KEENAN// SISI LAIN KAYLA!

1.4K 94 0
                                    

Kayla telah sampai di sekolah nya beberapa menit yang lalu. Dan yang membuatnya sedikit terganggu ialah kabar tentang Keenan telah terdengar ke seluruh siswa. Entah siapa yang membeberkannya. Kayla juga tidak tahu.

"Kayla," panggil Laura yang baru tiba di kelas. Tadi, Laura mengajaknya untuk ke kelas sebelah. Tujuannya tentu saja untuk membicarakan soal Keenan.

"Apa sih, Ra," kata Kayla dengan ekspresi yang biasa saja. Tidak tertarik dengan topik yang akan Laura bicarakan.

"Gue khawatir banget deh sama Keenan. Ya walaupun sekarang gue nggak suka lagi sama dia. Ya tapi tetep aja. Rasa khawatir itu masih ada, Kay," kata Laura heboh.

"Ya terus gimana? Lo jenguk aja lah. Kok malah curhat ke gue."

"Respon dari lo emang nggak bisa di harapkan ya Kay. Mending gue ke kelas sebelah lagi deh. Ngajak mereka buat barengan ke rumah sakit. Lo nggak asik," ujar Laura dengan bibir mengerucut. Dan berlari keluar dari kelas.

Kayla pun menggelengkan kepalanya pusing. Belum tahu saja, jika semalam Kayla yang menjaga Keenan.

"Hai," sapa Brian yang baru saja datang. Dengan membawa tas ransel di pundaknya.

"Hai, Bri. Baru dateng?" tanya Kayla berbas basi.

"Iya nih. Btw, lo udah sarapan?" tanya Brian sambil meletakan tasnya ke atas meja.

"Tadi nggak sempet sarapan sih. Tapi its okay. Gue bisa beli makan sehabis olahraga nanti," balas Kayla sembari tersenyum ke arah Brian.

Pelajaran pertama mereka memanglah olahraga. Dan untungnya, cuaca pagi ini sedikit mendung. Membuat sang mentari tak bisa memunculkan sinar nya.

"Mau sarapan dulu?"

"Nggak deh. Bentar lagi juga bel masuk," tolak Kayla.

"Masih sepuluh menit, Kay. Bisa lah buat sarapan doang. Lagian, gue denger-denger kalo pak Anjas bakal telat dateng."

"Serius? Lo kata siapa?" tanya balik Kayla dengan cepat. Perutnya memang harus segera di isi. Semalam, dia tidak jadi makan. Karena harus berantem dengan Keenan dulu. Dan semalam ia langsung memutuskan untuk tidur.

"Tadi ada guru yang bilang gitu sih."

"Gue sarapan sekarang aja deh kalo gitu."

"Gue temenin ya," kata Brian menawarkan diri.

Kayla sejenak terdiam. Dengan kedua bola mata bergerak kesana kemari. Memikirkan jawaban yang akan ia beri untuk Brian.

Memang seharusnya tidak ada masalah. Tapi, itu sebelum teman-teman Keenan tahu, tentang fakta hubungannya dengan Keenan. Kayla jadi ingat ucapan Keenan sebelum dia berangkat tadi.

"Gue ada mata-mata di sekolah. Kalo lo jalan bareng sama cowok lain. Apalagi si Bwiri bwiri itu. Gue bakal langsung jemput lo ke sekolah. Biar semua tahu hubungan kita yang sebenarnya."

Kayla tiba-tiba menelan ludahnya sendiri. Membuat Brian yang sedari tadi menggerakan telapak tangannya ke wajah Kayla tak dia sadari. "Oy."

"Eh.."

"Ayok."

Kan cuma ke kantin bareng. Nggak ngapa ngapain juga. Jadi nggak papa dong. Batin Kayla dalam hati.

Bukan masalah teman-teman Keenan. Tapi, masalah fakta hubungan mereka yang Kayla masih tak ingin di publikasikan. "Oke."

Mereka berdua pun keluar dari kelas bersama-sama. Dan tentu saja membuat atensi orang-orang yang melihatnya jadi mulai berbicara yang tidak-tidak.

KEENAN | selesai |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang