya kamu Vegan? Kenapa masak makanan seperti ini?"
"Untukmu, aku gak mau Mr. Perfect sakit lagi gara-gara makan makanan Vegetarianku. Ya sudah aku beli segala macam yang Mr butuhkan." sahut Andara dengan muka datar.
Anggara mengangguk lalu mulai mengambil makanan untuknya sendiri, dia sudah bisa makan sendiri tanpa di suapin oleh Andara. Mereka makan semua melanjutkan makan siang mereka. Masakan Andara sangat enak, tidak salah jika Anggara ingin tinggal di rumah itu. Yah meski semua dengan hidupnya yang serba steril. Tapi ketahuilah, lambat laun hidupnya tidak akan lebai lagi di buat Andara. Andara juga terpaksa berhenti menjadi Vegetarian gara-gara Anggara.
KAMU SEDANG MEMBACA
BL- SAVE ME MR. PERFECT
Roman d'amourSetelah sekian lama menunggu Anggara menyatakan perasaannya ke Andara, Andara pun sudah tidak yakin dengan perasaannya sendiri ke Angga, karena sudah terlalu lama menunggu. New Story iman saputra