"Mr, bawa aku pergi dari sini. Bawa aku bersamamu kemanapun kamu pergi..." ujar Andara.
Orang itu adalah Thom, Thom mengikuti kemanapun Andara pergi. Gps di ponsel And sudah da di ponsel Thom. "Kita pulang ya, kerumah kita."
Andara mengangguk, Thom membawa Andara pergi ke sebuah pulau yang mungkin akan membuatnya tenang dan bisa melupakan segalanya. Disana orang tua And, Louis, Mariah, dan Arlan sudah menunggu untuk memberi kejutan ulang tahunnya. And berbicara. "Kita mau kemana?"
"Mnp, ikut saja. Kan kamu bilang tadi kalau kamu mau aku bawa pergi kemanapun?" seru Thom.
"Ya..." sahut And singkat.
"Apakah dia tidak datang?" ujar Thom.
And hanya mengangguk pelan, lalu Thom berbicara lagi. "Seharusnya aku tidak membiarkanmu bersamanya."
"Aku bahkan sudah meragukannya sejak saat dia menyatakannya padaku. Tapi aku tidak masalah, aku hanya kecewa pada diriku sendiri." ujar And.
Thom memegang tangan Andara, lalu Andara menoleh ke arah Thom. "Boleh aku tidur? Aku lelah,"
Thom mengangguk, lalu Andara menyandarkan kepalanya di bahu Thom. Thom menghela napas, jantungnya berdegub kencang, ia benar-benar merasakan cinta sejatinya adalah Andara. Ia tetap berkonsentrasi saat menyetir, mereka sampai di pulau itu. And bangun saat Thom akan membopongnya. "Kita sudah sampai?"
"Iya kita sudah sampai, baru saja saya mau menggendongmu. Mau saya gendong?" ujar Thom.
Andara mengangguk, lalu And baik kepunggung Thom. And berbicara. "Apa aku berat?"
"Tidak, kamu ringan seperti kapas." sahut Thom.
"Tentu saja tidak berat, badan Omy kan otot semua. Kalau And kan tulang semua, ahhahaa." Sahut Andara sambil tertawa.
Thom tertawa lalu mereka sampai di Villa yang ada di Pulau itu. Suasana gelap, tiba-tiba lampu menyala dan...
"Suurprissseeee...." seru Louis, Mariah, Arlan, Sischa, dan Leo.
Andara turun dari punggung Thom dan menyembunyikan wajah malunya. Thom tertawa lalu berbicara. "Ayo, mereka sudah menunggu lama."
"And malu, tadi di gendong Omy." sahut Andara.
Saat Thom menggoda And akan menggendong ala Bridal Style Andara langsung lari ke arah Sischa dan Leo. "Mama, papa. Thank you...."
"Anak mama sama papa sudah besar, masih aja di gendong begitu." ujar Sischa.
Andara hanya memanyunkan bibirnya, Semua mengucapkan selamat ulang tahun kepada Andara. Sementara itu di lain tempat, Anggara melupakan janjinya dengan And karena sibuk dengan acaranya sendiri. Anggara baru saja memenangkan proyek besar senilai triliunan, lalu ia dan Bima juga salah satu rekan bisnis itu pergi merayakan kesebuah diskotik.
"Mari bersulang..." seru Pria yang terlihat manis itu. Dia adalah Uke, dia si pemilik proyek itu, ia juga menyukai Anggara.
Anggara dengan bahagianya bersulang, bahkan mereka mabuk bersama-sama. Bima dengan pasangannya yang juga seorang pria. Mereka menikmati dentuman musik itu, Pria bernama Johan itu mendekati Anggara, lalu Anggara menciumnya penuh napsu. Ia lupa kalau sudah memiliki Andara, bahkan ulang tahun Andara ia melupakannya padahal dirinya lah yang membuat janji. Adegan ciuman itu berlanjut dan berpindah ke Appartement milik Johan, adegan semakin menjadi-jadi. Napsu keduanya memuncak, bahkan adegan intimpun terjadi. Setelah puas melakukannya berkali-kali, Johan dan Anggara pun kelelahan kemudian tertidur.
Kembali ke Andara, mereka sedang menikmati acara ulang tahum Andara dengan Barbequean di pulau itu. Meski hati And saat ini penuh dengan rasa amarah dan benci kepada Anggara, And masih terlihat santai dan baik-baik saja. Disatu sisi And bahagia karena memiliki keluarga dan teman yang sayang kepadanya. Terlebih ada Thom yang selalu menemaninya. And membuka ponselnya karena bergetar, lalu And melihat isi pesan itu senyuman misterius pun terlihat jelas di wajah Andara. "SHOW TIME.... PERMAINAN DI MULAI ANGGARA..."
KAMU SEDANG MEMBACA
BL- SAVE ME MR. PERFECT
RomanceSetelah sekian lama menunggu Anggara menyatakan perasaannya ke Andara, Andara pun sudah tidak yakin dengan perasaannya sendiri ke Angga, karena sudah terlalu lama menunggu. New Story iman saputra