KEENAN // DEPRESI!

1.1K 64 6
                                        

MASIH PUASA KAAN???

MAAF UP NYA LAMA. HEHEHE

ENJOY  GUYS!

***

Kayla tetap kekeh untuk menolak pulang. Sampai-sampai Keenan meremas rambutnya frustasi. Dia tidak tahu lagi harus bagaimana menghadapi istrinya itu.

"Oke. Kalau lo emang nggak mau balik demi gue. Seenggaknya balik demi ayah. Dia nungguin lo pulang, Ayla. Ayah nungguin lo pulang."

"Ayah nggak sayang sama gue. Cuma bunda yang sayang sama gue."

"Ayla, gue mohon stop ngomong hal konyol kaya gitu. Kita semua sayang sama lo," sahut Keenan sembari memayungi tubuh Kayla yang sedang bersimpuh di makam Risa.

Bahkan Keenan tidak perduli akan tubuhnya yang gantian basah kuyup karena Kayla. Yang dia fikirkan adalah bagaimana caranya agar Kayla bisa ikut dengannya pulang.

"Kalau kalian sayang sama gue. Bunda nggak akan pergi secepat ini."

Keenan sangat jengah saat ini. Dia mengusap wajahnya yang di penuhi air hujan dengan kasar. "LO TAU TAKDIR NGGAK SIH, AY! KEMATIAN BUNDA ITU UDAH JADI TAKDIR! DAN NGGAK ADA SIAPAPUN ORANG BISA MENGHALANGI KEMATIAN! SEKARANG IKUT GUE PULANG!"

Keenan berteriak dengan lantang. Sebelum itu, dia juga membuang asal payung yang ia pegang. Dan membiarkan tubuh istrinya itu kembali basah karena air hujan.

"GUE NGGAK MAU PULANG!" teriak Kayla dengan memeluk erat nisan Risa.

"Sori, Ay. Tapi kesabaran gue udah habis."

Setelah mengatakan itu, Keenan langsung meraih tangan Kayla dan menariknya pergi dari sana. Mungkin akan menyakiti Kayla. Tapi Keenan tidak ada cara lain lagi. Dia sudah bersikap lembut. Tetapi malah tak di gubris oleh Kayla. Mau tidak mau, Keenan harus melakukan hal kasar seperti itu.

"LEPAS! GUE NGGAK MAU PULANG! GUE MAU SAMA BUNDA!"

Teriakan demi teriakan Kayla tunjukan ke Keenan. Tak lupa dengan beberapa pukulan di tubuh suaminya itu. Namun, tidak membuat Keenan melepaskan cekalan tangannya. Justru, semakin Kayla memberontak. Semakin kencang pula Keenan mencengkramnya.

"Masuk."

"NGGAK! GUE NGGAK MAU PULANG," kata Kayla dengan kepala yang menggeleng kuat. Dia tidak ingin meninggalkan Risa sendiri. Dia tidak ingin Risa kesepian.

"Jangan buat gue semakin kasar sama lo, Ayla."

"GUE MAU SAMA BUNDA, KEENAN! GUE NGGAK MAU SAMA LO!"

BRAK!

Suara pukulan di kaca mobil membuat mulut Kayla langsung tertutup rapat. Dia terkejut dengan respon Keenan yang memukul kaca mobil. Suara itu cukup membuat telinga Kayla berdenging.

Keenan yang merasa bersalah dengan tindakannya itu langsung merengkuh tubuh Kayla. Memberi kecupan singkat di pucuk kepala Kayla berulang kali. Tak lupa meminta maaf berkali kali atas ucapan dan tindakan kasar nya.

"Jangan pancing emosi gue terus, Ay. Gue nggak mau lo kena imbas dari emosi gue. Gue minta maaf."

***

Setelah sampai di rumah. Keenan langsung turun dan berlari ke sisi pintu lainnya. Saat perjalanan pulang tadi. Tak ada sepatah kata pun yang keluar dari mulut Kayla. Melihat kedua mata Kayla tertutup. Membuat Keenan refleks mengecek keadaan istrinya itu.

Dan rasa panas langsung menjalar di punggung tangan Keenan. Ternyata Kayla  demam tinggi. Beruntungnya Keenan langsung menelvon orang rumah. Agar segera memanggil dokter untuk segera datang. Jika harus pergi ke rumah sakit. Membutuhkan waktu yang cukup lama.

KEENAN | selesai |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang