Pintu ruangan Keenan pun perlahan terbuka. Menampilkan Sandra dan juga kedua temannya. Tak lupa dengan barang bawaan yang tidak bisa di bilang sedikit.
"Lo mau pindahan?" tanya Keenan saat mereka sudah mendekat ke arah nya.
"Kok gitu sih ngomongnya. Gue kan mau jenguk lo. Ya nggak enak lah kalo cuma bawa badan aja," jawab Sandra sambil menyuruh teman-temannya meletakan barang yang mereka bawa.
"Gimana keadaan lo? Udah mendingan?" tanya Via.
"Lumayan."
"Ekhem." Suara deheman dari Sandra. Membuat Gwenny langsung faham apa artinya. Berbeda dengan Via yang malah menawarinya minum.
"Gue sama Via ke toilet dulu ya Nan. Kalian ngobrol-ngobrolnya di lanjut. Yuk Vi," ajak Gwenny sambil menarik tangan Via cepat.
"Tapi--."
"Gue kebelet banget Vi. Lo mau gue pipis disini," bisik Gwenny.
"Di sini kan ada toilet."
"Gue sekalian mau ke kantin Via."
Setelah melakukan perdebatan yang membuat Sandra semakin kesal. Akhirnya mereka berdua pergi juga dari ruangan Keenan. Dan hanya menyisahkan dua orang itu.
Ahh, bukan dua orang, tapi tiga orang. Yang satu nya ada di dalam selimut tebal milik Keenan.
Karena bingung harus bersembunyi dimana. Akhirnya Kayla memutuskan untuk masuk ke dalam selimut tebal Keenan.
"Lo kayaknya tambah gendutan deh Nan," sahut Sandra. Dan hendak menyentuh selimut Keenan itu.
Namun, sudah lebih dulu di tepis oleh Keenan dengan cepat.
"Awh."
"Sori, takutnya lo nyenggol luka gue."
"Ahh, iya, sori."
Kayla yang tadinya sudah hampir terkena serangan jantung. Akhirnya bisa bernafas lega. Namun, tiba-tiba timbul perasaan kesal saat Sandra sok khawatir dengan Keenan. Membuat hati Kayla mendadak jadi dongkol. Dia pun melingkarkan tangannya ke perut Keenan. Dan tanpa sadar menekan luka yang ada di perut nya.
"Akhh," rintih nya dengan suara tertahan.
"Are you okay? Gue panggilin dokter ya," sahut Sandra cepat.
"Nggak. Nggak usah. Gue nggak papa."
Sandra pun kembali diam. Sambil melihat sekeliling ruang rawat Keenan yang terlihat mewah.
"Lo belum makan ya?" tanya Sandra lagi dan lagi. Jika Keenan sehat, mungkin dia akan segera menyumpal mulut Sandra dengan kain.
"Bentar lagi gue makan."
"Kok bentar lagi sih. Gue suapin ya. Ini juga obat nya belum lo minum," ujar Sandra lagi, dan sembari melepas tas selempang nya.
Lalu, Sandra meraih mangkuk makanan untuk Keenan. Dan mulai mengambil satu sendok bubur itu.
"Aaaa."
"Gue bisa sendiri San."
"Nggak. Lo itu masih sakit. Gue suapin, biar cepet sembuh."
"Nggak usah San."
"Aaaaaa.... KYAAAA!" teriak Sandra, karena seseorang muncul dari dalam selimut secara tiba-tiba. "KAYLA!"
Sang empu yang di teriaki tidak memerdulikannya. Kayla langsung berpura-pura menguap dan merentangkan tangannya. Seolah baru saja sedang bangun dari tidurnya.
"Sandra," gumamnya dengan mata menyipit.
"LO NGAPAIN TIDUR DI RANJANG BARENG KEENAN!"
"Shut!" ucap Kayla sambil menutup mulut Sandra menggunakan telapak tangannya. "Di rumah sakit. Nggak boleh teriak-teriak."
![](https://img.wattpad.com/cover/289359999-288-k841385.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KEENAN | selesai |
Teen FictionSUDAH SELESAI! SILAKAN BACA, JANGAN LUPA VOTE, COMMENT, DAN SHARE YAA ### FOLLOW DULU YA!! RANK 1 #REMAJASEKOLAH RANK 2#MOOD ( RANK 2 LEBIH DARI SEMINGGU!!!) 💜💜💜💜😢 RANK 1#KEENAN (BERTAHAN DI RANK 1 LEBIH DARI SEMINGGU )😥💜💜💜 RANK 6# MOSTWAN...