Terkadang, semesta memang tidak selalu berpihak kepada kita. Sama seperti manusia yang tidak akan selalu sejalan dengan kita.
Keenan tetap berpegang teguh pada pendiriannya. Mau sebanyak apapun permohonan yang Kayla ucapkan. Itu semua tidak bisa mengubah apapun.
"Gue akan balik ke lo lagi, Ay. Itu janji gue ke lo."
Kalimat terakhir yang Keenan lontarkan untuk Kayla. Sebuah janji yang Kayla sendiri juga belum bisa yakini. Rasa takut dan khawatir itu masih benar-benar melekat di hatinya. Dengan segala cara dia berusaha untuk percaya pada Keenan. Namun nihil, kepercayaan itu masih belum bisa meyakinkan hati Kayla.
"Gue harap lo bakal tepatin janji lo, Nan. Karena demi apapun. Perasaan gue nggak enak sekarang," lirih Kayla sembari menatap lurus ke depan.
***
Motor besar dan gagah itu melaju dengan kecepatan penuh. Menghiraukan sumpah serapah yang di lontarkan oleh pengendara lain. Keenan masih fokus pada tujuan utamanya. Yakni memberikan paham kepada leader THE WOLF. Agar tidak terus-terusan menganggu teman-teman nya dan juga THE DRAKE.
Tak membutuhkan waktu lama. Karena kini, Keenan sudah berada di tempat yang telah di share lock oleh Yesa. Jalanan kosong yang jarang di lalui oleh orang-orang. Menjadi tempat mereka untuk bertarung.
Mereka semua sudah terlihat dalam pandangan mata elang Keenan. Motornya menambah kecepatan. Dan memisahkan kedua geng yang sedang adu kekuatan itu.
Keenan melakukan pertunjukan dengan motor nya di tengah-tengah pertarungan mereka. Hingga menimbulkan kepulan asap yang menghalangi penglihatan.
Setelah Keenan mematikan motornya. Semua mata tertuju ke arahnya. Terutama Leader THE WOLF yang masih setiap duduk di atas motor nya.
Kaki panjang Keenan turun dari motor besarnya itu. Memberi sapaan pada teman-temannya yang ada di sana.
"Lama lo," ejek Zaki dengan ujung bibir yang sudah ada bercak darah.
"Pesenan lo, masih utuh. Gue persilahkan buat habisin sekarang juga," kata Yesa sambil menyenggol lengan Keenan.
Mata elang Keenan langsung menyorot lurus ke arah Harriz berada. Setelah di berikan tatapan yang menusuk sampai tulang. Harriz menuruni motornya. Dan berjalan membelah kerumunan anak buahnya. Mendekat ke arah Keenan berada.
"Gue kira lo nggak bakal dateng," ucap Harriz dengan tawa yang mengejek.
"Nggak ada alasan buat gue nggak dateng ke sini. Apalagi buat habisin lo," sergahnya.
Lagi-lagi Harriz tertawa keras. Setelahnya, dia meludah ke sembarang tempat. Membuat Keenan langsung mengangkat satu alisnya.
"Kayaknya kebalik deh. Yang bener, gue bakal jadi malalikat maut lo hari ini. Gue saranin ya, lo telvon orang tua lo sekarang. Suruh siapin makam buat lo," ucap Harriz, di susul tawa puas anak buahnya yang ada di belakang.
"BANGSAT!" teriak Zaki yang tidak terima Keenan di olok-olok seperti itu. "Jangan diem aja, Nan! Lo nggak liat. Mereka ngetawain lo!"
"Santai. Biarin mereka ketawa sepuasnya. Biarin mereka ngerasain bahagia dulu. Karena gue takut, setelah ini mereka udah nggak bisa kaya gitu lagi," kata Keenan dengan menampilkan smirk nya. Membuat Harriz langsung menghentikan tawa nya.
"Banyak bacot! SERANG!".
Setelah aba-aba itu keluar dari mulut Harriz. Semua orang kembali berlari ke tengah. Untuk menghabisi satu sama lain. Tak perduli banyaknya darah yang akan terbuang di jalanan itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
KEENAN | selesai |
Подростковая литератураSUDAH SELESAI! SILAKAN BACA, JANGAN LUPA VOTE, COMMENT, DAN SHARE YAA ### FOLLOW DULU YA!! RANK 1 #REMAJASEKOLAH RANK 2#MOOD ( RANK 2 LEBIH DARI SEMINGGU!!!) 💜💜💜💜😢 RANK 1#KEENAN (BERTAHAN DI RANK 1 LEBIH DARI SEMINGGU )😥💜💜💜 RANK 6# MOSTWAN...