Enjoy guys!
***
Saat Keenan hendak menarik tangan Kayla untuk di ajak turun. Kayla sudah lebih dulu menyuarakan pertanyaan untuk suaminya itu.
"Bunda sakit apa?" Kayla menarik kembali tangannya dari cekalan Keenan. Karena dia merasa cekalan itu mulai mengendur.
Tubuh Keenan berbalik menghadap Kayla. Menyorot dalam kedua mata gadis di hadapannya ini. "Gue nggak tau. Gue juga baru di kabarin ayah tadi kan."
"Gue tau, lo lagi bohong kan."
"Nggak, Ay."
Kayla menghembuskan nafas nya kasar. Dan kedua matanya menyorot marah ke Keenan. "Gue bakal kecewa, gue juga bakal marah sama lo. Kalau lo bohongin gue, Nan."
Setelah mengatakan hal itu. Kayla langsung pergi mendahului Keenan yang masih diam mematung di rooftop.
"Sori, Ay. Gue nggak mau liat lo sedih."
***
Keadaan menjadi hening di ruang tunggu itu. Hanya ada Keenan dan Kayla yang masih menunggu kedatangan Alex yang kini sedang bercakap dengan dokter.
Tidak ada obrolan apapun di antara sepasang suami istri itu. Bahkan, tempat duduk nya saja di beri jarak dua kursi yang kosong.
"Gue mau ke mall. Mau cari baju ganti. Lo mau ikut apa gue aja yang beliin?"
Kayla tetap diam membisu. Bahkan, dia enggan melihat ke arah Keenan.
"Kayla, gue lagi ngomong sama lo."
"Oh, lo ngomong sama gue? Ya sori, gue kan nggak tau."
Keenan menaik turunkan dadanya. Agar tidak ikut terpancing. Mungkin jika sedang berhadapan dengan orang lain. Keenan tak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk memberi efek jera. Tapi saat ini, yang dia hadapi adalah istrinya.
Perlahan Keenan berdiri dari duduknya. Dan menghampiri Kayla. Satu tangannya terulur memberi kode agar Kayla menggapainya.
"Gue nggak ikut." Kayla menolak sambil menghempaskan pelan tangan Keenan yang ada di depannya.
"Gue mau sekalian cari makan. Kita tadi nggak sempet makan. Lo emang nggak laper?" tanya Keenan sambil melihat arloji yang melingkar di tangan kirinya itu. Sudah hampir jam 17.30 sore. Dan mereka masih memakai baju sekolah.
"Gue nggak laper."
Krukk krukk
Sebuah alarm berbunyi dari dalam perut Kayla. Membuat Keenan hampir saja meluapkan tawa nya.
Sedangkan Kayla, dia langsung menunduk. Dan memegangi perutnya itu. Tak lupa mengutuk dirinya sendiri.
"Kalo lo nggak mau makan. Seenggaknya lo temenin suami lo makan," ujar Keenan dengan senyum yang terukir di bibir tipisnya.
Sialan! Kenapa suara Keenan jadi lembut gini sih. Mana sopan banget lagi suaranya di telinga gue. Kayla membatin sambil mendumel tak jelas.
"Gue ikut bukan karena gue laper ya. Gue cuma masih ngehargain lo jadi suami gue. Kalo lo bukan suami gue mah ya bodo amat." Kayla mendumel sambil berdiri dari duduknya.
"Iya, ayok."
"Nggak pamitan sama ayah dulu. Nanti dia nyariin kita. Aneh deh lo," kata Kayla dengan kedua alis di satukan.
"Tadi ayah udah pesen ke gue. Kalo mau cari makan boleh. Tapi jangan lama-lama."
"Bohong ya lo. Gue nggak liat lo ngobrol sama ayah tadi."

KAMU SEDANG MEMBACA
KEENAN | selesai |
Ficção AdolescenteSUDAH SELESAI! SILAKAN BACA, JANGAN LUPA VOTE, COMMENT, DAN SHARE YAA ### FOLLOW DULU YA!! RANK 1 #REMAJASEKOLAH RANK 2#MOOD ( RANK 2 LEBIH DARI SEMINGGU!!!) 💜💜💜💜😢 RANK 1#KEENAN (BERTAHAN DI RANK 1 LEBIH DARI SEMINGGU )😥💜💜💜 RANK 6# MOSTWAN...