KEENAN // KEPERGIAN🥀

1.2K 44 8
                                    

GIMANA PUASA KE EMPATNYA?
MASIH KUAT LAH YA. TINGGAL 26 HARI LAGI KOK :)

ENJOY FOR READING GUYS!

***

Suara langkah kaki yang tergesa-gesa menggema di koridor rumah sakit. Hingga membuat semua orang yang melihatnya ikut merasakan ke khawatiran.

Tangis Kayla juga tidak bisa ia bendung lagi. Mendengar kondisi Risa yang kritis, dan sulit untuk bisa bertahan. Membuat dada nya sangat sakit. Dia tidak ingin kehilangan. Walaupun dia tahu, bahwa kematian selalu bersama dengan orang-orang yang masih bernafas. Tapi, demi apapun! Kayla belum bisa mengikhlaskan jika harus kehilangan Risa!

"Bagaimana keadaan istri saya dok?" Alex bertanya kepada dokter yang menangani Risa dari awal. Dia berharap, berita baik akan masuk ke indera pendengarannya. Namun kenyataan nya malah berbanding terbalik dengan keinginannya.

Dokter itu menggelengkan kepalanya. Menjelaskan bahwa tubuh Risa sudah menolak untuk di beri obat-obatan. Apapun yang masuk ke dalam tubuhnya. Akan langsung keluar kembali.

"Saya sebagai dokter sudah tidak bisa berbuat banyak untuk bu Risa. Hanya Tuhan yang bisa membolak balikan semuanya. Dan tugas kita hanya menerima keputusan dari-Nya."

"Nggak. Bunda harus selamat dok! Dokter harus selamatkan bunda saya!"

"Ayla."

"Bunda harus tetap sama kita dok! Jangan menyerah buat bunda. Ayla mohon sama dokter."

"Ayla, udah, Ay. Dokter udah nggak bisa lakuin apapun lagi buat bunda."

Mendengar penuturan Keenan. Membuat Kayla langsung menoleh ke arah sampingnya. Tempat dimana Keenan berdiri.

"Lo nggak pernah ngerasain gimana kehilangan seseorang yang penting dalam hidup lo!" Kayla menunjuk ke arah Keenan dengan jari telunjuknya. Hingga membuat, Alex, Alesia, dan juga Bram terkejut.

"Ayla sayang. Kamu nggak boleh nunjuk-nunjuk Keenan. Dia suami kamu," sahut Alesia dengan suara lembut.

"Kalian itu nggak ada yang perduli sama bunda! Kalian kenapa cuma diem aja waktu dokter bilang kaya gitu!" Kayla berteriak dengan tangis yang semakin deras.

"Ayla udah. Ayah mohon.. Kita semua perduli sama bunda. Tapi kalau dokter udah nggak bisa berbuat lebih. Kita juga nggak bisa ngapa-ngapain, sayang. Semuanya udah ada di tangan Tuhan." Alex mencoba untuk menyadarkan putrinya yang sudah kalut itu. Dia perlahan menarik tubuh Kayla. Dan memeluknya dengan erat.

Tak ada penolakan dari putrinya itu. Kedua nya saling menyalurkan kesedihan atas keadaan Risa yang sudah tak memungkinkan. "Bunda nggak akan pergi ninggalin kita kan, yah."

"Kita berdoa. Supaya bunda tetep bareng sama kita. Dan walaupun bunda memilih untuk pergi. Bunda akan tetap ada di hati kita kan."

"Kalo bunda pergi. Ayla juga bakal ikut pergi sama bunda."

Semua orang yang ada di sana terkejut mendengar pernyataan dari mulut Kayla. Begitu juga dengan Keenan.

"Ayla juga mau ninggalin ayah?"

"Hati Ayla sakit, yah. Ayla udah nggak bisa kalau terus-terusan di hancurin sama Tuhan. Kenapa harus Ayla yang dapet ini semua sih, yah. Dosa apa ya, Ayla di masa lalu. Kenapa tuhan perlahan ambil satu persatu orang di hidup Ayla."

"Tuhan nggak jahat sama Ayla. Tuhan juga nggak jahat sama keluarga kita. Tapi, Tuhan sayang sama kita. Dia ambil bang Daniel karena sayang."

"Tapi Ayla jauh lebih sayang bang Daniel, yah."

KEENAN | selesai |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang