#Pertanyaan

2 2 1
                                    

"Hmm, apa bisa ya? Teman virtual jadi imamku,?"Tanya ku pada diri sendir sembari melihat nota buku di meja rias kecil.

Seiring berjalannya waktu, kedekatan ku dengannya kini seperti Ustadz yang mengajari anak didiknya. Ya, tak segan - segan aku selalu bertanya seputar ilmu yang memang belum ku faham. Terlebih tentang seputar ilmu keagamaan.

Tling.
Suara notif pesan darinya, segera ku buka dengan hati yang berdebar penuh pertanyaan.

-"Assalamu'alaikum,"

"Mau apa yah dia," batinku.

-"Waalaikumussalam," balasku.

-"Maaf, kalo boleh tau, selain kegiatan kamu mengajar, apa yang kamu lakukan di rumah,?" Tanyanya tanpa basa basi.

Deg,, seketika aku terdiam, kenapa dia bertanya tentang kesibukanku di rumah?.

-"Maaf, apakah penting untuk ustadz,?"

-"Ya, sangat penting untukku,"

Untukku?, sejak kapan dia mengucapkan itu, selama ini setiap aku chatan dengannya hanya sekedar memanggil ustadz, ana, kamu, ataupun dengan sebutan antum.

-"Sepenting apa,?" Tanyaku semakin penasaran.

-"Aku hanya ingin mengenal mu lebih jauh lagi,"

Jawaban itu sepontan membuatku terpaku.
"Lebih jauh lagi,?" Yang ku ucap ulang kata - kata itu.

-"Bolehkah,?"

Aku hanya me read chat dari nya, segera ku simpan handphone ku di atas meja.
Ya,, sangat mengagetkan bukan?.
Ustadz virtual ku, ahh aku bingung dengan keadaan seperti ini. pasalnya, aku hanya takut dia cuma sekedar singgah di hidupku tanpa sungguh di hatiku.

Beberapa menit berlalu, ku buka lagi pesan darinya.

-"Kenapa cuma di read aja,?"
-"Aku tunggu jawabannya,"
-"Hey, gak kaya biasanya kamu seperti ini, biasanya kamu sering bawel akan banyaknya pertanyaan yang kamu kirim, sampai - sampai aku pusing di buat akan pertanyaan mu,"

Masih ada beberapa pesan lagi yang belum ku baca, segera mungkin ku balas hanya satu pertanyaan darinya.

-"Tanyakan itu, pada yang lebih berhak atas diriku," jawaban itu cukup singkat, tapi mungkin ia bisa mengerti apa maksudku.

#Hanya_Alloh_Yang_Tahu 🤍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang